Adeeva Afsheen Myesha

17.2K 693 8
                                    

Author POV

Deeva mengoleskan sedikit lip-tint berwarna merah terang pada bibirnya,sekarang ia sudah terlihat sempurna baginya.

Ia mengakhiri acara bercerminnya pagi ini lalu ia membawa tas sekolah yang biasa ia pakai di bahu nya.

Seperti biasa,ia menuruni anak tangga satu demi satu dengan malas padahal ini hari pertamanya untuk sekolah setelah ia di DO dari SMA nya dulu.

Sekarang,wanita yang bernama Adeeva Afsheen Myesha itu sudah sah bersekolah di NJIS.

Pasti ia sangat sulit untuk bergaul dengan teman yang baru lagi,tapi ia tak peduli dari pada ia terus menetap di SMA nya dulu dan membuat ia ingin menampar guru BK nya,lebih baik ia pindah duluan.

Ucapan Deeva dalam hati pun membuatnya terkekeh kecil.

"Ekhm,pagi pagi kok udah senyum senyum aja nih anak mama," goda mama sambil tersenyum jahil,yang di goda pun wajah nya berubah menjadi merah.

"Apaan sih ma? Deeva kan cuma..." Deeva terdiam sejenak,sangat tidak mungkin jika ia harus bercerita kalau yang membuat nya tertawa itu gara gara membayangkan dirinnya sendiri menampar guru BK nya.

"Maa,sarapan Aldric mana?," Jerit seorang lelaki dari meja makan,mama dan Deeva yang sedang mempeributkan sesuatu pun langsung menoleh secara spontan.

"Lo gatau cara buat roti? Atau lo gatau cara ngolesin selai ke roti?," Teriak Deeva balik,muka Aldric pun menjadi geram saat mendengar lontaran kata yang diucapkan oleh adik nya sendiri.

Deeva pun berjalan ke arah meja makan,dan membuat roti nya sendiri.
Ia memilih selai coklat sebagai toping roti nya,lalu dengan tangan cepat ia mengoleskan selai itu kepada selembar roti nya itu lalu ia meraih selembar roti lagi dan ia tumpuk kan pada rotinya yang sudah di olesi selai coklat.

Setelah itu ia langsung melahap rotinya dengan lahap yang diliati oleh Aldric.

"Ini enak tau Dric,hmm." Ucap Deeva yang membuat kakak satu satu nya itu ngiler.

"Gua bisa bikin sendiri kali,"Dengan cepat Aldrik mengambil setumpuk roti dan mengolesi nya dengan selai kacang.

Deeva terkekeh pelan,ia sangat senang jika urusan menjahili kakak nya tapi ia sangan amat menyayangi satu satunya kakak nya itu.hanya kakak nya itu yang mengerti jika ia sedang sedih,marah,atau apapun.

Akhirnya Aldric memulai acara memakan roti selai kacang nya,ia melirik Deeva yang sedang makan roti nya dengan lahap.

"Lo sebenernya di keluarin dari sekolah karna apaan sih Div?" Tanya Aldric penasaran seraya melahap rotinya.

"Nge-bully orang,"Jawab Deeva santai,malah sangat amat santai.
"Cuma gitu doang? Gapercaya gua"Ucap Aldric sambil meneguk susu nya.

"Sebenernya Gue nge-bully nya sampe dia Patah kaki."

"UHUK UHUK WHAT? UHUK" jawab Aldric seraya ingin memuntahkan semua susu yang ada di mulutnya.

"Biasa aja kali ih"

•••

Deeva membuka pintu mobil pribadi nya seraya mengibaskan rambutnya.
Dengan cepat,ia melangkahkan dua kakinya itu untuk mengantarnya masuk kedalam gedung JIS.

Sesampainya didalam,ia berjalan sambil mencari ruang kepala sekolah
Satu detik setelah itu,ia langsung menemukan ruangan yang tertulis diatas pintunya 'Ruang Kepala Sekolah'.

Ini dia,ucap kata hati nya.
Tanpa aba aba,Deeva berjalan mendekati pintu ruangan lau ia menggunakan tangannya untuk menetuk pintu.

'Tok Tok Tok'

Munculah seorang pria paruhbaya di balik pintu ruangan itu,ia menyambut Deeva dengan ramah lalu ia mengajak Deeva masuk.
Deeva duduk di kursi yang telah disediakan,sedangkan Pria itu duduk di sebrang Deeva dan dibatasi sebuah meja berukuran agak besar yang di lapisi kaca.

"Mamamu baru saja menghubungi om,ternyata kamu sudah besar om saja lupa kapan terakhir kali kita bertemu."Ucap Om Vano yang ternyata ia adalah sahabat dekat nya mama Deeva,Deeva hanya terkekeh pelan lalu suasana hening pun tercipta.

Dua detik dari itu,Om Vano memecahkan keheningan,lalu ia tersenyum."Oh iya Om hampir lupa,kamu akan masuk ke kelas 11 Ipa 5"Ucap Om Vano seraya berdiri,dan mengisyaratkan agar Deeva ikut berdiri juga.

"Ayo,akan segera om antarkan kamu ke kelas."Lanjut Om Vano sambil tersenyum simpul.

Ya Tuhan,berikan lah aku kelas yang penuh dengan cogan cogan.

•••
Maaf part ini masih gaje dan absurd.
Deeva itu di baca Diva yaa
Nanti part selanjutnya gue akan bikin Diva Bukan Deeva lagi.
Di mulmed itu Diva ya

Vomment:)

Si Ketua KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang