CB 4

2.7K 262 8
                                    

"Nah gitu dong anak mamah yang ganteng.."

Al hanya tersenyum.

***

Malam hari

Al yang sedang rebahan dikamarnya teringat akan sesuatu.

"Oh iya, bentar lagi kan ada acara pertandingan basket di Tv, gue kebawah dulu ah.." ya Al sangat menyukai Olahraga Basket. Di Singapore Al juga sering latihan Basket. Lalu, Al pun langsung keluar dari kamar dan menuruni anak tangga menuju ruang tengah untuk menonton televisi disana.

Saat Al sudah sampai diruang tengah, Al langsung menyalakan televisi dan mencari channel untuk pertandingan basket. Tetapi ternyata pertandingan basket yang sudah ditunggu tunggu oleh Al tersebut belum dimulai, jadi Al pergi kedapur untuk mengambil beberapa makanan ringan dengan tujuan untuk menemaninya menonton pertandingan basket.

Ketika Al mengambil cemilannya didapur, Steven pun keluar dari kamar kemudian menuruni anak tangga dan juga menuju ke ruang tengah. Sesampainya diruang tengah Steven langsung duduk santai disofa, memindah channel televisi yang sudah diatur oleh Al tadi.

"Tadi sepak bola nya di Tv mana ya..?" Ucap Steven berbicara sendiri.

Setelah lama mencari siaran sepak bola akhirnya Steven menemukannya. Steven pun fokus melihat pertandingan sepak bola itu dengan ekspresi yang sangat menegangkan. Tetapi tiba tiba Steven terkejut karena kemunculan seseorang yang berdiri disamping kirinya.

"Eehhmm.." Al berdehem.

Steven pun menengok kesamping kirinya, dilihatnya disana ada Al yang sedang berdiri dengan membawa beberapa snack dan segelas minuman ditangannya serta ekspresinya yang datar menatap kearah Steven.

"Ngapain loe berdiri disitu? Mau nganterin gue makanan sama minuman ya? Yaudah taroh aja disini nih.." Ucap Steven sambil menunjuk kearah meja kecil didepannya.

Al pun meletakkan makanan makanan ringan dan minuman yang dibawanya itu diatas meja.

"Minggir lo..?" Ucap Al pada Steven, yang membuat Steven terkejut.

"Maksud lo apaan..? Tanya Steven bingung.

"Tadi gue duluan yang disini.."

"Loh kok gitu..? Orang gue tadi kesini gak ada yang nonton kok.."

"Mendingan loe minggir deh. Gue tadi cuma kebelakang sebentar.."

"Ya gak bisa gitu lah, lagian kenapa juga lo anggurin tv nya.."

"Gue cuma kedapur bentar kok, ngambil cemilan doang.." Jelas Al.

"Ah gue gak peduli, yang jelas siapa cepat dia dapet.." Ucap Steven yang masih bersikeras itu.

"Lo ini gimana sih, curang banget jadi orang.." Ucap Al kesal.

"Ada apa ini anak mamah ribut lagi, ribut lagi. Seharusnya ya, lama gak ketemu itu kangen kangenan. Bukannya malah berantem terus.." Jelas Viona mencairkan suasana.

"Kakak mah, Al itu duluan mau nonton Tv disini, eh malah direbut sama kakak.."

"Kan lo sendiri yang ninggalin Tv nya.."

"Kan udah gue bilang, gue cuma ngambil cemilan sebentar.."

"Jadi cuma karena televisi kalian ribut? Kan dikamar kalian masing masing udah ada Tv nya. Ngapain kalian rebutan Tv disini.." Ucap Viona yang bingung melihat tingkah laku kedua putranya.

"Tapi maunya nonton disini mah.." Sahut Al.

"Iya bener mah.." Jawab Steven.

"Haduh ribetnya. Gini aja deh supaya adil, kalian berdua tidak boleh nonton Tv disini. Jadi kalau mau nonton Tv, silahkan dikamar masing masing. Oke.." Jelas Viona.

"Gara gara lo nih.." Ucap Steven kepada Al.

"Kakak, gak boleh gitu sama adeknya.." Tegur Viona.

"Iya mah.." Ucap Steven kemudian langsung menaiki anak tangga menuju kekamarnya. Sedangkan Al masih diruang tengah bersama mamahnya.

"Al sayang, kamu berangkat sekolah esok bareng kakak ya.."

"Hah? Gak mau mah. Masa Al nebeng sama kakak.." Ucap menolak.

"Ya mau gimana lagi sayang. Mobilkan cuma 2 buat papah sama kakak. Mamah aja kalau ada kepentingan biasanya naik taksi. Apa Al mau naik taksi? Tapi gak mungkinkan tiap hari sayang?.." Jelas Viona kepada Al.

"Al naik angkot aja deh.." Jawab Al sambil terkekeh.

"Al jangan gitu dong sayang. Ikut sama kakak aja ya. Kan satu tujuan juga.." Bujuk Viona lagi.

"Enggak. Lebih baik Al jalan kaki daripada nebeng sama kakak.."

"Terus gimana dong caranya kamu berangkat sekolah..?" Ucap Viona semakin bingung.

"Jalan kaki.." Jawab Al.

"Ada ada aja kamu.. bentar mamah mikir dulu, gimana ya.. eemm.. oh iya, digarasi ada motor gede punya kakak. Ya dulu kakak pakai motor, tapi nggak lama makai motornya, malah minta beliin mobil, jadi gak ke pake tuh sampe sekarang. Al aja yang pake ya sayang. Gak apa apa kan naik motor ke sekolah.." Jelas Viona.

"Panas dong mah, entar Al jadi hitam lagi.." Jawab Al dengan ekspresi sedih.

"Ya pakai jaket lah sayang.."

"Eemm gimana ya, gue gak mungkin nebeng kakak ntar malah ribut melulu sepanjang jalan. Mau naik taksi, gak mungkin kan tiap pagi gue jaga taksi, terus pulang sekolah jaga taksi juga.." Pikir Al dalam hati.

"Yaudah deh mah. Al berangkat sekolahnya naik motor. Ya mau gimana lagi juga.." Jawab Al dengan raut wajah yang sangat terpaksa.

"Nah gitu dong sayang jangan bandel. Hehee yaudah sekarang kamu tidur ya, esok kan hari pertama masuk sekolah.."

"Iya mah. Good night.."

"Night too sayang.."

***

Pagi hari kediaman Al dan Steven

Mereka sekeluarga sarapan bersama. Setelah selesai sarapan Al dan Steven pun siap siap berangkat kesekolah. Orang tua mereka pun ikut mengantarkan kedepan rumah.

Steven melihat Al sedang memeriksa motor besarnya. Kemudian ada kejahilan yang muncul diotaknya untuk meledek sang adik.

"Naik motor loe Al..?" Tanya Steven.

"Udah tau nanya.." Jawab Al cuek.

"Yakin loe naik motor..?" Tanya Steven lagi.

"Yaiyalah, kali aja ada cewek cantik yang mau gue boncengin.."

"Cewek cantik lebih milih naik mobil kali, daripada naik motor.." Ledek Steven.

"Tapi gue gak cuma nyari cewek yang cantik, gue nyari cewek yang nerima gue apa adanya. Bukan karna harta yang gue punya.." Jawab Al dengan wajah yang serius.

Steven hanya terdiam mendengar jawaban dari Al.

"Udah udah, ayo kalian berdua berangkat kesekolah. Ntar telat loh.." Ucap Viona mencairkan suasana.

Setelah itu Al lebih dulu melaju kencang dengan motor besarnya yang berwarna merah itu. Kemudian Steven juga berangkat dengan mobilnya yang juga berwarna merah.

***

Gimana ya hari pertama Al masuk sekolah. Apa Al jahil juga ya sama teman teman nya,
Atau malah cuek dan dingin? Ntah lah saya juga belum tau :D

Maap ya lama baru dinext. Dan maap juga kalau ceritanya pendek dulu. Soalnya baru bisa melanjutkan sedikit. Tapi tenang, cerita ini akan selalu dinext kok :)

Tbc

Vote dan koment yaa. Supaya ceritanya bisa dibuat lebih baik lagi.

CooL Boys (Completed)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang