Chapter 12

6.9K 433 166
                                    

Chapter 12

Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, dan di sebuah gedung mewah itu terdengar suara sepatu yang teradu begitu keras dengan dinginnya lantai marmer. Derap langkah dengan tempo sangat cepat, lebih cepat dari degup jantungnya. Young Min terus berlari, menyusuri lorong-lorong yang sunyi sepi, ia bahkan tidak sempat memiliki rasa takut seandainya ada sosok hantu menyeramkan yang ia temui. Hanya satu tujuannya, yaitu segera menemui Kyuhyun.

Young Min memekik keras saat melihat beberapa security berdiri kaku di depan ruangan sang pemilik gedung pencakar langit ini. Ia semakin mempercepat langkahnya, lalu mengambil tempat berdiri di hadapan seorang security berbadan kekar dan mendengarkan rangkaian cerita kejadian beberapa jam lalu. Setelah itu Young Min memasuki ruangan Cho Kyuhyun, dan kembali memekik lebih histeris ketika mendapati Tuan-nya meringkuk di lantai dengan di kelilingi barang-barang yang bernasib mengenaskan.

Apakah baru saja terjadi gempa lokal? Pikirnya yang tak habis pikir bagaimana bisa ruangan besar dan mewah itu porak poranda hanya dalam waktu singkat.

"Sajangnim!" panggilnya dengan penuh kekhawatiran, napasnya memburu.

Young Min menghampiri Kyuhyun, mengangkat tubuhnya dan memapahnya menuju sebuah sofa yang menjadi satu-satunya benda yang selamat dari amukan Kyuhyun.

"Sajangnim, ada apa?" lanjutnya yang sudah tidak sabar mendengar penuturan Kyuhyun. Tangan keriputnya mengusap peluh Kyuhyun menggunakan sapu tangan linen.

"Ahjussi," rintih Kyuhyun. "Mana obatnya!" tagihnya mengabaikan pertanyaan Young Min. Tangan kanannya terulur ke arah Young Min dengan gemetaran.

Young Min merogoh saku celananya, menggenggam sebuah botol Benzodiazepin dengan begitu erat.

"Mana, Ahjussi?"

"Ada apa? Apa yang terjadi? Kenapa kau seperti ini?" Young Min mengalihkan permintaan Kyuhyun soal obat terkutuk itu, ia juga melupakan keformalannya.

"Ahjussi, berikan aku satu butir! Setelah itu kau bisa meninggalkanku." Tuntut Kyuhyun frustasi.

Young Min menghela napas berat, "Apa yang bisa aku bantu selain memberimu obat sialan itu? Katakan padaku, Cho Kyuhyun!"

"Mana!" Kyuhyun menggeram, menatap Young Min dengan kilatan emosi.

"Mulai sekarang tidak ada obat terkutuk itu lagi! Apa kau pikir jika kau menelannya semua masalahmu akan selesai? Bahkan jika kau berniat menelan semuanya sekaligus, masalahmu tidak akan pernah selesai! Di mana Kyuhyun yang aku kenal? Kenapa justru ada Kyuhyun remaja di sini? Aku masih ingat, Kyuhyun remaja adalah seorang pecundang. Tapi sekarang, kau bahkan tidak lebih dari seorang pecundang!" hardik Young Min yang tidak bisa menahan kekesalannya.

Kyuhyun memejamkan matanya rapat-rapat, mendongak, dan menyenderkan punggung lelahnya, "Pulanglah!" pintanya singkat, tidak ingin berdebat dengan Young Min.

Emosi Young Min semakin memuncak mendengar permintaan Kyuhyun yang sangat konyol. Bagaimana bisa Kyuhyun memintanya untuk pulang, sedangkan keadaan Kyuhyun sekarang jauh dari kata baik.

"Aku akan menemanimu!"

"Pulanglah jika kau tidak bisa membantuku!"

Young Min mendesah jengkel, "Kau selalu menutup mulutmu, bagaimana bisa aku tahu permasalahanmu! Tolong, bicaralah!"

"Sudah kubilang, aku butuh obat itu!"

"Demi, Tuhan! Kau ini benar-benar pecundang, Cho Kyuhyun! Aku tidak tahu bagaimana jalan pikiranmu, dan hal apa yang telah membuatmu seperti ini. Aku tahu kau memiliki masalah, tapi kau juga perlu tahu bahwa kau bukan satu-satunya orang yang memiliki masalah. Tidak ada masalah yang tercipta tanpa solusi, tapi jika kau terus menghindari masalahmu, untuk apa kau memiliki otak?"

CULACCINO & DER BAHNHOF (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang