Metamorfosis: Poor Prince and His King
Disclamer: Masashi Kishimoto
Pairing: SasuNaru, ItaKyuu, PeinKon, NejKon, ShuNagaGaa, SasoDei.
Rating: M
Warn: OOC, BL, Miss Typo, lebih dulu baca Pangeran Miskin: Versi SasuNaru adalah yang terbaik, etc...
Tidak suka jangan baca, ya! Nanti muntah. Taz kasihan sama kalian. Hehehe
Chapter 16A: Uchiha is player!
Setelah mengalami masalah yang cukup rumit bersama Nagato dan Gaara, akhirnya Shukaku kembali ke kediamannya. Ia akan memasuki kamar ketika melihat Sai sedang duduk di ruang keluarga—lantai atas. Di saat Shukaku memilih untuk tidak mempedulikan si kawan dari para makhluk tidak terlihat, Sai membersihkan tenggorokannya, hingga Shukaku pun membatu dengan perasaan tidak tenang.
"Kemana saja kau selama ini?" tanya Sai. Ia berkata, ketika matanya masih terus memandang majalah di tangannya.
Shukaku memandang Sai. Ia memandang pemuda berambut hitam yang sedang duduk santai dengan kaki yang berada di atas meja. "Aku tinggal di rumah teman..," kata Shukaku, singkat. "Kyuubi..," lanjut Shukaku di saat Sai diam, meminta penjelasannya lebih lanjut.
Sai berdiri dari sofa. Ia mendekati Shukaku. "Ada yang ingin aku bicarakan..," katanya, sambil mengajak Shukaku untuk ke ruang belajar atau kerja Sai.
Melihat ekspresi serius Sai, Shukaku hanya bisa menganggukan kepala, dan mengikuti Sai untuk ke ruang kerja.
Tazmaniadevil
Naruto memandang langit-langit kamar sambil melempar –tangkap bola kecil (tenis) dengan posisi tiduran. Di dalam pikirannya terus terbayang wajah adik-adiknya. Apa yang harus dia lakukan? Bagaimana cara menghentikan semua ini? Darimana dia harus mulai melangkah? Naruto tidak tahu sampai sejauh mana dia bisa berjuang, jika tekanan secara terus-menerus menghampirinya.
Tok... Tok...
Seseorang mengetuk pintu kamarnya, sehingga membuat Naruto merubah posisinya menjadi terduduk.
"Masuk!" perintah Naruto pada orang yang berdiri di balik pintu kamarnya.
Naruto memandang wanita berparas cantik membuka pintu, dan memasuki kamarnya. Melihat wanita tersebut membuat Uzumaki menelan ludahnya sendiri. Entah kenapa ketika melihat Kushina, perasaan kalut semakin menghantam dadanya. Apa yang akan dikatakan ibunya? Apakah ibunya akan merengek dan meminta sesuatu seperti adiknya? Atau ibunya akan menekan dirinya seperti Senju?
Kushina melangkahkan kakinya—mendekati Naruto, dan duduk di samping pemuda berambut pirang yang sedang menatap dirinya. Dari kegelapan yang hanya disinari cahaya bulan, sedikitnya Kushina dapat melihat ekspresi kalut Naruto. Melihat kekalutan Naruto, Kushina menjadi membatin sendiri dan merasa sedih karena dirinya menjadi seorang ibu yang tidak bisa melindungi anak-anaknya.
"Bagaimana kabar Deidara?" tanya Kushina, membuka pembicaraan, ketika Naruto hanya terdiam—tidak berbicara sama sekali.
Naruto memandang, dan meremas bola di tangannya. Jadi ibunya hanya bertanya mengenai anak ketiganya ketika Deidara sedang terpuruk? Kenapa ibunya tidak menengok Deidara? Apa ibunya terlalu sibuk atau takut dengan Senju? Melihat ekspresi cemas ibunya, tampaknya takut dengan Senju adalah jawaban yang paling bagus. Kushina yang merupakan figure ibu paling ideal pada beberapa tahun lalu telah berubah menjadi figure yang dikendalikan oleh takdir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorfosis: Poor Prince and His King (SELESAI)
FanfictionSEQUEL PANGERAN MISKIN (BACA PANGERAN MISKIN DULU!) Dia telah kembali. Kakak yang sering kami repotkan kami temukan kembali. Tetapi, kenapa dia jutek sekali? Ah, mungkin ini masalah waktu. Mudah-mudahan saja kami bisa kembali bersama. Pairing: ItaKy...