ayesha 8

136 8 0
                                    

Jam 8 lewat aku menunggu di depan gang rumahku, aku bilang pada ibu bahwa salah satu teman kantorku mengadakan acara barbeque di rumahnya, jadi aku sekalian menginap. ibu sih tidak banyak tanya hanya pesan kalau aku sudah dewasa dan tau mana yang baik dan tidak baik untukku.
Aku membawa tas ransel untuk baju gantiku nanti.
Tak lama crv putih berhenti di seberang jalan, kacanya terbuka kulihat mika melambaikan tangannya aku berjalan ke arahnya dan mika langsung membuka pintu penumpang untukku.

"Lama nungguinnya cha, sorry ya noh si nita keasikan pacaran" ucap mika, kulihat dikursi depan nita hanya senyum, dan arlo kekasihnya yang menyetir.

"Sorry cha, kirain masih jam 7 tadi" ucap nita

"Gaklah, aku gak lama nunggunya kok, paling 10 menitan, ucapku.

"Rumah lo dimananya cha, kenapa ga di jemput dirumah aja" tanya mika.

"Masuk ke gang di belakang tadi mik, susah kalau mobil masuk, gangnya sempit" jawabku
Aku tidak pernah malu memberitahukan keadaanku yang sebenarnya kepada teman-temanku.

"owh" ucap mika dan anita berbarengan.

"Yang, kita jemput hanna lagi ya nagoya, dia lagi jalan katanya" ucap nita ke arlo.

Mobil melaju kejalanan macet, malam minggu begini kemana mana pasti macet, apalagi jam segini.
"Hanna katanya nunggu didepan jco yang, kita gak usah parkir langsung aja, ucap nita,
Tak lama hana datang dan langsung masuk kedalam mobil.
"Thanks ya nit,lo, dah mau jemput sekalian. Yuk capcus ke rumah kak yesi" ucap hanna .

"Lo jalan sama siapa han barusan" tanya mika

"Mau tau atau mau tau banget" ucap hanna.

"Ceilee happy banget kayanya han, pasti habis ngedate ya" ucapku.

"Ahh palingan sama si doddy ya" ucap anita
Hanna hanya senyum-senyum, tidak menanggapi ocehan kami yang menggodanya.

"Doddy yang anak kantor itu yang" tanya arlo.

"Iya yang, si hanna tipenya yang kaya doddy itu, cuma dari kemaren2 pdkt mulu ga jadi-jadi," ucap anita.

"ah sotoy semua," ucap hana

"Ngaku aja lo han,tadi gue sempat liat si doddy kok duduk d sana" ucap mika.

"Iya iya, puas semua, tadi sore aku ajakin dia jalan, eh dianya mau, yaudahlah. ucap hanna.

aku hanya diam tidak terlalu menanggapi takut salah omong, keceplosan ntar kalau dodi tadi siang ngajakin aku keluar juga atau jangan-jangan dia modusin semua cewek single kantor.

Kami sampai di rumah kak yesi, baru kali ini aku kerumahnya ,terletak disalah satu komplek perumaha elit kota, rumahnya juga besar.
Kami langsung masuk, karena pintu rumah memang terbuka.
aku mengikuti mika dan nita yang langsung berjalan ke arah belakang, sementara arlo merebahkan diri di sofa ruang depan.

"Eh dah pada nyampe, udah makan belum, sekalian kalau mau ambil sendiri" ucap kak yesi.
Kulihat pria asing sedikit berumur sedang asik memainkan hpnya, kayanya suami kak yesi ini.
" itu suami kakak cha, beb that was echa new staff in our office, ucap kak yesi pada suaminya.
suaminya menatapku sebentar dan tersenyum sopan, akupun membalas senyum sopan.

"ga usah sungkan gitu cha, nit ajak tu si echa simpan tasnya di kamar, nanti baru kita siap-siap" ucap kak yesi.

"Yuk cha ke kamar" ajak nita sambik naij ke lantai 2 dan membuka sebuah pintu kamar .

"Kalau ntar mau nginep sini, kita tidur dikamar ini rame2 cha, santai aja kali di sini ga ada siapa-siapa, cuma yang ngurus rumah aja tinggal di belakang." Ucap nita sambil membaringkan tubuhnya di kasur.

"Suaminya kak yesi gimana nit" Tanyaku.
"Biasa aja, si abang kalau di rumah paling di kamar, atau di ruang kerjanya, dia mah cuek cuek aja, kadang juga ikut gabung sama kita kok," jawab nita lagi
"Abang siapa nit" tanyaku heran
"Ya abang bule lah, hahaha, anita terbahak, mr daniel tu di rumah kita panggil abang tau cha, biar akrab" jawab anita.
"Hah kok bisa, tanyaku penasaran
"Iya, ditempat kerjanya dulu banyak orang sumatera , jadi dia nanyain ke kita arti sebutan abang tu apaan, jadilah kita ikutan panggil dia abang daniel, hehehe.

"pada ngomongin apa nih, seru banget kayanya" ucap hana dan mika ikut masuk kamar.
Kamipun asik ngobrol, anita pamit keluar sebentar mencari arlo.

"Gals, dah siap-siap belum, jam 11 lewat ini yuk" ucap kan yesi masuk ke dalam kamar. Baru sadar udah jam 11 lewat. kak yesi sudah siap menggunakan gaun ketat warna hijau pucat di atas lutut yang memperlihatkan bentuk tubuhnya yang sedikit berisi, dengan bagian dada yang sedikit menyembul.

Hana dan mika gantian berganti baju di kamar mandi, aku ikut mengantri, hana dan mika sama2 menggunakan hotpans dengan atasan berenda tanpa lengan. Aku membawa jumpsuit pendek hitam dengan garis putih lengan panjang tetapi bagian bahu lebih lebar.

"Gila cha, lo cakep banget, jarang-jarang kita liat lo gini, btw lo aslinya blasteran ya cha" tanya mika.
"Iya cha, aju juga ngeliatnya gitu," tambah hana
"campuran mana cha" tambah kak yesi.
" es campur kali ah, campuran apaan, ga ada, ibu asli melayu " jawabku,
" masa sih cha, hidung lo tuh mancung banget atau operasi ya lo, kulit lo juga asli mulus beutt, tambah lo cat rambut lo, nyalon dimana lo, dah lama gue mau tanya loh" ucap mika antusias sambil memoles wajahnya dengan bedak.

"Ga tau juga ya, ibu ga pernah cerita soal ayah ke aku, aslinya dari mana, tapi dari fotonya sih kayanya bapakku ga bule mik, fyi ya guys, rambutku asli warnanya ga di warnain" ucapku.

"Fixlah blasteran cha, mungkin nenek dari ayah kali, emang ga d batam ya" ucap hanna.

"Mungkin han, sejak bapak cerai dari ibuku, ibu bener-bener ga berhubungan dengan keluarga ayah lagi," ucapku.

" udah pada siap ya" ucap nita masuk ke kamar sambil senyum-senyum
"Dari mana aja lo nit, katanya sebentar, mojok ya sama arlo" ucap mika.
"Mau tau urusan orang aja sih mik, ujar nita sambil berlalu kekamar mandi"
masing masing kami sibuk berdandan, mika dan kak yesi yang kelihatan paling maksimal make up nya, aku hanya menggunakan sedikit bedak dan dan lipstik sedikit terang, rambutku yang ikal dibagian bawahnya aku biarkan tergerai.



Pilihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang