Chapter 17

374 35 14
                                    

vote dulu sebelum baca^^

Happy Reading~

***

Kim Yurin POV

Aku membuka mataku ketika mendengar suara ketukan pintu dari luar. Dengan malas aku bangkit dari tempat tidur dan segera membuka pintu. Aku mengerjapkan mataku yang masih enggan terbuka.

"aigoo kau benar-benar tertidur rupanya" suara bariton Minho membuatku membuka mata sepenuhnya.

Kenapa ada Minho disini? ah aku lupa, aku sedang berada di villa nya sekarang.

"igeo, pakaian untukmu. Aku membelinya tadi di toko dekat sini. Aku tidak tau pasti seperti apa seleramu jadi aku hanya mengiranya saja, semoga kau menyukainya" kata Minho dengan menyodorkan sebuah paper bag yang cukup besar padaku. Aku menerimanya dan menatap Minho dengan senyuman.

"gomawo" kataku

"ne,cheonma" jawab Minho dengan mengacak rambutku.

"sekarang cepat mandi dan bersiap, aku akan mengajakmu jalan-jalan ke pantai setelah ini" katanya lagi.

"hmm" jawabku bergumam

"chankkaman. Kenapa wajahmu terlihat pucat? Apa kau sakit?" tanya Minho dengan membingkai wajahku dengan kedua tangannya.

"Ani, mungkin aku hanya sedikit kelelahan saja karena perjalanan dari Seoul kesini" jawabku. Aku memang merasa sedikit lelah dan kurang enak badan saat ini, tapi aku tidak ingin membuat liburanku dengan Minho berantakan karenaku. Minho menghela napas berat dan menatapku khawatir.

"nan gwenchana, lagi pula aku sudah istirahat tadi, nanti juga baikan" kataku meyakinkan.

"arraseo, aku akan ke kamar dan bersiap sekarang" jawab Minho

Aku masuk lagi ke dalam kamar setelah Minho juga kembali ke kamarnya untuk bersiap. Aku mengambil handuk dari dalam lemari dan segera mandi. Setelah mandi aku mengambil paper bag yang tadi Minho berikan. Ternyata isinya celana hotpans berwarna hitam dan sebuah kemeja wanita berwarna putih. Aku segera memakainya dan yah... tidak terlalu buruk. Bisa ku padukan dengan sepatu sneakers putihku yang ku pakai tadi.

"hhh... terlihat lebih baik sekarang" gumamku ketika melihat pantulan diriku sendiri pada cermin besar yang terpasang pada lemari. Aku mengoleskan BB cream pada wajahku agar tidak terlihat pucat.

Tidak lama kemudian, pintu kamarku kembali diketuk dari luar. Aku yakin, itu pasti Minho. Dengan segera aku menyambar sling bag ku yang juga berwarna hitam lalu menemui Minho yang sudah menunggu di luar kamar.

"hai" sapa Minho ketika aku baru saja membuka pintu. Aku diam dan terpatung melihat Minho saat ini, begitu tampan dan menggoda(?) bagaimana tidak? Lihat penampilannya yang sangat cool saat ini. Celana jeans dengan robekan di bagian lutut, kaos putih lengan buntung bertuliskan FRANKLIN di dadanya, dan sepatu sneakers berwarna putih dengan tiga garis hitam di sisinya. Kalian tau? Otot lengannya begitu menggoda!! aigoo... apa yang kau pikirkan Yurin? sadarlah!

"em.. h-hai" sapaku kikuk

"kau sangat cantik sore ini" puji Minho dengan menyelipkan anak rambutku ke belakang telinga. Aku memandang wajah Minho yang saat ini sangat dekat dengan wajahku. Begitu dekatnya sampai aku bisa merasakan deru nafasnya yang hangat menerpa wajahku. Aku terus memandangnya tak berkedip, begitu juga dengannya. Pandanganku seolah terkunci untuk terus menatapnya.

"kajja kita berangkat sekarang" ajak Minho lalu membawa tanganku ke dalam genggamannya. Wajahku bersemu merah mengingat bagaimana tadi aku begitu memperhatikannya.

Love On RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang