Chapter 20

2.8K 448 95
                                    

DILARANG KERAS COPAS! Ini murni dari pikiran saya, kalau ada kemiripan alur itu suatu hal yang wajar dan biasa terjadi di dalam dunia tulis-menulis.

SORRY FOR TYPO!

Sebelah mata Hyumi meneteskan airmata ketika Changwook menyematkan cincin di jari manisnya dan mengecup keningnya. Entahlah, Hyumi tidak tahu mengapa dia menangis setelah kini dia resmi menyandang marga 'Ji'.

Hatinya begitu berkecamuk. Dia bahkan tidak bisa membedakan ini airmata bahagia atau sebaliknya. Konon katanya, airmata bahagia akan mengalir dari mata sebelah kanan, tapi mengapa ini justru berasal dari mata kiri? Apa yang Hyumi tangisi dari pernikahan ini?

Kedua orang tuanya terlihat tersenyum penuh haru ketika menyaksikan pernikahan putri semata wayangnya. Di sudut lain juga nampak Cheni yang tak bisa membendung airmatanya, gadis itu pasti bahagia karena melihat sahabatnya menikah dengan Changwook, kakak laki-lakinya.

"Kau baik-baik saja, Hyumi?" tanya Changwook sambil mengusap setitik airmata Hyumi yang tiba-tiba menetes lagi.

"Aku bahagia, oppa." jawab Hyumi membohongi dirinya sendiri, membiarkan hatinya terasa semakin diremas sakit.

Changwook dapat melihat kebohongan itu. Pria itu begitu hafal dengan gerak gerik wanita yang dicintainya. Namun Changwook memaksakan senyumnya.

"Aku juga," jawabnya sambil tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan kesedihannya.

Dan sepasang manusia itu hanya bisa saling membungkam perasaanya ketika para tamu undangan menyalaminya bergilir. Memaksakan senyumnya tersungging, seolah-olah begitu menikmati momen menjadi raja dan ratu sehari.

Tangan Hyumi meremas gaun pengantinnya, menekan hatinya demi seorang pria yang kini telah menjadi suami sahnya.

Bagaimanapun, Kyuhyun dan Joohyun adalah masa lalu. Kini Changwook telah datang menjemputnya untuk menyambut masa depannya yang lebih cerah. Hyumi tidak mungkin mengecewakan pria sebaik Changwok. Dan Hyumi yakin, kelak Kyuhyun akan mendapatkan kebahagiaannya juga.

Bukankah Tuhan sudah memiliki skenario hidup setiap umatnya?

Sebelum pernikahannya berlangsung, ibunya pernah berkata bahwa jika Changwook adalah jodohnya, tidak akan ada yang bisa memisahkan mereka, begitu pula sebaliknya. Dan kini, Hyumi sadar betul dia dan Changwook telah disatukan dengan janji sehidup semati. Jadi, dengan keyakinan yang berusaha wanita itu bangun dia yakin bahwa Changwook adalah takdirnya.

***

Rumah sebesar istana itu kini nampak sunyi. Jae Ahn menginjakkan kakinya di rumah itu dengan malas. Sesekali pandangannya beredar mencari batang hidung para penghuninya.

Dimana Youngmin? Ah ... Jae Ahn lupa, pria tua itu pasti sedang ditahan Sajangnim-nya di kantor. Jae Ahn berdecak sebal. Tidak bisakah Kyuhyun memberikan waktu istirahat untuk Youngmin? Youngmin tidak lagi muda dan tidak seharusnya pria tua itu bekerja hingga larut malam seperti ini. Benar-benar keterlaluan!

Jae Ahn melangkah menuju dapur. Tangannya membuka pintu kulkas dan meraih sebotol air dingin untuk membasahi kerongkongannya yang sedikit panas. Setelah sebotol air itu tandas, kerongkongan Jae Ahn terasa tidak jauh lebih baik. Diam-diam dia menyesali perbuatannya karena tadi pergi ke bar dan menegak beberapa gelas alkohol. Sungguh, ini pertama kali bagi Jae Ahn menegak minuman laknat. Seharian tadi dirinya begitu emosi dan memilih mencari hiburan, kemudian baru pulang ketika bulan sudah di atas kepala.

Ketika kakinya terayun melewati ruang tengah, Jae Ahn berjingkat terkejut. Sosok Henry terlihat sedang duduk di sofa ruang tengah dengan lampu ruang yang temaram dan bagi dia, Henry tidak ada bedanya dengan hantu.

CULACCINO & DER BAHNHOF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang