Chapter 25

340 23 2
                                    

annyeong! maaf sebulan lebih ga update dan membiarkan ff ini terbengkalai u,u

langsung aja yaa... happy reading^^

jangan lupa...

vote

vote

vote

***

Author POV

Minho masih berada di dalam kamarnya sejak semalam. Bahkan saat ini dua bodyguard berjaga di depan kamar Minho untuk memastikan Minho tidak akan kabur. Minho hanya bisa mengumpat dalam hati atas tindakan appanya yang terlalu berlebihan.

Tok tok tok

Minho tak bergeming dari tempat tidurnya ketika ia mendengar suara ketukan pintu. Tak lama kemudian sosok wanita cantik masuk dengan membawa nampan berisi sarapan.

Ia tersenyum tipis melihat Minho lalu meletakkan nampan itu di atas nakas dan duduk di samping Minho. Tangannya meraih tangan Minho lalu menggenggamnya.

"makanlah, kau belum makan sejak tadi malam. Eomma tidak mau kau sakit" kata Tiffany namun sama sekali tak ada jawaban dari Minho. Tiffany menghembuskan nafas pelan.

"eomma tau apa yang kau rasakan, tapi eomma juga tidak bisa menghentikan appa mu. Kau tau dia sangat keras kepala?" kata Tiffany membuat Minho menoleh dan menatap Tiffany lekat.

"aku tidak masalah dikurung seperti ini tapi aku tidak mau jika appa mengatur hidupku dengan menjodohkanku dengan Jiyeon. Aku mencintai Yurin, jadi biarkan aku mengejarnya. Apa aku hanya sebuah boneka di keluarga ini?" tanya Minho dengan tatapan kecewa

"tidak bisakah kau menurut saja? Appa melakukan ini juga untukmu! Jika perusahaan kita selamat dari pailit maka kaulah yang nantinya akan menjadi penerus. Tidak bisakah kau berpikir panjang?" sergah Siwon yang tiba-tiba muncul dan membuat Minho berdecih

"berpikir panjang? Menurut appa bisakah aku berpikir panjang sekarang? Appa sudah merebut jalan hidupku dengan mengendalikanku. Appa bertindak semau appa tanpa memikirkan perasaanku! Apa materi lebih penting daripada perasaan anaknya saat ini? Kurasa hanya orangtua egois yang melakukan itu. Dan satu lagi, kupikir hubungan kita sudah membaik dan akan seterusnya begitu. Tapi ternyata aku salah, sekarang aku bahkan menyesal telah memaafkan appa" jawab Minho dengan emosi yang menggebu.

"Minho-ya, lebih baik kau tenangkan dulu dirimu saat ini.Eomma akan berusaha berbicara dengan appa" kata Tiffany lalu bergegas dengan menarik Siwon dari dalam kamar Minho.

Lagi-lagi Minho hanya bisa terduduk di tempat tidurnya. Matanya sayu, lingkaran hitam mulai muncul di bawah matanya padahal baru semalam ia tidak tidur karena memikirkan Yurin. Ya, yeoja itu membuat pikirannya penuh semalaman bahkan sampai saat ini.

"sekarang apa yang bisa ku lakukan? Aku hanya ingin menemuimu dan menjelaskan semuanya" gumam Minho.

***

Seoul Hospital

Seorang yeoja terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit ketika seorang dokter memeriksa keadaannya. Wajahnya tampak sangat pucat dengan cup oksigen yang menutupi hidung dan mulutnya. Beberapa kabel juga menempel di tubuhnya. ibu jarinya dijepit suatu alat yang terhubung pada sebuah monitor di samping ranjang yang menggambarkan detak jantungnya.

Dokter itu menghela nafas pelan begitu selesai memeriksa keadaannya.

"bagaimana keadaannya dok? Apa Yurin baik-baik saja?" tanya Jonghyun pada dokter Lee yang selama ini dipercaya sebagai dokter keluarganya.

Love On RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang