Satu tahun kemudian.
"Ikut gue sekarang ayo." Alfa menarik tangan Ava yang baru mau memakai earphone-nya.
"Lepasin ah. Lagian mau kemana sih?" Ava melepas tangan Alfa yang masih berusaha buat menarik Ava keluar.
"Nanti lo juga bakal tau, ayo udah ikut sama gue aja. Udah di tunggu Keyra nih. Terlambat dah."
Ava mendengus kesal, earphone-nya sengaja di letakkan di lehernya dan Ava pun keluar dari pertengahan bangku dan mejanya.
"Gue gak mau ikut. Lo aja berdua, gue mau ke rooftop. Ngantuk."
Ava berjalan mendahului Alfa namun tangan Alfa langsung memegang cepat tangan Ava. Menariknya keluar dan berjalan menuju arah lapangan outdoor.
Buat apa kesini?
Lagian gak ada yang tanding basket atau semacemnya.
"Lo mau ngerjain gue ya Fa?"
Alfa menggelengkan kepalanya. Tangannya menutupi mata Ava. Sementara Ava lagi berusaha melepasnya namun Alfa menyentil belakang kepalanya keras.
"Tai, sakit!"
"Makanya diem. Ayas!" panggil Alfa pas liat Ayas yang lagi bawa segulung banner. Tentunya, Ava gak tau di dalemnya ada tulisan apa.
"Pake cara apa lu Fa bisa narik macan betina keluar?"
"Di pancing pake rusa liar."
"Siapa tuh? Inceran baru?"
"Iya. Lo rusa liarnya!"
"Kampret. Gue duluan ya, lo nyusul aja nanti."
"Sip."
Ayas pun pergi dan Alfa membawa Ava ke salah satu bangku tribun yang ada di lapangan outdoor sekolahnya.
"Lepasin gueeee. Gue bilangin Aldrin nih lo tentang kasus pemaksaan."
"Gak takut." Alfa menjulurkan lidahnya walaupun percuma soalnya mata Ava masih di tutup sama tangan Alfa.
Test tost ding dong ding deng.
Bunyi speaker menyapa pendengaran Ava. Ava penasaran siapa yang berani beraninya make speaker kesayangannya? Maksudnya, speaker itu salah satu alat buat nge-bully orang di sekolahnya. Dulu.
"PERHATIAN SEMUANYA." suara dari speaker membuat telinga Ava sakit. Suaranya nyarkng banget.
"GAK PERLU DI KASIH TAU LAGI KAN GUE SIAPA? GUE REZA REYVANDI, COGAN DI SELURUH JAGAT SEKOLAH."
Malu maluin emang.
"OKE, GUE KASIH ABA ABA KAYA TADI YA? PAS GUE BILANG HITUNGAN KE SERIBU LO LANGSUNG TUNJUKIN, TERUS ALFA JANGAN LUPA BUKA MATANYA AYANG BEB YUHU."
"Kelamaan woy! Ampe seribu segala." teriak Dava, Deva, Keyra yang lagu megangin sesuatu di tangannya masing masing.
Alfa menganggukan kepalanya sementara Ava mengeryit bingung. Lalu Alfa menepuk bahu Ava dua kali.
"Gak perlu bingung gitu juga kali!"
"Gimana gak bingung, lo semua buat gue penasaran tau gak." sungut Ava. Alfa tertawa, sampai terdengar suara Reza yang bilang hitungan ke tiga.
"Tiga!"
Tutupan tangan Alfa di mata Ava di buka. Mata Ava mengerjap karna bias cahaya matahari yang buru buru masuk ke dalam matanya.
Setelah udah terbiasa sama cahaya matahari yang masuk ke dalam matanya. Ava melebarkan matanya, bibirnya juga terbuka lebar.
Gimana gak? Soalnya, tepat di depan matanya, ada Dava, Deva yang lagi megang banner dengan tulisan selamat hari jadi yang ke 1 tahun Fabiola Avalen Bramastyo. Di samping Deva, ada Keyra yang lagi megang banyak balon bentuk hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl
Teen FictionFabiola Avalen Bramastyo. Cewek SMA dengan gayanya yang terkesan bandel dan sikapnya yang selalu membuat masalah di sekolahnya. Tanpa mandang siapa pun itu. Termasuk guru. Namun semua siberubah saat murid cowok pindahan datang ke sekolahnya dan dudu...