TING TONG
"Bundaaaa ada yang mencet bel tuh." teriak Ava dari lantai dua.
"Bukain sana. Bunda lagi masak nih." teriak Bunda dari arah dapur.
"Gak bisa Bun. Ava lagi siap siap, suruh kak Aldrin aja Bun!"
"Aldrin gak bisa, dia lagi nyetor!"
"Idih pagi pagi udah nyetor tuh bocah." gerutu Ava. Setelah itu, Ava pun turun ke bawah dan membuka pintu.
Dan, betapa terkejutnya Ava saat tau siapa yang mencet bel rumahnya pagi pagi.
Reza Reyvandi.
Temen sebangkunya. Bukan temen sih, kan belom di resmiin. Hehe.
"Reza? Lo jadi jemput gue?" tanya Ava bingung.
Reza melebarkan senyumnya dan- "Selamat pagi Avalen." menyapanya.
"Lo beneran Reza kan?"
"Iya bener, mana ada sih cowok secakep gue lagi. Gue kan limited." Reza masih menampilkan senyum lebarnya, Ava yang melihat itu jadi merinding sendiri.
"Kayanya lo harus pulang deh, mungkin lo sakit?" usir Ava secara halus. Reza menggeleng lalu menyembulkan kepalanya masuk ke dalam rumah Ava.
"Eh ngapain sih lo Ja." Ava memundurkan kepala Reza dengan telunjuknya. Kepala Reza pun perlahan mundur.
"Rumah lo harum, Bunda lo lagi masak ya?"
Ava mengangguk polos, "Kenap-"
"Loh Ava kok temennya gak di suruh masuk?" Bunda tiba tiba muncul di samping Ava dengan celemek yang masih menggantung di tubuhnya.
"Dia mau pulang lagi Bu-"
"Selamat pagi Tante."
"-Nda. Nah kan mulai gesrek deh kayanya lo Ja. Mending pulang aja sana gih."
"Ava gak sopan kamu nyuruh orang pulang gitu aja apalagi dia temen kamu." Bunda menggelengkan kepalanya lalu menoleh kearah Reza. "Ayo masuk dulu, Tante baru selesai masak. Kita sarapan bareng ya."
"Loh Bunda, Ava gak mau sarapan bareng sama Reza!"
"Oh jadi namanya Reza ya?" tanya Bunda kearah Reza. Reza pun mengangguk.
"Iya Tante."
"Bunda ada siapa di luar? Ayo sarapan, Ayah udah laper." teriak Ayah dari ruang makan.
"Ayo masuk Reza. Ava ayo masuk, jangan cemberut gitu."
Ava mendelik kesal kearah Reza lalu berjalan menuju ruang makan dengan kaki yang di hentak hentakin ke lantai. Reza yang melihatnya tertawa kecil.
"Ava kadang kekanak kanakan, maklumin aja ya." Bunda tersenyum maklum.
-
"Ava berangkat ya Bun, Yah." pamit Ava lalu di susul oleh Reza.
"Sama kakak lo yang ganteng gini lo gak pamit hm?" sewot Aldrin yang baru turun dari kamarnya. "Eh ada Reza juga. Lo mau bareng adek gue ya?"
Reza mengangguk. "Iya kak."
"Kaku amat lo manggil gue kak." Aldrin menepuk bahu Reza pelan, "Panggil Aldrin aja."
"Oke Aldrin. Yok berangkat Va, nanti telat lagi." ajak Reza namun Ava menggeleng dan menunjukan kunci mobilnya kearah Reza.
"Gue bawa mob-"
Bunda mengambil kunci mobil dari tangan Ava dan menyimpan di sakunya. "Bunda tarik mobil kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl
Teen FictionFabiola Avalen Bramastyo. Cewek SMA dengan gayanya yang terkesan bandel dan sikapnya yang selalu membuat masalah di sekolahnya. Tanpa mandang siapa pun itu. Termasuk guru. Namun semua siberubah saat murid cowok pindahan datang ke sekolahnya dan dudu...