Chapter 4

4.7K 343 76
                                    

München, April 2007

Saena POV

Genap 4 bulan sudah aku dan Kyuhyun tinggal di Jerman. Hari ini adalah jadwalku untuk memeriksakan kandungan. Kandunganku sudah memasuki bulan ke-tujuh dan aku selalu rutin pergi ke dokter.

Seperti biasanya, aku pergi sendiri. Sekalipun Kyuhyun belum pernah mengantarku.

"Bayi anda sangat sehat, jenis kelaminnya juga sudah terlihat." Ucap dokter pribadiku.

Mataku berbinar menatap dokter yang memeriksaku, "Oh ya? Kalau begitu jangan beritahu aku jenis kelaminnya. Aku ingin itu menjadi kejutan."

"Ya, baiklah." Dokter itu tersenyum ramah.

Alangkah menyenangkannya jika Kyuhyun ada di sini dan ikut mendengarkan perkembangan bayi kami. Tapi itu tidak mungkin. Tanpa sadar air mataku menetes.

"Kenapa anda menangis?" tanya dokter itu heran.

"Ah-tidak. Aku hanya tidak sabar melihatnya." Ucapku.

"Kelahiran anak pertama memang selalu istimewa." Katanya.

Aku tersenyum membenarkan ucapannya. Anak ini memang sangat istimewa bagiku. Anak yang aku kandung dengan penuh perjuangan tanpa kasih sayang seorang ayah.

Dokter itu-Dokter Laura, melepaskan stetoskop dari telinganya. Matanya beralih menatapku dengan serius, "Saat usia kandungan anda sembilan bulan," katanya terputus, "segera anda datang ke rumah sakit dan melakukan prosedur seperti yang saya sarankan." lanjutnya

Seketika itu aku mencelos mengingat diagnosa dokter beberapa bulan lalu, susah payah aku tetap menyunggingkan senyum, "Iya, saya tidak melupakan itu, Dok. Saya pasti melakukannya dengan baik."

Itu benar, aku tidak bisa melahirkan secara normal. Sejak kandunganku memasuki bulan ke empat, aku divonis mengidap kanker serviks. Aku sangat terpukul saat mengetahui itu. Dokter pernah menyarankan untuk mengangkat janinku. Tapi jika aku melakukannya, itu berarti aku membunuh anakku sendiri.

Aku memutuskan untuk mempertahankannya dan menjalani pengobatan yang tidak membahayakan janinku. Aku bersyukur hingga sekarang kami baik-baik saja.

Bagaimana dengan Kyuhyun? Kyuhyun tidak mengetahui soal penyakitku. Aku memang sengaja merahasiakannya dari Kyuhyun ataupun dari keluarga. Selagi ini bisa diatasi, aku tidak ingin merepotkan orang lain.

***

Seusai memeriksakan kandungan, aku tidak langsung pulang ke rumah. Aku menyempatkan diri ke toko perlengkapan bayi. Sudah waktunya aku membeli perlengkapan untuk anakku. Aku memilih beberapa potong baju bayi berwarna merah, sepatu dan juga topi bayi yang sangat lucu. Setelah itu barulah aku pulang.

Aku terkejut saat melihat mobil Kyuhyun terparkir di halaman rumah kami. Tidak biasanya Kyuhyun pulang awal. Ini masih siang, belum ada setengah hari.

Segera ku parkirkan mobilku di samping mobil Kyuhyun lalu memasuki rumah.

Keadaan rumah sangat sepi. Tapi aku yakin Kyuhyun ada di dalam. Aku meletakkan barang-barang yang aku beli di ruang tengah, kemudian berjalan menuju kamar Kyuhyun di lantai dua, tepatnya di samping kamarku. Kami memang pisah ranjang, Kyuhyun yang memintanya.

Aku melihat Kim Young Min Ahjussi, ia baru saja keluar dari kamar Kyuhyun.. "Ahjussi, kenapa anda di sini?"

"Oh-annyeongisumnika" ucapnya terkejut lalu membungkukkan badan kepadaku "Maaf tidak memberitahumu, Saena-ssi. Aku ke mari karena mengantar Tuan Cho Kyuhyun. Saat di kantor tadi, ia mendadak sakit. Ia menolak untuk dibawa ke rumah sakit, jadi aku pikir sebaiknya aku mengantarnya pulang."

CULACCINO & DER BAHNHOF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang