#22

5K 297 0
                                    

Reza keluar dari ruangan rapat yang membuat kepalanya pusing sekaligus membuat badannya merasakan pegal berlipat lipat. Terlalu melankolis sih sebenernya, tapi yaudah lah.

Reza mengarahkan kepalanya ke kanan dan kiri. Mencari sosok Ava yang udah tiga hari, sama sekarang empat hari gak bareng Reza. Kalo di tanya kenapa? Reza sibuk banget akhir akhir ini. Masuk kelas pun jarang.

"Liat Avalen gak?" tanya Reza ke salah satu cowok yang berbadan gempal. Kalo di bilang gendut kan kasian.

"A-avalen?"

Reza mengangguk "Iya. Lo liat gak? Apa perlu gue deskripsiin?"

Cowok itu menggeleng, wajahnya menatap takut takut ke sekitar. Semua mata yang berada di koridor sekolah ini, lagi memperhatikan Reza dan cowok gempal itu. Dengan tatapan yang berbeda beda.

"Heh, ada apaan sih? Kok lo semua ngeliatinnya serem amat?" teriak Reza ke orang orang yang melihat Reza dan cowok gempal tersebut. Lebih tepatnya ke arah Reza doang sih.

"Ini loh Za gue-"

"Sandra! Jangan kasih tau dia. Lo mau di bully kaya adek kelas itu?"

Reza mengeryitkan dahinya bingung. Bully? Siapa yang abis ngebully adek kelas coba?

Apa- Ava?

"Cepet kasih tau gue sekarang dimana Avalen." ucap Reza. "Terutama lo, lo tau kan dimana Ava?" Reza memicingkan matanya ke arah Sandra. Sandra pun mengangguk takut takut.

"Ava ada di lapangan indoor Za."

"Sendiri?"

Sandra menggeleng, "Gak. Dia sama temen temennya dan adek kelas yang juga sama kaya Ava."

Reza menggaruk tengkuknya. Apasih ini semuanya? Gak ngerti, bingungin.

"Gak ngerti. Bisa lo jelasin sesimpel mungkin?" tanya Reza.

"Kemarin pagi Ava jalan sendiri, terus ada adek kelas yang kelakuannya juga suka ngebully gitu. Dan dia hampir nyiram Ava make cairan yang bau banget tapi gagal karna temen temennya Ava dateng dan ngambil cairan itu dari tangan Rachel dan di lempar ke arah Ava sampai akhirnya-"

"Stop. Thanks informasinya."

-

Lapangan indoor.

Ava memasukkan tangannya ke saku jaket miliknya. Sementara Alfa lagi mengambil sesuatu dari belakang kursi tribun dan Keyra lagi memegang handphone milik Ava dan mengarahkannya ke Rachel dkk.

"Alfa udah ketemu belom?" tanya Ava. Alfa mengangkat ibu jarinya tinggi ke arah Ava.

"Udah!"

"Kak, please, gue minta maaf. Gue tau gue salah, gue gak bakal ngulangin lagi kak." ucap Rachel yang hampir menangis.

"Bodo."

"Ava, tangkep!" teriak Alfa. Ava pun dengan sigap menangkapnya dan hap- dapat!

"Key udah siap kan? Gue mau mulai nih."

Keyra mengangguk, "Udah Va. Ayo cepet, sebelum kita ketauan."

Ava mengangguk dan membuka botol yang berisi cairan yang baunya lebih pekat dari yang kemarin. Untung Ava, Alfa dan Keyra udah make masker.

Ava maju selangkah dan mengarahkan botol cairan tersebut ke arah Rachel dkk hingga cairan tersebut mengenai seragam milik Rachel dkk.

"Kak maafin gue." Rachel menangis sesegukan namun Ava mengangkat bahunya acuh.

"Udah gue maafin, tapi gue gak puas kalo maafin lo cuma kaya gitu doang. Gue kasih hadiah satu lagi gimana?"

Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang