☀PARK JIMIN☀

14.6K 1.3K 9
                                    

"Mhhah.. ini sangat melelahkan" sudah sekian kalinya aku mengeluh dan menghela napas berat

Menatap ngeri pada tumpukan dokumen di atas meja kerja ku

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat ku mengalihkan perhatian ke arah pintu yang terbuka menampakan seseorang disana

"Direktur Park memanggilku?"

"Ne masuklah sekertaris Kim"

Seorang pria dengan setelan jas rapi melangkah mendekat kearahku

Setelah mempersilahkannya duduk di sofa yang berada di dalam ruang kerja ku ini begitu pun dengan aku yang duduk di single sofa

Kini aku memulai pembicaraan serius dengannya dengan topik utama adalah tentang bisnis perusahan milik keluarga besar ku ini

Ditakdirkan terlahir di keluarga konglomerat ternama di korea selatan membuat ku tak bisa menjalani kehidupan seperti kebanyakan pemuda seusia ku

"Terima kasih hyung" ujarku tulus pada lawan bicara ku sedari tadi

"Ehm?"

Dia nampak tak mengerti maksudku

"Kau telah membantuku selama ini terima kasih"

"Itu memang sudah tugas ku Tuan"

"Cih berhenti bersikap formal seperti itu hyung"

"Ini kantor jika anda lupa Tuan Park"

Dia bangkit dari duduknya lalu mengambil beberapa dokumen yang kami bahas tadi

"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi saya permisi dulu Direktur" ucapnya sopan dengan sedikit membungkukkan badannya

"Seokjin hyung" panggilku pada orang tersebut sebelum dia benar benar meninggalkan ruanganku

Yang dipanggil kini membalikan badannya yang berada di ambang pintu

"Ya Tuan?"

"Si pemalas itu kau mengenalnya?" Tanya ku penasaran

Ya jujur sampai sekarang aku memang sangat penasaran dengan 'si pemalas' orang kasar yang tak tahu terima kasih oh ayo lah aku sudah mencoba menyelamatkan hidupnya

Tapi dia justru menuduhku 'memperkosanya' yang benar saja apa wajah tampan nan mempesonaku ini terlihat seperti pria hidung belang?!

Dia benar-benar mengganggu pikiran ku entah kenapa

Sejak malam dimana aku menemukannya tak berdaya bagaikan Malaikat yang kehilangan sayapnya dia terlihat sangat rapuh membuatku ingin memeluknya merengkuhnya dalam dekapan ku

Ehh? Pikiran macam apa itu fakta jika sifatnya tak seperti Malaikat justru cenderung kasar menyadarkanku jika dia bukan 'Malaikat'

Hal yang membuatnya terlihat menarik menurutkuku , dia terlihat 'manis' ya aku akui jika wajahnya memang terlihat cantik walaupun kenyataannya dia adalah seorang namja ditambah kulit putih pucatnya itu membuat kesan sempurna

Tunggu.. kenapa aku jadi mendeskripsikannya ah sadarlah Park Jimin!

Aku menepuk pipi ku lalu menggelengkan kepala mencoba membuyarkan pikiran aneh ku itu tentang namja pemalas menjengkelkan itu

"Ya aku mengenalnya dia adik ku"

Aku mendengar seokjin hyung membuka suaranya pernyataanya membuatku terkejut

Sungguh selama ini aku tak pernah tahu jika ia mempunyai seorang adik terlebih adiknya itu seperti 'si pemalas'? Aku tak habis pikir bagaimana bisa

Lagi pula yang aku ketahui tentang seokjin hyung adalah kedua orang tuanya telah tiada, dia adalah anak tunggal dan selama ini hidup sebatang kayu/? *eh Kara maksudnya

"Mmwo?? Aadikk?"

"Ne Min Suga itu namanya saya permisi Tuan"

Setelah mengucapkan itu seokjin hyung menghilang dibalik pintu yang sudah tertutup rapat

Meninggalkanku yang masih tercengang tak percaya

Seokjin hyung bilang nama 'Si pemalas' itu adalah

"Min Suga?" gumamku lirih

jika dia benar adik seokjin hyung kenapa dia ber marga 'Min' bukankah seokjin hyung dari keluarga ber marga 'Kim'?

'Min Suga'

By the way namanya terdengar manis ya semanis wajah putih mulusnya

Ahggrrh ... lagi lagi kau berpikir aneh Park!

Dering Ponsel yang aku letakan di atas meja menyadarkanku dari pikiran pikiran tak penting macam tadi

"Hello?" Sapa ku saat menjawab sebuah panggilan

Suara seseorang disebrang sana mulai terdengar di gendang telinga ku

Suara yang sangat aku kenali , suara lembut itu milik seseorang yang sangat aku rindukan

"Eomma kau sudah di airport? Baiklah aku akan kesana segera"ujarku dengan nada senang

Setelah memutuskan sambungan telepon aku segera mengambil kunci mobil milik ku dan melangkah keluar

Ini sangat jarang terjadi mengingat Eomma hanya akan kembali ke korea jika ada suatu hal yang penting dan itu pun Appa juga akan bersamanya

Tapi kali ini Eomma beralasan hanya ingin berkunjung sebentar tanpa membawa Appa ikut serta

Kedua orang tua ku tinggal di New York hanya karena alasan pekerjaan yang sedang sangat maju disana ini sudah berlangsung 5 tahun yang lalu

Tepat setelah aku di sahkan menjadi direktur Utama di salah satu anak Perusahan Appa, pria paruh baya itu mempercayakan perusahan besar yang berdiri di negeri ini kepada ku anak tunggal kebanggannya

Dan tentu saja aku takkan pernah mengecewakan mereka

-TBC-

The Time I Loved You;一MinYoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang