ketemu Viri..............................-w-
'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
aku menutup buku. akhirnya istirahat. Viridis menyikutku tiba tiba. aku menoleh ke samping.
"apa?"
"tadi pagi siapa yang diselametin Flavis?????????????????????????????"
"AHH!!!!!!!!!!!!!!!! DIAM!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Viridis justru tertawa.
"itu bukan urusanmu!"
"tentu itu urusanku."
"urusan cintaku bukan urusanmu! eh?!"
salah ngomong!!!!!!!!!!!!!!! Viridis menatapku dengan seringai nakal.
"ahh.................. jadi memang kau jatuh cinta pada Flavis................"
"TIDAK!!!!!!!!! BUKAN BEGITU MAKSUDKU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! AKU SALAH NGOMONG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
"alasan.................."
aku menampar nampar mulutku sendiri. dasar mulut tidak sopan! umbar umbar bohong!!! eh........ ketahuan sering bohong..........
"tuan Yugo? anda tidak apa apa?"
aku menoleh ke kanan dan tepat mendapati mata coklatnya menatapku tajam menusuk.
"euh............. tidak. aku tidak apa apa."
tetapi aku tetap menampar nampar mulutku. Brunneis mencekal kedua tanganku dari belakang.
"apa yang anda lakukan pada kucing ini?"
"aku hanya menggodanya sedikit..."
"sedikit?! kau tidak menggodaku sedikit!!! kau sangat!!!!!!!!!!!!"
"hey........... aku hanya bercanda. aku tak punya maksud menjodohkan! yang biasanya punya maksud itu Rosea!"
"nona Rosea adalah peri cinta. jelas. hentikan menampar diri anda, tuan Yugo."
"aww........... Brunneis perhatian............................."
lelaki itu langsung menatap tajam Viridis. Viridis membeku.
"tarik ucapan anda, Nona Viridis."
"ba, baiklah. aku tarik ucapanku."
Brunneis terlihat melihat kanan kiri lalu sedikit membungkuk padaku. bibirnya menyunggingkan seutas senyuman manis lalu ia mencium pipiku dan hilang. aku menatap Viridis. gadis itu mengangkat bahunya.
"dia seperti seorang kakak bagi orang dalam bahaya terkadang. dan ia tak pernah ingin melihat seseorang yang lemah, yang penakut, menderita. sepertinya ia menyayangimu."
"euh................ar, arti kecupannya apa?"
"kau dapat memanggilnya setiap kau membutuhkannya."
"kapanpun?"
"kapanpun. selalu tepat waktu selain kalau saat dia lagi mandi atau di toilet kau tiba tiba memanggilnya. dia akan telat sedikit."
"itu jelas!"
Viridis cekikikan. jam istirahat berakhir seketika. pelajaran kembali di mulai.
*
aku melirik kanan kiri dan menghidupkan laptopku. tetapi naas saja, LAPTOPNYA RUSAK!!!!!!!!!!!!!!!!!! mataku berbinar binar. sekarang apa?! "kau dapat memanggilnya setiap kau membutuhkannya."
memangnya Brunneis bisa jadi mekanis? ahh............ coba aja..................
"Brunneis!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
aku menunggu 10 detik kemudian baru dia datang.
"maaf membuat anda menunggu lama, tuan."
"memang tadi kamu ngapain?"
"saya lagi mandi. ada apa?"
"laptopnya rusak..............."
Brunneis mengangkat tangannya dan memunculkan sebuah alat yang lumayan aneh menurutku. ia entah melakukan apa pada laptopku, yang penting, laptopnya sembuh, aku bisa browsing, masalah selesai................. Brunneis menghidupkan laptopku dan membuka internet.
"sepertinya sudah bisa."
aku segera mencobanya dan berhasil! YAY!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! aku memeluk pinggang lelaki itu dengan gembira.
"TERIMA KASIH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
"tidak masalah, tuan."
aku langsung bermain di laptop sementara ia menghilang lagi.
"kelihatannya kau berhasil menjadi majikan Brunneis."
"Flavis?"
"ya."
"entahlah. aku tidak tahu kenapa."
"aku ingin............"
"..."
"kau................."
"..."
"jadi................."
kuharap dia tidak bilang pacar.
"sahabatku........................."
"yah........................"
"kalau kau tidak mau, tidak apa ap-"
"mau. kenapa tidak? tapi Viridis, Rubrum, Rosea sama Purpura juga. setuju?"
"hmm................ ok!"
ia tiba tiba memelukku yang otomatis membuatku merah padam.
"sahabat?"
aku menyunggingkan seutas senyuman hangat.
"sahabat!"
kami berdua tergelak bersama. senyumannya. senyuman sang tuan putri dari kerajaan petir. itu keinginan mereka, bukan?
*
aku berjalan menyusuri taman kota. tiba tiba, ada ledakan. aku menatapi orang yang menjadi pelakunya. kuharap ini bukan lanjutan dari bom sarinah di jakarta.
"eh?"
"halo."
aku menatap gadis itu. sedikit mirip Viridis. tetapi................... biru. dia siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mechanical Fairies
FantasyAku orang Bandung biasa. tapi............. entah keajaiban tuhan dari mana, aku bertemu orang orang yang benar benar keren dan membawa cerita sihir dalam hidup datarku. lumayanlah. ttapi, rupanya itu sekaligus membuatku tahu bahwa aku dalam bahaya b...