#2

10.4K 526 3
                                    

"Ava, lo jadi ikut kita nanti?" tanya Keyra yang masih menikmati batagornya dan sesekali menyeruput pelan jusnya.

Ava menautkan alisnya bingung, "Ikut kemana?"

Keyra menepuk keningnya pelan, matanya melirik kearah Alfa dengan tatapan jelasin ke temen lo yang lemot.

"Duh, dasar emang ya nenek nenek, udah pikunan! Kita mau pergi nonton, biasalah ada film baru. Lo mau ikut apa nggak?"

"Ck," Ava berdecak. "Gue bukan nenek nenek! Lagian lupa itu kan hal yang harfiah semua orang jadi wajar aja kalo gue lup—"

"Nggak usah berbelit belit. Intinya lo mau ikut gue sama Keyra apa nggak?" ucap Alfa sesabar mungkin.

Diantara Ava, Keyra dan juga Alfa yang paling sabar yaitu Alfa. Makanya Alfa biasa saja saat Ava menjelaskan panjang lebar seperti tadi, sedangkan Keyra sudah gemas sendiri.

"Iya! Jadi kita berangkat kapan?"

"Gimana kalo jam lima?" usul Keyra.

"Ah, kelamaan Key. Kenapa nggak jam enam aja sekalian? Biar sholat magrib disana!" gelak tawa terdengar saat Ava bilang seperti tadi.

"Lo semua nggak ada yang bener. Kita berangkat jam setengah empat aja gimana? Gue juga mau makan dulu disana."

"Setuju!" ucap Ava dan Keyra bersamaan.

"Rasanya pengen gue makan lo berdua." Alfa menggelengkan kepalanya. Punya temen kaya Ava sama Keyra itu butuh stok kesabaran yang super banyak.

"Kalem, Fa. Gue tau gue gemesin tapi nggak usah segitunya, kesannya lo kaya kanibal nanti."

●●●

Aldrin menghela nafas panjang. Jadwal kuliahnya hari ini bahkan sampai minggu ke depannya bakalan padat banget, kaya kota Jakarta.

"Lo kenapa, kak? Lemes amat kaya abis di ehem sama kucing."

"Sialan lo jadi adek!" Aldrin melemparkan bantal sofa ke arah Ava namun telak, Ava keburu menangkapnya.

Ava menyengir.

"Jadwal kuliah gue padet. 3L gue."

"3L? Apatuh? Gue kok baru denger ya."

"Lelah, letih, lesu."

Ava mengangguk paham.

"Kudet!"

"Suka suka gue dong!"

"Pergi sana."

"Ini juga mau pergi gue. Sumpek abis ngeliat lo, apalagi lo dekil banget. Kaya abis main layangan di tengah lapang!"

"WOY SIALAN LO YA!" teriak Aldrin.

Ava tertawa kencang mendengar teriakan Aldrin. Lidahnya menjulur mengejek Aldrin. Sementara Aldrin sudah siap siap melempar bantal sofa lagi, sampai—

Kena sama Ava.

Pas tepat di depan mukanya.

"WADAW!!"

Kini giliran yang tertawa kencang Aldrin, membuat Ava mendengus kencang dan berteriak hingga membuat Bundanya yang baru saja datang kaget.

"ALDRIN! LIAT AJA GUE BAKAL BALES LO!"

"Ava." panggil Bunda sambil geleng geleng kepala.

"Eh, Bunda," ringis Ava pelan. "Kapan datengnya Bun? Kok Ava nggak denger bunyi belnya?"

"Gimana mau denger kalo kamu teriak kaya gitu tadi?"

Ava meringis lagi. Lalu melirik jam yang di tangannya. Udah jam setengah empat.

"Ava pergi dulu ya Bun, udah di tungguin Alfa sama Keyra. Dadah,"

"Mau kemana Ava?" teriak Bunda saat Ava udah di ambang pintu.

"Nonton, Bun."

Ava pun pergi menaiki mobilnya dan mengendarai mobilnya membelah kota Jakarta yang begitu padat dan macet.

Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang