Chapter 16

404 37 11
                                    

Author POV

D-1 (ujian akhir)

Seminggu telah berlalu begitu cepat. Tapi keadaan Yurin masih sama, tidak ada yang berubah. Eunji pun masih bungkam dan tidak mau mendengar penjelasan apapun dari Yurin meskipun Yurin sudah mati-matian menjelaskannya. Hal itu membuat Yurin sedih mengingat hampir 3 tahun semenjak ia sekolah di Seoul International High School, hanya Eunji satu-satunya teman terdekatnya selain Taemin.

Mengingat Taemin, Yurin juga semakin terpuruk. Ia tidak tau harus bersikap bagaimana pada Taemin. di satu sisi Yurin merasa marah dan kecewa karena perlakuannya tempo hari, tapi di sisi lain Yurin juga tidak bisa terus menerus seperti ini. Ia tau, ia juga menyakiti Taemin sekarang. bahkan ratusan sms dan panggilan telefon dari Taemin ia abaikan sejak seminggu yang lalu.

"apa yang harus ku lakukan sekarang?" gumam Yurin. ia menumpukan kedua tangannya di atas pahanya dan menangkup wajahnya frustasi.

"boleh aku duduk?" tanya Minho yang kini berdiri di depan Yurin. Yurin mendongakkan wajahnya dan menatap Minho sayu.

"hmmm" jawab Yurin bergumam. Minho pun mendudukkan dirinya di samping kanan Yurin

"apa masih tetap sama?" tanya Minho lagi

"apanya?" tanya Yurin tak mengerti

"Taemin dan Eunji" kata Minho

"yah, seperti yang kau lihat" jawab Yurin datar

"aku akan membantumu" kata Minho

"lupakan. Sepertinya aku menyerah sekarang. Sekeras apapun aku menjelaskannya pada Eunji akan tetap sama. Dia sudah terlanjur membenciku" jawab Yurin. Ia benar-benar putus asa sekarang.

"kau serius?" tanya Minho

"ya, ku pikir begitu. Aku sudah lelah, Minho. Aku tidak tau lagi harus bagaimana. Hiks..." jawab Yurin dengan isakannya. Ia menangis, lagi dan lagi. Entah sudah berapa banyak air mata yang ia keluarkan, tapi hanya dengan menangislah ia bisa meluapkan merasa sakit di hatinya mengingat kejadian yang membuat hidupnya berubah seperti ini.

"hah....aku yakin suatu saat Eunji akan mengerti" kata Minho dengan mengusap punggung Yurin dengan lembut. Ia menarik Yurin ke dalam pelukannya dan membiarkan kepala Yurin bersandar di dadanya.

***

Choi Minho POV

Aku berjalan sendiri menuju ruang loker untuk mengambil buku ku yang tertinggal. Tapi baru saja aku memasuki ruang loker, langkahku terhenti ketika ku lihat seorang yeoja berdiri di depan lokernya dengan memegang sesuatu di tangannya. Aku memperhatikannya dari balik loker yang paling ujung dari barisan lokernya.

"huh... yeoja itu, kenapa juga harus membohongi diri sendiri?" gumamku ketika melihat Eunji yang ternyata sedang memandangi sebuah foto yang ku tau adalah foto dirinya bersama Yurin. Aku terus memperhatikannya hingga mataku menangkap Eunji yang kini sedang terisak.

"ckck yeoja pabbo!" gumamku pelan. Aku keluar dari persembunyianku dan berdiri di belakang Eunji. Namun hampir lima menit aku berdiri di belakangnya ia masih belum juga menyadari keberadaanku dan terus menangis.

"ehem.." aku berdehem untuk mengalihkan perhatiannya dan ya.. dia menatapku sekarang dengan tatapan kagetnya. Buru-buru ia menghapus air mata yang mengalir dipipinya dan berganti menatapku sengit.

"mau apa kau?" tanya Eunji ketus

"seharusnya kau dengarkan dulu penjelasannya. Jangan seperti ini, aku tau kau juga tidak bisa marah lama-lama dengan Yurin" kataku.

"jangan sok tau, ini masalahku dan kau tidak berhak ikut campur" kata Eunji dengan menyilangkan tangannya di dadanya.

"ya ya ya... aku tau itu. Tapi setelah melihatmu tadi, sepertinya aku harus ikut campur. Asal kau tau saja, Yurin tidak seburuk yang kau pikirkan. Ia juga tidak tau apa-apa. Jadi, bicaralah baik-baik dengan Yurin, jangan seperti ini. Ini hanya akan menyakiti kalian"

Love On RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang