Ava POV
Gue ngambil tas buru buru dan keluar dari kelas. Gak peduli tatapan bingung dari Keyra sama Alfa. Yang terpenting sekarang cuma satu
Ngehindar dan ngejauh dari Reza.
Cowok yang diem diem masuk ke dalam hati gue. Kenapa? Gue juga gak tau. Apalagi pas Reza bilang, dia suka sama gue kemarin. Rasanya pengen teriak tapi ketahan di tenggorokan.
"AVA! KOK LO NINGGALIN KITA BERDUA SIH?" teriak Keyra pas gue udah sampe depan kelas. Tapi gue acuhin dan tetep pergi.
Gue menekan tombol lock pada mobil dan masuk ke dalam. Tas gue yang isinya cuma dua buku sama pulpen dua-satu betakan, gue di taro di jok penumpang.
"Astagaaaa! Kenapa sih gue masih kepikiran sama omongannya?" gue ngacakin rambut gue gusar. Sumpah, ini baru pertama kali gue begini.
"Kenapa-kenapa bisa kaya gini sih? Aduh, bisa gak sih, perasaan gue buat Reza di ilangin aja?"
Dan ternyata, gue juga suka sama Reza.
Gak tau karena apa dan kapan datengnya.
Pas gue baru mau menstater mobil, tiba tiba ada yang ngetuk jendela mobil. Gue yang masih gak nyadar, langsung ngebuka jendela mobil di sebelah kiri tanpa tau siapa yang ngetuk.
"Ava, gue boleh masuk?"
Suara itu! Suara itu mirip Reza Reyvandi.
Gue noleh ke kiri dengan tatapan horor dan bener aja dugaan pinter gue.
Reza ada di samping mobil dan lagi ngeliatin gue dengan tatapan memohon. Oh astaga. Masa SMA gue mulai hancur kayanya.
"Lo gak boleh masuk! Gue mau pulang."
"Sebentar doang."
"Gak mau Reza!"
"Sepuluh menit."
"Lima menit."
"Tiga menit."
"Kok?" Reza menggaruk tengkuknya dan berhenti pas ngeliat gue dengan tatapan mau apa nggak Reza pun masuk dan duduk di samping jok penumpang-tas gue udah di taro dibelakang.
"Gue mau ngomong sesuatu sam-"
"To the point aja. Gue gak suka orang yang suka ngulur ngulur waktu."
Padahal jantung gue lagi gak karuan.
"Oke. Gue minta maaf udah buat lo kesel dan gue- gue akuin, gue udah jatuh ke dalam pesona lo. Gue suka sama lo, tanpa bisa gue cegah."
Gue diem.
"Lo denger gue kan Va?"
"Y-ya gue denger, udah tiga menit. Lo boleh keluar."
Suara gue kenapa mendadak jadi gugup gini ya tuhaaan.
"Lo gugup?"
"Gak. Udah sana lo keluar, gue mau pulang." usir gue. Gue gak bisa lama lama deket sama Reza, bahaya buat jantung gue nanti.
"Nah, masalahnya lagi, gue nebeng sama lo boleh ya? Motor gue lagi nginep di bengkel." Reza tersenyum lebar ngebuat gue makin salah tingkah.
Dengan mantap gue mau jawab gak boleh tapi bibir gue berkata lain.
"Oke."
Sial. Makin jadi aja ini jantung.
Saat di dalam mobil cuma ada keheningan yang timbul. Reza fokus menyetir mobil Ava sementara Ava memainkan handphone-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl
Teen FictionFabiola Avalen Bramastyo. Cewek SMA dengan gayanya yang terkesan bandel dan sikapnya yang selalu membuat masalah di sekolahnya. Tanpa mandang siapa pun itu. Termasuk guru. Namun semua siberubah saat murid cowok pindahan datang ke sekolahnya dan dudu...