Metamorfosis: Poor Prince and His King
Disc: Masashi Kishimoto
Rat: M
Pair: SasuNaru/NaruSasu, ShuNagaGaa(?), ItaKyuu(?), PeinNejiKon(?), SasoSaku/SasoDei(?)
Warn: OOC berat, cerita berantakan, Miss typo bertebaran, kata tidak baku, suka2 Author, terpenting? BACA Pangeran Miskin: Versi SasuNaru lebih baik.
Daripada muntah baca cerita Taz, lebih baik back off, deh, kalau yang nggak suka!
Chapter 4: Ini dia! Nenek sihir cs.
Ruang makan, kediaman Uchiha...
Belum saja berselang beberapa hari nama Deidara kembali ke dalam kehidupan Sasori, masalah sudahlah datang. Perusahaan Haruno yang merupakan salah satu perusahaan jasa pengiriman terbesar di Asia kini tiba-tiba haruslah dihadapi masalah krisis ekonomi. Tidak ada angin atau hujan. Seperti ada yang mengendalikan semuanya, seluruh perusahaan yang bekerja sama dengan Perusahaan Haruno sebagian besar mencabut kerja sama mereka dengan alasan tidak jelas. Dari Perusahaan transportasi penerbangan, hingga bahan baku packing pun tidak ada yang mau meneruskan kontrak mereka, dan lebih memilih untuk membayar ganti rugi daripada meneruskan kerja sama dengan Perusahaan Haruno.
Lalu?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Itachi dan Sasuke saling bertatapan. Lalu, kembali menatap pria berambut merah yang sedang duduk di depan mereka. "Kau sudah mencoba bertemu dengannya?" tanya Itachi. Ia, Sasori, dan Sasuke sangatlah tahu jika orang yang bermain di belakang semua ini adalah Uzumaki. Kenapa? Karena secara besar-besaran (seolah-olah memperlihatkan kekuasaannya), Uzumaki telah memberitahukan kerja sama dengan berbagai client dari Perusahaan Haruno. Bahkan, jika lebih dispesifikasi: Naruto-lah yang berada di belakang semua ini.
Sambil menundukan kepala, Sasori menganggukan kepala. Ia menghela napas, berat.
Itachi berpikir sejenak. Ia jadi ingat cerita Sasori di beberapa hari lalu. Cerita mengenai betapa kejamnya mantan kakak kelasnya tersebut. Pemilik Perusahaan Haruno sudah bersujud, memegang kaki Naruto, dan memohon pada Naruto. Tetapi, sang pemimpin Perusahaan Uzumaki hanyalah tersenyum meledek sambil menepiskan kakinya dari ayah Sakura. Chk, chk, chk, tampaknya Naruto tidak pernah lupa jika ayah dan ibu Sakura adalah salah satu orang yang bersikukuh untuk memberhentikan Naruto dari jabatan guru honorer di Konoha Gakuen—dua tahun silam.
Uchiha sulung meminum secangkir kopi di depannya secara perlahan. Lalu, ia kembali menaruh cangkir tersebut di atas meja. "Lalu, apa katanya, Sasori?" tanya Itachi. Ia menatap Sasori dengan tatapan a la Uchiha (tanpa ekspresi), walaupun di dalam otaknya sedang berpikir sangat keras.
Sasori berhenti menundukan kepala. Ia menatap Itachi dan Sasuke dengan ekspresi kalut. "Dia...," lirihnya. Sasori pun mulai menceritakan pertemuannya dengan Naruto pada siang tadi.
Flashback.
Kehidupan Naruto begitu ramai di minggu ini. Setiap hari selalu saja ada tamu untuknya. Mulai dari client-client barunya, hingga Sabaku. Ya, meskipun Naruto cukup lelah untuk membalas atau mendengarkan perkataan mereka, namun, demi adenya apa, sih, yang nggak? Sampai tujuannya untuk mendapatkan Sasuke, dan membuat hidup adenya sangat senang, Naruto tidak akan pernah berhenti berbuat gila!
Naruto menaruh kedua sikut tangannya di pegangan kursi. Ia membentuk menara pada jari-jari tangannya. Dengan senyuman superior, Naruto memandang Sasori. "Waah, selama datang di perusahaanku, Tuan Sabaku. Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya, pura-pura tidak tahu. Padahal, Naruto sangat tahu apa tujuannya seorang Sabaku datang ke hadapannya. "Oh, iya!" Naruto mengalihkan perhatiannya pada asistennya yang sedang sibuk merapihkan berkas-berkas di dalam berangkas . "Kakashi, tolong sediakan minuman untuk tamu terhormat kita ini. Kau ingin mi—
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorfosis: Poor Prince and His King (SELESAI)
FanfictionSEQUEL PANGERAN MISKIN (BACA PANGERAN MISKIN DULU!) Dia telah kembali. Kakak yang sering kami repotkan kami temukan kembali. Tetapi, kenapa dia jutek sekali? Ah, mungkin ini masalah waktu. Mudah-mudahan saja kami bisa kembali bersama. Pairing: ItaKy...