Sinar matahari terasa menerpa wajahku membuatku terpaksa membuka mataku
Aku menyipitkan mata ku menatap gorden jendela yang tersibak lebar menyebabkan cahaya matahari itu menyorot kearahku
"Ahh jinjja"
Aku menarik selimut menutupi seluruh tubuhku
"Kau tak berniat untuk bangun tuan pemalas?"
Suara asing yang tertangkap oleh pendengaran tajamku itu benar benar mengganggu acara tidur tampan ku
Eh? Tunggu! Aku ingat sesuatu... bukankah semalam aku mabuk? Jangan jangan..
Aku langsung terbangun dari tidur dan terduduk diatas kasur
"Siapa kau?!" Tanyaku dengan menatap tajam seorang lelaki yang kini tengah berdiri tak jauh dari ranjang tempatku tidur
"Ehh?" Dia terlihat bingung , 'apa pertanyaanku kurang jelas?!'
Dia berjalan mendekati ku
"Kau ini siapa eoh?!" Tanyaku lagiDia tidak menjawab hanya diam sembari menghentikan langkahnya
"Jangan-jangan Kau pria gay yang semalam menggodaku?!"Dia menaikkan sebelah alis nya kemudian melihatku seperti ah entahlah aku tidak tahu jenis tatapan apa itu!
Jika dia benar pria yang semalam mungkin..
"BRENGSEK! KAU MEMPERKOSA KU HAH!!" ucapku kasar dan melempar bantal kearahnya dengan sigap dia menangkapnya
"Hei! Jangan sembarangan kau menuduh ya harusnya kau berterima kasih padaku!"
"APA?! berterima kasih? KAU TELAH MENODAIKU SIALAN! DAN AKU HARUS BERTERIMA KASIH PADAMU UNTUK ITU?!"
"Huhh.. jika bukan karena aku membawamu kemari kau mungkin masih terkapar di tengah jalan seperti orang gila.. ingat itu baik-baik!" Jelasnya dengan nada sedang tapi penuh penekanan
Setelah dia bicara seperti itu dia pergi meninggalkanku sendiri membuatku sadar semalam ada seorang yang baik menolongku bagaikan seorang Dewa
Apa mungkin dia orangnya?
Aku menatap sekeliling kamar ini sangat luas kemudian aku bangun dari atas ranjang dan menapakkan kedua kaki ku ke lantai melangkahkannya menuju cermin panjang'Aku tidak nampak seperti korban pelecehan' ujarku dalam hati setelah melihat pantulan diriku dicermin memastika keadaan ku sendiri
Dia benar? Aku salah paham? Ah bagaimana ini
Aku mengacak rambut ku frustasiDia telah menolongku tapi tadi aku malah memarahinya itu kesan yang tidak baik bukan?
Sepertinya aku harus meminta maaf untuk sifat kasar ku tadi.. itu memang yang harus kau lakukan Min Yoongi pabo!
Aku keluar dari kamar mewah itu setelah membersihan diri dikamar mandi yang tak kalah mewahnya dengan interior didalam kamar itu
Ngomong-ngomong aku tidak lihat orang itu ini sudah 15 menit aku mencari keberadaanya di rumah asing yang super mewah,luas dan besar ini
Sedari tadi yang aku lihat hanya pelayan rumah yang berkeliaran sibuk dengan tugasnya masing-masing membuatku enggan untuk bertanya pada mereka
"Yoongie?" Sebuah tepukan pelan di bahu ku membuatku refleks menoleh kearah sumber suara
Seorang pria tampan yang kini menatapku dengan penuh tanda tanya begitupun denganku
"Jin hyung kenapa kau disini?" Tanya ku padanya
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu"
Jin hyung itu adalah tetangga ku, apartemen kami bersebelahan jadi kami sangat dekat aku juga sudah menganggapnya saudara selain itu dia juga selalu menolongku ah pokoknya dia itu baik hati
"Aku sedikit ada masalah" jawab ku lirih
"Mwo? Masal--" ucapan jin hyung terpotong karena tertimpa suara orang lain
"Kau masih disini tuan pemalas?"
Orang itu adalah orang yang aku cari
"Yak! Kau sembarngghhmph" perkataan tak selesai dan jadi tak jelas karena jin hyung tiba tiba saja membungkam mulut ku dengan telapak tangan nya
"Maaf Tuan Park izinkan saya yang menyelesaikannya"
Orang itu menatap jin hyung kemudian aku seperti menimbang sesuatu
"Terserah lagi pula aku tak punya urusan dengan si pemalas ini" ujarnya setelah itu dia melangkah menjauh
Aku melirik tajam kearah jin hyung
"Yak! Kenapa kau menutup mulut ku hyung?" Protes ku sesaat setelah jin hyung menjauhkan tangannya dari mulut ku
"Kau akan membuat dirimu dalam masalah lebih banyak jika tak menjaga mulut mu itu"
"Aishh aku berniat menyelesaikannya tadi"
"Tapi tadi kau bicara kasar yoongie"
"Aku tidak bermaksud seperti itu hyung"
"Ah jinjja?"
"Aish sudahlah! Tunjukan aku pintu keluar dari rumah ini berlama-lama di rumah mewah membuat kepalaku pusing!"
"Dasar kajja"
Jin hyung menarik lembut tanganku membuatku mengikuti langkah nya
"Nanti malam datang ke apartemenku"
"Untuk apa?" Aku menatap jin hyung bingung sembari tetap berjalan
"Makan malam dan kau juga harus menceritakan padaku masalahmu itu arraseo?"
"Ne arra"
Entah kenapa jika dengan jin hyung aku jadi sosok orang yang penurut berasa seperti seorang anak dan ibu/?
Ku rasa aku juga harus tahu kenapa jin hyung berada ditempat yang penuh aura kegelapan ini dan kenapa jin hyung memanggil orang menyebalkan itu dengan
'Tuan Park?'
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Time I Loved You;一MinYoon
Fanfiction「COMPLETED」 ⚠Warning⚠ Yaoi. Drama. Romance. Yoongi!bottom BTS MinYoon Fanfiction ©2016 by yoonrei9™