Chapter 3

743 61 12
                                    

hai readersku tercinta, ini dia chapter 3 nya semoga kalian suka yaa :)

jangan lupa vote dan coment chingu :)

Happy Reading~

Author POV

Minho sedang berbaring di tempat tidur King size nya memandang ke langit langit kamarnya yang berwarna putih. Jika sudah seperti ini, sifat Minho yang sombong, angkuh dan kasar di sekolah nampak lenyap seketika. Siapa yang tau bahwa namja tampan dan berkarisma yang selalu jadi trending topic di sekolahnya selalu murung ketika ia di rumah?

"eomma, kenapa kau pergi begitu cepat? Aku bahkan belum mewujudkan keinginanmu yang terakhir kalinya. Aku belum siap hidup tanpamu eomma, meskipun sekarang aku sudah memiliki eomma baru yang baik tapi aku tetap tidak bisa. Aku merindukanmu eomma" gumam Minho yang masih memandang kosong langit langit kamarnya. Tak terasa cairan bening menetes dari kedua sudut matanya. Minho memejamkan matanya mencoba menenangkan gejolak hatinya.

Drrtt Drrttt

Tiba-tiba ponsel Minho yang ada samping bantalnya bergetar tanda ada panggilan masuk. Minho membuka mata dan melihat nama Key tertera di layarnya.

"ne Key, ada apa?" ucap Minho setelah mengangkat telfonnya

"tidak apa-apa, aku hanya ingin memastikan apa kau yakin akan melanjutkan rencanamu itu, Minho? aku sedikit tidak yakin dengan rancanamu. Sebaiknya kau pikirkan lagi sebelum terlambat"

"Ya aku yakin, sangat yakin! Kau tenang saja, Lagi pula ini hanya permainan" jawab Minho enteng

"justru itu karna permainan, jika nanti kau berhasil kau akan benar-benar melukainya Minho. apa kau tidak kasihan?"

"hahahaa dia itu yeoja berhati batu, dia tidak akan terluka Key. Tenanglah"

"huhh baiklah aku akan membantumu karena kau temanku, tapi jangan bawa-bawa aku jika nanti terjadi sesuatu"

"ne, kau tenang saja"

BIP. Minho memutuskan sambungan telefonnya dengan Key. Lalu ia kembali memejamkan matanya dan segera terlelap.

Kim Yurin POV

Sedari tadi aku tidak konsen mengikuti pelajaran karena Minho namja tengil itu. Moodku benar-benar hancur sejak kejadian kemarin dan itu membuatku semakin membencinya. Aku meliriknya yang kini duduk tepat di sebelahku. Huh.. kenapa juga aku harus satu kelas dengannya?

Lima menit kemudian, bel tanda istirahat pertama berbunyi nyaring. Banyak siswa yang kini berhamburan keluar kelas, termasuk Minho yang saat ini sudah melangkahkan kakinya keluar kelas dengan Key. aku yang melihatnya pun segera berlari mengejarnya dengan membawa baju yang kemarin sudah ku cuci.

"yak! Choi Minho!" teriakku. Kedua namja yang tak lain adalah Minho dan Key langsung menoleh ke arahku. Aku berlari kecil menghampiri mereka.

"ini, sudah ku bersihkan. Kau puas?" kataku dengan menyodorkan baju yang ku bawa tadi

"hmm baiklah. Tapi kau masih belum bebas dariku Nona Kim" jawab Minho dengan seringaiannya

"Apa maksudmu?" tanyaku bingung

"karena kau sudah berani melawanku kemarin, kau harus menerima hukuman yaitu kau harus menemaniku jalan-jalan nanti sore, sepertinya aku butuh refreshing"kata Minho dengan senyum evilnya

"mwo? Shireo! Kau jalan-jalan saja sendiri " jawabku ketus

"aku tidak menerima penolakan!" kata Minho penuh penekanan

"kalau aku bilang tidak mau ya tidak mau!" aish kenapa namja ini begitu menyebalkan sih?

"baik kalau kau menolak, kau tau akibatnya bukan?" kata Minho dengan tatapan mengancam

Love On RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang