Aku menghitung gerimis
Satu-satu pecah di jalanan
Bulirnya mati begitu saja kemudian hilang
Entah siapa yang hisapAku melihat pengemis
Koin-koin terhitung tangan mungil
Bibirnya pecah kurang makan
Entah siapa peduliAku melihat orang-orang bertangisan
Satu-satu tinggalkan pemakaman
Kenangan pecah pada nisan-nisan
Entah milik siapaGerimis pada tangis pengemis
Gerimis pada serakan kenangan
Gerimis pada sepinya jalanan
Tetaplah gerimis
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak-Sajak Kematian
PoesíaSerpihan-serpihan kekecewaan, kesedihan, kekelaman, kegelapan, ketidakpastian, kehilangan dan juga kematian itu sendiri yang menjelma menjadi kata-kata.