#Eps. 13 _ Rif

1.4K 111 4
                                    


Hari senin. Aku mengosongkan semua jadwalku pagi ini. Aku berniat ke rumah Naya. Aku tidak akan menyerah. Apapun yang ia minta akan aku lakukan asalkan dia tidak memintaku untuk pergi.

Aku pergi ke apartemennya dan memencet bel.

Ting.. Tong..

Sekali tidak dijawab, mungkin dia tidak mendengarnya.

Ting.. Tong..

Dua kali masih tidak di jawab. Aku berniat masuk sendiri karena toh aku tau passwordnya. Tapi aku takut kalau ternyata dia sedang mandi. Aku memutuskan untuk menunggu sepuluh menit dan mencoba memencet bel lagi. Kalau yang ini tidak ada respon juga, aku akan masuk sendiri.

Ting.. Tong..

"Nay! Naya? Kalo ngga di bukain aku masuk ya" teriak-ku dari luar tapi masih tidak ada respon. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk sendiri. Apartemennya kosong. Tidak ada siapa-siapa disini. Kamarnya rapih seperti belum disentuh oleh sang pemilik. Aku mengecek ke setiap ruangan tapi dia tidak ada disana.

Aku mencoba menelepon orang tuanya.

Tuuut.. tuuut..

"halo assalamualaikum"

"waalaikum salam. Halo tante, Naya ada di situ ngga tan?"

"Naya pergi Rif, emangnya kamu belom tau?"

"pergi ke mana ya tan kalo boleh tau"

"jadi kamu belom di kasih tau sama Aya, Rif? Aya pergi liburan ke Bunaken 1 minggu"

"ooh, Aya ke Bunaken. Dia naik apa tan?"

"naik pesawat Rif. Penerbangan pagi ini jam 10"

"ooh, oke deh tan. Makasih ya tan"

"iya sama-sama Rif. Emang kamu sama Aya lagi ada masalah apa sih Rif? Ko kayanya Aya belakangan ini lesu banget. Biasanya kan dia ceria banget Rif, tante jadi takut deh"

"biasa tan. Si Naya lagi ngambek sama aku. Hehe"

"ooh, yaudah. Semoga kalian berantemnya ngga lama-lama. Tante takut kalo Aya tiba-tiba lesu gitu. Abis kata orang-orang 'kalo seseorang itu tindakannya aneh atau ngga kaya biasanya, katanya orang itu mau meninggaal' tante takut kan jadinya"

"yaampun tante serem banget. Tante mikirnya kepanjangan deh. Haha, tante doain aja, semoga Naya ngambeknya ngga lama-lama jadi Naya bisa cepet ceria lagi deh"

"yaudah, tante percaya kok sama kamu Rif. Tante titip Naya ya. Jagain dia baik-baik"

"oke tante. Assalamualaikum"

"waalaikum salam"

Setelah telepon di tutup, aku segera masuk mobil dan mengendarai mobilku menuju bandara. Aku meminta sekertarisku untuk memesankan tiket ke Manado penerbangan paling cepat setelah jam 10.

Aku tiba di bandara satu jam kemudian. Pesawat Naya sudah berangkat dari setengah jam yang lalu. Pesawatku baru akan berangkat nanti, satu jam lagi. Aku kemudian pergi ke sebuah rumah makan untuk mengisi perutku sekedarnya. Karena aku memang belum sarapan dari tadi pagi.

Selesai aku sarapan aku mengunggu di ruang tunggu bandara. Ruang tunggu bandara itu sangat sepi. Hanya ada dua keluarga dan aku disitu. Satu keluarga hanya berisi sepasang ayah, ibu, dan juga dua orang anak yang sudah besar-besar semua. Keluarga yang satunya lagi berisi sepasang ayah, ibu, dan seorang anak perempuan kecil yang lucu. Aku mengira usianya masih sekitar lima tahun.

Aku membuka ponsel ku dan mulai mengirim pesan ke sekertarisku yang ada di Jakarta untuk me-reschedule jadwalku selama tiga hari kedepan karena aku ada urusan yang amat penting menyangkut masa depanku.

Tidak terasa, pengumuman pesawat selanjutnya sudah diumumkan. Aku berdiri dan bersiap masuk pesawat. Aku menyiapkan tiketku agar nanti aku hanya tinggal menyerahkannya saja kepada petugas dan langsung masuk ke pesawat melalui belalai panjang yang menghubungkan ruang tunggu dengan pesawat.

Aku sedang mengantri menunggu giliran tiketku di periksa saat aku mendengar suara anak kecil berseru lumayan kencang.

"mom, liat! pesawatnya jatoh mom!" seru anak kecil itu. Aku menengok dan melihat anak kecil itu sedang menunjuk kearah televisi yang digantung di ruang tunggu bandara. Aku melihat kearah televisi yang ditunjuk oleh anak kecil itu. Televisi itu sedang menayangkan sebuah berita kecelakaan pesawat.

Aku mendengarkan dengan seksama berita tersebut sampai akhirnya reporter televisi itu menyebutkan tujuan akhir dari pesawat tersebut jantungku serasa berhenti. Tujuan akhir dari pesawat yang baru saja kecelakaan itu adalah... Manado.~

PaenitereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang