Chapter 28

422 22 10
                                    

Ini chapter panjaaaang bgt. Beda dengan chapter lalu yg pendek dan ngegantung wkwk hampir 4000 words loh.. sengaja author panjangin karena udah masuk klimaks dan mungkin bentar lagi END?

Jangan ngantuk ya bacanya :D

Semoga kalian suka. Sorry for typo(s)

Happy Reading^^

***

Kim Yurin POV

Aku merasa aku tertidur sangat lama. Aku ingin membuka mataku tapi aku tidak bisa. Entah apa yang menghalangiku hingga membuat tubuhku tidak bisa bergerak seinci pun.

Namun tiba-tiba aku merasa ada seseorang yang menggenggam tanganku. Aku mulai mendengar sebuah suara yang tak asing untukku. Suara yang begitu ku rindukan dan dapat membuat hatiku kembali menghangat.

"hey.. kenapa kau belum bangun juga? bangunlah, kau sudah tidur terlalu lama" katanya.

"bukankah kau sudah berjanji akan kembali padaku? Bangunlah..."

Tubuhku masih tak bisa bergerak bahkan hanya untuk membuka mata.

Tiba-tiba aku merasa sebuah tangan membingkai wajahku lalu mengecup keningku cukup lama.

"kumohon kembalilah"

Ia berbisik lembut padaku dan seolah mendapat sebuah kekuatan, mataku perlahan terbuka hingga kini aku bisa melihat wajah tampannya.

Author POV

Yurin membuka matanya perlahan lalu mengerjab beberapa kali untuk beradaptasi dengan cahaya lampu di ruangannya.

"Y-Yurin-ah... kau sadar?" Minho membulatkan matanya dengan masih menggenggam erat tangan Yurin.

"kau benar-benar sadar?" tanya Minho tak percaya. Ia bangkit dari duduknya dan melihat Yurin yang kini perlahan mulai pulih kesadarannya.

"Minho.." lirih Yurin.

"ne aku disini" jawab Minho cepat. Air matanya kini kembali mengalir, tapi kali ini bukan air mata kesedihan melainkan air mata kebahagiaanlah yang membuatya menangis.

Minho hampir saja beranjak untuk memanggil dokter namun Yurin menghentikannya. Tangannya menggenggam tangan Minho seolah mencegah Minho untuk pergi saat itu. Matanya menatap Minho dengan tatapan sayunya seolah mengisyaratkan bahwa ia sangat merindukan Minho. Minho tersenyum dan langsung memeluk tubuh Yurin erat.

"terimakasih, terimakasih karena kau telah kembali" ujar Minho. Ia melepaskan pelukannya dan kembali menatap mata Yurin yang kini sudah mulai basah. Ia masih tidak menyangka bahwa orang yang di depannya kini adalah Yurin.

Perlahan tangan Yurin terangkat untuk membuka cup oksigennya. Mengerti akan hal itu, Minho membantunya dan membuat Yurin bernafas lega. Tangan Yurin beralih membingkai wajah Minho dengan satu tangannya.

"M-Minho?" panggil Yurin parau

"ne... ini aku, aku disini" jawab Minho lirih. Air mata Yurin semakin menggenang di pelupuk matanya.

"m-mianhae.. a-ak.."

"sssttt" Minho menghentikan ucapan Yurin dengan menempelkan jari telunjuknya di bibir Yurin.

" jangan katakan itu, seharusnya aku yang minta maaf karena sudah membuatmu seperti ini" kata Minho.

"tapi ak- "

CUP

Minho memotong lagi ucapan Yurin dengan ciumannya. Dan air mata Yurin lolos saat itu juga, melewati sudut matanya dan hilang setelah melewati pelipisnya.

Love On RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang