bab 13

403 12 2
                                    

" halo, kak revan ada apa tumben telpon sore gini, echa masih di kantor" ucapku di telpon.
"Pelan-pelan kali cha ngomongnya, udah ngebut aja, kakak lagi ada urusan dekat kantor kamu, pulangnya kakak jemput ya, jam berapa pulangnya?" Tanya kak revan di telpon.
"Jam 6, kalau udah di bawah telpon aja ya" jawabku , mematikan telpon dan meletakkan hpku.
"Asik yang udah kakak segala, makin dekat aja nih" ucap kak yesi.
"Ah kakak, masih temenan kali" jawabku, masa iya aku panggil namanya secara umur kita beda 10 tahunan" tambahku.
"udah mateng itu cha, bisa langsung " ceplos nita.
"Apanya yang mateng" tanya hana
"Umurnyalah han, bisa langsung nikah maksudku" jawab nita,
Kami semua tertawa mendengar ucapan anita.
Sejak aku menemani kak revan belanja kami jadi semakin dekat, sering telpon atau sms, beberapa kali juga menjemputku sepulang kantor, kita mampir makan atau sekedar ngopi, cuma belum ada status apapun tentang hubungan kami, masih saling kenal.
Kak revan asli jawa barat, usianya hampir 30 tahun, orangnya dewasa, perhatian sekali padaku, aku seperti punya kakak laki-laki, akupun bisa sangat terbuka padanya, ia tinggal di batam sendiri. Mengontrak rumah dengan 2 temannya .

kak revano calling . . .

"Eh aku udah dijemput nih, duluan ya" ucapku.
"Kapan nih kita di kenalin dengan babang revanNya" ucap nita.
"Babang babang bakso ah, ntar deh kalau ada waktu kita satnite bareng ya" ucapku sambil membereskan barangku dan segera turun.
Dibawah aku melihat doddy dan tersenyum tetapi doddy sengaja tidak melihatku. Aku langsung masuk ke dalam mobil.
"Lama nunggunya" tanyaku.
"Gak lah, baru aja?capek kerjanya hari ini, mau makan dulu atau langsung pulang" tanya kak revan sambil mengelus rambutku.
"ga capeklah, orang lebih banyak duduk, kakak kali yang capek, kenapa jemput-jemput segala, gak langsung pulang aja" tanyaku.
"Tadi ada urusan sama temen dekat sini, sekalianlah, jadi mau makan" tanya kak revan.
"Pulang aja deh, masih kenyang banyak makan tadi di kantor" ucapku.
"emang makan apa " tanyanya
"Yang lain pada coba pesan makan online, echa ikutan" ucapku.
"hmm, cha, mas boleh mampir kerumah kamu gak" tanya kak revan.
"Hah, ngapain" tanyaku.
"Yah kenalan sama ibu kamu, sama ali adik kamu," ucap kak revan.
"Owh, ya ayuk aja, gapapa" jawabku.
kak revan memarkirkan mobilnya di depan jalan rumahku, aku mengajaknya masuk ke gang rumahku, kebetulan kulihat ibu sedang duduk diteras.
"assalamualaikum bu' ucapku, tumben jam segini udah duduk di luar bu" tanyaku.
"Iya, ibu baru pulang, belum masuk cha, panas didalam" jawab ibu.
"Ayo kak, masuk, ajakku kepada revan, kenalin bu, ini teman echa, revan namanya" ucapku.
"owh temennya echa, sini masuk nak , duduk, mau duduk di luar atau di dalam" ucap ibu.
"gapapa bu di luar saja, saya revano bu temannya ayesha" ucap mas revan.
" owh iya, teman echa di kantor ya" tanya ibu.
" gak bu, beda kantor, kita sering ketemu, temennya kak revan yang sekantor echa" ucapku
"Owh, yaudah ibu kedalam dulu ya, mau bersih-bersih" ucap ibu
"Iya bu" ucapku.

"Ya begini keadaan rumah echa kak, mau minum apa" tanyaku
"Gak usahlah cha, tadi juga habis minum" ucap kak revan. "Udah lama tinggal disini cha?"
"Udah dari kecil" jawabku.
"Berarti asli sini dong ya" tanya kak revan.
"Iya kali kak, kata ibu aku lahir disini" ucapku.
"Owh" ucap kak revan.
"ayah echa masih ada" tanyanya
" echa gak tau, ibu gak pernah cerita tentang ayah, echa sama ali juga gak pernah nanya" jawabku.
"Sorry ya cha kalau nanya yang personal gini" ucap kak revan.
"Gapapa lah " jawabku. Lama kami saling terdiam.
"Bilangin ke ibu dong cha ,mau pamit pulang" ucap kak revan. Aku masuk kedalam kamar ibu tapi ibu tidak ada.
"Ibu lagi mandi kak, udah gapapa nanti echa bilangin" ucapku. Perlu di antar kedepannya, tambahku.
"Kalau echanya ga keberatan ya boleh" ucap kak revan.
"Yaudah yuk" ucapku sambil berdiri.
Kami berjalan menyusuri gang sempit dirumahku, masih banyak anak-anak berlarian dan sebagian besar masih duduk di teras menikmati angin malam. Kami sampai didepan mobil kak revan. Mungkin mobilnya tidak semewah kepunyaan andrew dan nicholas.
"Yaudah mas masuk aja, echa pulang dulu ya, hati-hati dijalan" ucapku.
"aku kali yang harus bilang gitu, malah kamu duluan" ucap kak revan sambil mengacak rambutku. Yaudah sana cepetan balik,ucap kak revan. Akupun kembali berjalan kearah gang rumahku
"Ayesha" panggil kak revan dari dalam mobil.
"Apaan" teriakku.
"Gak jadi" ucapnya sambil menjalankan mobilnya, Aneh pikirku.
Saat sampai dirumah aku masuk kekamar untuk berganti baju, dan ingin mandi.
"Cha, yang tadi pacar kamu ya" tanya ibu.
"Gak bu, temen aja, kenapa bu" tanyaku.
"Kayanya orangnya baik cha, sampe mau main kesini" tanya ibu. Udah jadiian pacar kamu aja, ibu suka kok, ucap ibu
"ih ibu segitunya deh, kak revannya belum ada bilang apa- apa ke echa masih sebatas temen" ucapku.
"Kalau dia nanti jadi pacar kamu, kamu jangan cerita semua tentang keluarga kita" ucap ibu
"Ibu kok ngomongnya gitu sih, ga ada yang salah dengan keluarga kita, kalau memang ada yang serius sama echa dia harus tau semua tentang echa, udah ibu tenang aja, orang baru kenalan ini, udah kaya yang bulan depan nikah aja" ucapku.
Aku masuk kekamar mandi dan mebersihkan badanku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pilihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang