#5

8.8K 465 2
                                    

Selama pelajaran berlangsung Ava terus mengobrol bersama Keyra dan Alfa. Tanpa peduli omelan dari Pak Tio. Sudah pernah di bilang bukan, kalau ngebilangin Ava itu 'masuk kuping kanan, keluar kuping kiri' percuma ngomong panjang lebar alhasil bikin capek sendiri.

"Ava, Ava! Gue pindah ke tempat lo dong, gue kan pengen deket sama Reza." Keyra memelankan suaranya saat menyebut nama Reza.

"Ayas mau di kemanain Bu Haji? Lo campakkin gitu? Gila, tega banget jadi manusia." kata Alfa.

"Sialan lo enci-enci! Emang gue sama Ayas pacaran? Nggak kali!"

"Boong, kemarin lo bilang sama gue kalo lo pacaran!"

"Fitnah lo kambing."

"Bisa diem, nggak? Biar Fabiola Avalen Bramastyo aja yang ngomong. Lo berdua diem aja."

"Enak di lo dong!" seru Keyra dan Alfa bareng. Sementara Ava tertawa lalu mengangguk.

"Gila dasar!"

"Kayanya telepon kak Aldrin boleh juga nih."

Ava mengambil ponselnya di saku dengan gerakan slow motion dan Alfa pun dengan cepat menarik ponsel Ava dan menyimpan di saku roknya.

"Hp gue sialan, kembaliin nggak!"

"Nggak mau, sebelum lo janji sama gue nggak bakal nelpon kak Aldrin."

"Bisa diem, nggak?" Reza menoleh ke belakang dan melihat Ava, Alfa dan Keyra yang menatapnya bingung.

"Gue diem kok daritadi." ucap Keyra manis. Suaranya bikin mual. Ava dan Alfa pun menoyor Keyra barengan dan Keyra pun mengaduh.

"Pala lo diem! Lo aja daritadi ngomongin murid pindahan di samping gue!"

"Nama gue Reza, bukan murid pindahan."

Ava berjengit kesal, matanya memicing tajam kearah Reza namun Reza menatapnya biasa.
"Bodo amat! Suka suka gue dong."

"Lo kok nyolot?"

"Lo yang mulai duluan!"

"Lo!"

"Lo!"

"Ava, Reza, diam!" bentak Pak Tio karna Ava dan Reza sangat menganggu proses belajar.

"Sial, gue baru hari pertama masuk udah kena omelan guru dan itu semua gara gara lo!"

"Kenapa gue? Lo duluan yang mulai!"

"AVA, REZA, KELUAR SEKARANG!" teriak Pak Tio. Ava pun bangun dari duduknya dan melirik Keyra dan Alfa yang lagi menahan ketawa. Sementara Reza mendengus kesal.

"Rasain lo, kena hukuman mampuy." tawa Alfa.

"Kasian!" kini Keyra yang ketawa.

"Temen nggak tau diri lo dasar!" Ava mengangkat kedua jari telunjuknya tepat di wajah Alfa dan Keyra.

"AVA STRES!" teriak Alfa dan Keyra bareng. "REZA LO TAHAN TAHAN AJA DUDUK SAMA AVA YANG GILANYA NGGAK KETULUNGAN." teriak Alfa dan Keyra, lagi.

••

Ava mengeluarkan ponselnya dari saku roknya yang sempat di kasihkan lagi oleh Alfa.

Ia membuka social medianya satu persatu. Ada yang me-repost kata katanya yang bijak terkadang di path. Ada juga yang me-like fotonya di instagram dan ada juga yang meng-ask di Ask.fm dengan kata-kata yang tajam dan men-judge. Tapi kalau di bandingkan belum ada apa apanya sama kata kata yang sering Ava lontarkan.

Setelah puas dengan membuka media socialnya. Ava membuka aplikasi game Slendrina yang baru saja ia download tadi pagi, katanya sih gamenya nakutin gitu. Tapi Ava tidakpercaya kalau belum memainkannya.

"AAAA!" teriak Ava histeris saat Slendrina muncul tiba tiba di depan pintu yang baru di buka. Ava langsung mematikan ponselnya dengan cepat.

"Lo gapapa?" tanya Reza cemas. Pasalnya, baru aja tadi Ava biasa aja sikapnya sekarang malah teriak teriak kaya orang ketakutan.

"Gue gapapa! Udah sana lo urusin, urusan lo aja." Ava mengatur nafasnya yang tidak beraturan, tangannya mengusap dadanya.

Gila, gamenya nakutin demi apapun. Nggak lagi-lagi deh main game Slendrina.

"Gapapa apanya kalo lo teriak kaya tadi? Nanti di sangkanya gue apa apain lo lagi."

"Bawel banget sih, bilang aja lo nggak apa apain gue. Susah banget."

"Kalo mereka semua nggak percaya, gimana?"

"Aduh! Lo tuh ya," Ava membuka ponselnya lagi dan menunjukan game Slendrina yang belum tertutup aplikasinya, menampilkan Slendrina, hantu nyeremin walaupun cuma game. Dan saat Ava memperlihatkan ke Reza, Reza malah tertawa dengan keras.

"Anjir! Gue kira apaan lo teriak teriak kaya gitu. Jadi lo bisa takut juga ya?" ejek Reza. Ava menginjak kaki Reza, dan Reza mengaduh kesakitan. Ha. Emang enak.

"Sana lo pergi, pergi ke tempat asal lo!"

"Kalo gue nggak mau gimana?"

"Harus mau!"

"Dih, lo siapa nyuruh nyuruh gue?"

"Lo nanya gue siapa? Gue Fabiola Avalen Bramastyo."

"Terus?"

"Lo kok ngeselin sih!"

"Nggak, lo yang ngeselin. Jadi cewek kok brutal amat."

"Reza!"

"Apa?"

"Lo tuh ya, buat mood gue turun tau nggak!"

"Lo juga, ini hari pertama gue pindah tapi udah dapet masalah, semua gara gara lo lagi."

"Lo yang mulai!"

"Lo!"

"Ah terserah, gue males disini. Sumpek."

Ava pun pergi dan melangkahkan kakinya menuju kantin. Biasanya jam segini kantin masih sepi soalnya lagi jam pelajaran tapi kadang juga ada murid yang bolos pas jam pelajaran.

Contohnya kaya Ava sama kedua temannya.

Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang