Ava menarik nafasnya dalam, matanya melihat kanan kiri dengan gelisah. Sekarang ia lagi berada di aula sekolah dan lebih tepatnya lagi berada di mimbar yang terletak di tengah tengah aula.
"Gue- gue gak bisa ngelakuin ini sumpah."
"Lo pasti bisa."
"Tapi Ja, gue ngerasa gue kaya perang batin gitu kalo gue ngelakuin ini semua."
"Liat gue," kata Reza. Ava pun menoleh ke arah Reza dan melihat cowok itu yang lagi menatapnya dengan keyakinan. "Gue yakin lo bisa. Lo mau berubah kan?"
Ava mengangguk, "Iya gue mau, tapi gue-"
"Percaya sama gue. Alfa sama Keyra udah minta maaf kemarin sama semuanya. Masa lo gak?"
"Ya, oke. Gue lakuin itu sekarang,"
"Bagus. Itu baru ayang beb yuhu gue."
"Ew, geli."
"Udah cepetan lama lo ah,"
Ava menghela nafasnya lagi. Matanya yang tadi melihat kanan dan kiri dengan gelisah kini menjadi yakin. Yakin kalo ia bisa melakukan ini semua.
Di sebelah kanan paling depan, Ava bisa melihat Alfa dan Keyra yang lagi memberikan semangat dengan tangan mereka yang di kepal dan di naikkan ke atas. Di sampingnya lagi ada Ayas, Dava, Deva yang juga pernah jadi korban bully-annya dan palakan.
Sementara di sebelah kiri, banyak guru yang melihat Ava. Seperti Kepala Sekolah, Pak Tio, Bu Cici, guru bp, bahkan ada Pak Budi juga-satpam di sekolahnya. Dan juga semua murid kelas sepuluh sampai kelas dua belas.
"Oke, semuanya." Ava lagi lagi menghela nafas, menghilangkan rasa gugunya yang mulai datang, "Saya Fabiola Avalen Bramastyo atau lebih sering di panggil Ava, dari kelas XI-4. Minta maaf sebesar besarnya. Maaf untuk adek adek manis, teman seangkatan yang ucul dan kakak kakak yang cantik, yang udah jadi korban bully-an dan pemalakan gue minta maaf." ucap panjang lebar Ava.
"Saya juga minta maaf buat ibu, bapak guru, kepala sekolah sama pak budi kalo saya punya banyak salah. Tapi, sumpah, itu naluri saya. Naluri jiwa muda saya yang bergejolak. Intinya saya minta maaf buat semuanya. Dan-" ucapan Ava terhenti, matanya melihat kearah Reza yang sedang tersenyum lebar ke arahnya.
"Dan saya juga mau bilang, makasih buat Reza yang udah buat saya begini. Terimakasih,"
Semua orang yang ada di aula pun bertepuk tangan dengan keras. Termasuk kepala sekolahnya yang tadi sedang bertepuk tangan kini mengacungkan jempolnya ke arah Ava dan tersenyum bangga.
-
"AAAAAA GUE LEGA BANGET!!!!" teriak Ava di aula saat semua orang telah berburan untuk pergi.
"Keren parah gila." ucap Alfa lalu memeluk Ava erat, "Gue salut sama lo Va, sama lo juga Key." Alfa menarik Keyra untuk bergabung kedalam pelukan.
"Gue salut sama kita bertiga. Kita bandel bareng bareng, kita bolos bareng bareng dan sekarang kita jadi anak baik baik bareng bareng. Gue beruntung punya temen kaya lo berdua." kata Ava yang matanya udah memerah, karna menahan tangis.
"Gue juga, gue beruntung punya temen kaya lo berdua. I'm very lucky to have you, guys." kata Keyra yang juga sama kaya Ava.
Ava melepaskan pelukan teman temannya dan melirik sekitar hingga matanya menatap Reza, Ayas dan si kembar.
"Gue ke mereka dulu ya? Gue sama kalian berdua bawaannya melow."
Alfa dan Keyra mengangguk mengiyakan. Ava pun pergi berlari menghampiri Reza dkk dan dengan sekali rentangan Ava memeluk mereka semua- gak semuanya. Cuma Reza sama Dava doang.
"Ah buat kalian semua gue minta maaf, gue beruntung punya kalian berempat temen cowok aselole gue,"
"Gue juga beruntung punya temen cewek bar bar kaya lo Va." kata Ayas.
"Gue juga beruntung dapet temen kaya lo walaupun lo ngeselin." kata Deva.
"Gue juga, gue salut sama lo bisa minta maaf ke semua penduduk sekolah lo." kata Dava.
"Uh kalian bertiga emang paling bisa buat gue melting." kata Ava dengan senyum lebarnya. "Oh iya, gue lupa."
"Lupa apa?" kini Reza yang bersuara.
"Gue lupa meluk lo Ja," Ava memeluk Reza dan matanya menatap mata Reza yang teduh, "Makasih Ja, so lucky to have you."
"Gak perlu makasih, itu kan udah jadi tugas gue buat lo jadi lebih baik, so lucky to have you too." Reza mencubit pipi Ava pelan lalu mencium pipi Ava yang baru saja di cubit oleh Reza.
"Hm, hm. Disini masih ada kita loh." kata Alfa yang mewakili semua omongan Keyra dan Ayas dkk.
"Sorry," ucap Reza dan Ava barengan. Semuanya pun tertawa bersama hingga membuat ruang aula menggema karena tawa mereka semua.
Bahagia itu sederhana. Berkumpul dan tertawa bersama sama, saat banyak sekali masalah yang sebelumnya kita udah lalui.
End.
SUMPAH JGN PROTES KALO GUE BIKIN QUOTESNYA GAJE BANGET WKWKWK
DAN CERITA CRAZY GIRL SAMPAI DISINI. MAKASIH UDAH MAU BACA DARI AWAL-AKHIR GUYZZZ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl
Teen FictionFabiola Avalen Bramastyo. Cewek SMA dengan gayanya yang terkesan bandel dan sikapnya yang selalu membuat masalah di sekolahnya. Tanpa mandang siapa pun itu. Termasuk guru. Namun semua siberubah saat murid cowok pindahan datang ke sekolahnya dan dudu...