Flavis. matanya tinggal di bayangkan kuning ok fix!!! lelah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
aku bangkit dengan darah yang masih mengalir deras lalu merangkul mereka berdua.
"jangan khawatir. yah. kau selalu berharap dapat mengalahkan seluruh bagian dari playboy itu, bukan?"
"yeah! benar."
"maka, junjunglah setinggi langit. jangan berhenti apapun yang terjadi. atur dirimu. memangnya..................... kau siapa, sih?"
"eh? aku............ aku..............................................."
pasti ia sedang melawan kekuatannya agar takmenyebutkan Kagutsuchi.
"Rubrum!!! aku mechanical fairy merah itu aku..."
Rosea memeluk Rubrum. aku meninggalkan mereka. sekarang tinggal mengurus lukaku.
*
"terima kasih, sayang."
"dengan senang hati. yah...... sayang sekali yah. peri penyembuh yang masih hidup tinggal dua. padahal dulu ada 50............"
"umh. benar. gara gara Galaxia dan Nigra."
"ya...... mereka benar benar keparat!"
"shh........... jaga bahasamu."
Viri menutup mulutnya dan mengangguk. aku memeluknya lembut. aku berdiri lalu melepaskannya.
"ok. aku pergi dulu. dan yah............. kau dan Gray harus bisa menyatukan kekuatan dengan kakak, ok?"
"baiklah! tenang saja."
aku berteleportasi lewat tanah menuju kamarku sendiri.
###
"enaknya ngapain yah?"
"nggak tahu............................. aku malas."
"sama."
"tapi nggak malas."
"itu dia. kita malas tapi kita nggak malas.................."
"gimana kalau jalan jalan?"
"ke?"
"nah. itu aku nggak ada ide."
"yah..............................."
"aku mau jalan jalan ke mana................. gitu."
"Aura bisa bantu gak yah?"
"menurutmu? kita, kan tidak tahu dia di pihak kita atau pihak mereka."
"dia di pihak dua duanya."
"kata siapa?"
aku dan Purpura menoleh ke asal suara. Aura tersenyum di belakang kami.
"aku tidak di pihak siapapun. tapi mungkin bisa di pihak kalian. tetapi tidak membantu karena aku peri waktu."
"kami hanya ingin jalan jalan."
"tapi tidak tahu mau ke mana."
Aura mencubit pipi kami berdua.
"oh.......... aku tahu. mau ikut?"
"umh............."
aku dan Purpura saling bertatapan lalu mengangguk. kami bertiga hilang menuju suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mechanical Fairies
FantasyAku orang Bandung biasa. tapi............. entah keajaiban tuhan dari mana, aku bertemu orang orang yang benar benar keren dan membawa cerita sihir dalam hidup datarku. lumayanlah. ttapi, rupanya itu sekaligus membuatku tahu bahwa aku dalam bahaya b...