Aku terbangun dan mendapati ruangan telah kosong. Kemana perginya Naya? Mungkin dia sedang di toilet.
"Nay!" panggilku dari luar toilet.
"..."
"Naya, kamu di dalem?"
panggilku kedua kalinya tapi masih tetap tidak ada jawaban.
"Nay kalo kamu ngga jawab sampe hitungan ke tiga, aku buka pintunya nih" ancamku. Biasanya ancamanku berhasil.
"satu.." aku mulai menghitung.
"dua.." aku bersiap membuka pintu toilet.
"tiga.. aku buka ya" aku membuka pintu toilet dan mendapati toilet juga kosong. Aku mulai panik. Kemana Naya?
Aku pergi keluar kamar dan mencoba bertanya kepada resepsionis yang berada di ujung lorong.
"maaf mbak, tadi liat pasien kamar 1431 keluar ngga?"
"maaf mas saya ngga liat. Apakah kamarnya kosong?"
Aku mengangguk dan mencoba berfikir tempat yang kira-kira dia kunjungi. Aku berfikir jika aku jadi dia, aku akan menenangkan diri di tempat yang sepi. Ah.. iya tempat yang sepi.
"mbak, kira-kira tempat tersepi di sini dimana ya?"
"hmm.. saya tidak yakin. Mungkin di toilet? atau di rooftop. Karena setiap kamar sudah memiliki toilet pribadi, jadi jarang juga orang memakai toilet umum yang di sediakan dan orang juga jarang datang ke rooftop karena jarang orang tau kalau rumah sakit ini mempunyai rooftop sendiri" jelas perawat itu.
"oke mbak. Makasih ya"
Aku bergegas naik lift menuju rooftop. Aku tidak mengecek toilet karena sudah pasti dia tidak disana. Huna itu paling nggak suka di toilet sendirian. Maksudnya kalo cuman merenung gitu dia lebih milih tempat yang luas dan ada pemandangannya dibanding dengan ruang sempit yang minim pemandangan.
Aku tiba di rooftop dan melihat sesosok perempuan sedang duduk di bangku yang tersedia disitu membelakangiku. Disebelahnya berdiri tegak tiang infus yang dibawanya.
"Nay" panggilku. Dia tidak menoleh sedikitpun. Aku menghampirinya dan berjongkok didepannya.
"Nay. Kamu kok disini ngapain?"
"Rif"
"iya Nay?"
"mendingan kita ngga usah ketemu lagi ya"~
KAMU SEDANG MEMBACA
Paenitere
RandomSekali tergores, tidak terasa. Berkali-kali tergores, sudah biasa. Namun, tahukah kalian? Semakin banyak dan dalam luka tersebut, semakin sulit pula untuk menyembuhkannya~ Copyright © 2016 by HobakciHun CERITA INI HANYA SAYA PUBLISH DI WATTPAD!