Dioskouri

#26

Halooo semuanyah. Mana yang katanya kangen sama Bang Troy? Cipok atu-atu. Maaafff yaaa...baru apdet setelah 5 bulan lamanya. Hehehe. Selain rempong sama bayi, juga sayanya sempet sakit lama, trus banyak kerjaan trus....bingung mo nulis apa. Hahaha.

Semoga masih ada yang nungguin cerita ini ya. Cekidots!

-BJ- 4 Juni 2016

Ariela

Aku berusaha meregangkan otot tanganku yang kebas karena ikatan tali tampar di belakang kursi yang kududuki. Tapi rupanya ikatannya terlalu kuat hingga aku merasa tali itu justru mengiris pergelangan tanganku. Sial!

Aku meringis saat menyadari ada sesuatu yang asin bercampur manis mengalir turun dari dahi ke ujung bibirku. Baru juga kusadari kepalaku sedikit pening. Terdiam sejenak meresapi rasa nyerinya sambil mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya.

"Ngapain kamu disini?" desisku heran. Ini kan pertemuan dengan Inticell Corp. Ngapain titisan Loki ini ada disini?

"Ini kan salah satu perusahaanku,cantik." Ronald mengerling sambil menyunggingkan senyum puas.
Aku mengerang dalam hati. Merutuki kebodohanku tidak mengenali lebih dalam perusahaan yang akan bekerjasama dengan perusahaanku itu. Selama yang kuingat saat mempelajari berkas mereka,tak sekalipun aku menemukan nama Ronald sebagai pemilik,CEO atau apapun.

"Ohya? Sejak kapan?" aku berusaha sebisaku menahan amarah bercampur tanda tanya. Ya, tentu saja! Selama beberapa bulan terakhir,aku terus berusaha memberikan deal yang terbaik,tapi selalu mental. Perusahaan ini selalu berusaha membelokkan aturan dan membuatku kesal dengan segala macam keinginannya yang berubah-ubah. Harusnya aku sadar ada sesuatu yang salah. Intuisiku tak pernah tumpul sebelumnya.

"Sejak aku tahu kamu yang akan bekerjasama dengan perusahaan ini untuk tender itu. Aku rasa, akan jadi jalan yang baik buat kita bersama lagi." Ronald tersenyum lagi. Senyum miring khasnya yang seringkali kurasakan sebagai paduan antara senyum sinis sekaligus mengintimidasi.

"Aku sungguh nggak paham maksudmu." Aku mengerjap bingung.