Chapter 9:Bangkitnya Pangeran Kegelapan Sesungguhnya!

4.8K 260 31
                                    

Metamorfosis: Poor Prince and His King

Disclamer: Masashi Kishimoto

Pairing: SasuNaru/NaruSasu, NagaGaa.

Rating: M

Warn: OOC, BL, Miss Typo, lebih dulu baca Pangeran Miskin: Versi SasuNaru adalah yang terbaik, etc...

Tidak suka jangan baca, ya! Nanti muntah. Taz kasihan sama kalian. Hehehe.

Chapter 9: Bangkitnya Pangeran Kegelapan Sesungguhnya!

Mobil Sai...

Malam hari...

Trrrtttt... Trrrtttt...

Hape kepunyaan Sai pun berbunyi. Sehingga membuat si pemilik langsung mengalihkan perhatiannya pada hape yang terus dipegangnya sejak tadi.

Klik.

Sai menekan tombol hijau di layar hape-nya.

"Iya, Kek?" Sai menyapa kakeknya dengan nada malas-malasan. Ia begitu bosan dan malas ketika harus selalu mengikuti keinginan kakeknya. Ya! Untuk mengikuti keinginan kakeknya, Sai pun harus pergi ke tempat yang tidak jelas, semacam tempat berkumpulnya orang-orang yang selalu memenuhi dunia dengan bangunan-bangunan moderen jaman sekarang.

Untuk apa Sai ke tempat tersebut?

Entahlah!

Terjelas bagi Sai, ia hanya menerima anjuran perintah yang diberikan kakeknya di telepon. Untuk misinya, kata si kakek: akan diberikan pada saat Sai sudah akan mencapai tempat misi pertamanya.

Jeda.

Jeda.

"Mereka tidak ingin kembali kemari, ahn?" si Kakek mulai membuka pembicaraan kembali setelah cukup lama terdiam.

Sai mendesah pelan. Ini, nih, yang membuat dia kesal dengan Hachibi, Shukaku, dan Killer Bee. Mereka bertiga selalu menghadapkannya pada posisi yang sulit. Memangnya siapa, sih, yang mau menguasai dunia orang-orang berbahaya dengan umur semuda Sai? Sendirian lagi! Tanpa mempunyai teman yang seumuran dengannya. Ia juga butuh kesenangan dalam hidup, bukan terror secara terus-menerus seperti ini. Tetapi, kenapa kakeknya yang biasanya berbahaya tampak sangat tenang ketika menghadapi kenakalan Shukaku, dan Hachibi? Apakah ada sesuatu yang diinginkan kakeknya? Sai sebagai seorang peramal tingkat tinggi pun tidak bisa membaca pikiran kakeknya yang bisa dibilang otaknya begitu imajinatif layaknya Itachi.

"Aku akan membawa mereka dengan se—

"Tidak usah! Tidak usah! Biarkan lah mereka bersenang-senang terlebih dahulu di Konoha. Selagi kau mengurus misimu, kau siapkan rencana keberangkatan mereka dengan secepat mungkin," si kakek memotong perkataan Sai. "Selain itu, merekapun telah aku perintahkan untuk membantumu dalam misi ini...," lanjutnya. Sehingga, membuat mata Sai memincing tajam. Tidak mengerti dengan pola pikir si kakek. "Terpenting.. tetap pantaulah Hachibi dan Shukaku...," katanya, dan semakin menambah daftar kesuksesannya untuk membuat Sai bingung.

Sai berhenti memasang ekspresi terkejutnya. Kini senyuman a la Sai pun telah kembali terlihat. "Sebenarnya... acara apa yang akan aku hadiri sekarang ini? Bagaimana caranya kau mendapatkan undangan ini?" tanyanya, panjang lebar. Sial! Demi apapun, ia benar-benar tidak bisa membaca pikiran kakeknya yang hanya dipenuhi keimajinatifan akan sesuatu. Ha—ah, tetapi yang terjelas bagi Sai, jika dia masih ingin hidup dengan tenang, Sai haruslah mengikuti semua perintah kakeknya yang notabene sangat keras dan disiplin terhadap penerus-penerusnya.

Hening.

Hening.

"Kau tidak perlu tahu. Kau hanya perlu melakukan apa yang aku perintahkan...," jawab si kakek atas pertanyaan Sai. "Tetapi, tenang saja. Kau akan dibantu oleh kenalanku dalam menjalani misi ini..," lanjutnya, sehingga membuat Sai menghela napas, berat. Tidak suka dengan perkataan terakhir kakeknya. Yap, Sai yang sulit mempercayai seseorang harus langsung percaya dengan kenalan baru kakeknya yang notabene entah siapa. "Kenalanmu yang bisa...," suara si kakek tertahankan. "Membantuku untuk menghancurkan keluarga Uzumaki dan Uchiha, dan memperburuk citra keluarga arrogant tersebut di mata orang-orang...," katanya. Sehingga, membuat mata Sai benar-benar terbelalak.

Metamorfosis: Poor Prince and His King (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang