Seperti lo,Lex

4.4K 280 12
                                    

Author POV

"Jadi gini,Pas lo pingsan... Ternyata Alex juga liat kalo lo pingsan,Alex keluar dari lapangan karna cemas,dan yang lebih parah nya lagii,Alex keluar dari pertandingan untuk gendong lo ke UKS."jelas Sarah.

'Ckrek'

ALEX?!

"Div?,lo udah sadar?"Tanya Alex dengan kaki yang melangkah cepat menuju ranjang dimana Diva duduk.

"Lo abis dari mana Lex?"

"Hmm,gua abis beliin makanan untuk lo."Jawab Alex sambil melirik bungkus makanan yang di pegang nya,sedangkan Agatha dan Sarah sibuk memamerkan senyum jahil mereka.

"Div,gue ke lapangan dulu ya.mau nyemangatin kelas kita."Pamit Sarah (yang sebenarnya itu adalah alasan agar Alex dan Diva bisa berduaan).

"Hmm,gue juga.gue mau semangatin My bebeb David."Lanjut Sarah sambil berlari kecil menyusul Agatha yang sudah berada didekat pintu.

"Nih makan,nanti maagh lo kambuh lagi."Alex mengeluar kan satu bungkus nasi uduk dari plastik berwarna putih yang ia taruh di nakas samping ranjang.

"Ngapain lo ngegendong gue ke UKS,pake acara keluar pertandingan segala lagi."Diva membuang wajahnya kesal.

"Lah?emang kenapa?gak suka gua gendong?"Tanya Alex berturut,Diva menghela nafas kasarnya.

"Bukan gitu Alex,gue itu cuma gak mau ngerepotin lo.gara gara gue,lo jadi keluar pertandingan.lagian lo bego banget sih,ngapain coba keluar pertandingan segala?."oceh Diva dengan raut wajah kesal,Alex tersenyum.

"Siapa yang ngerepotin?lo itu gak ngerepotin gua kok Div.nih ya,bagi gua...lo itu lebih penting dari pada Futsal,ngerti? Sekarang makan nasi uduknya."

Pipi Diva mulai memanas,mungkin sekarang warna pipinya sudah menjadi merah.perutnya seperti dikelilingi oleh ribuan kupu kupu.Diva tersenyum manis.

"Gak usah bullshing,cepetan makan nasi uduk nya."

•••

Sesudah makan,Diva menoleh ke arah Alex,ternyata Alex sedang tertidur di kursi samping ranjang yang Diva duduki dengan tas Diva sebagai tumpuan nya.

Diva memandangi wajah Alex,wajahnya terlihat sangat letih.Diva tersenyum saat mengelus wajah Alex pelan.mengapa lelaki ini begitu baik padanya? Sedangkan orang yang ia cintai sendiri tak pernah sepeduli ini dengan nya?,oh persetan dengan Byan!,sekarang ia hanya mencintai seseorang.Alex.

'Lo lucu banget sih Lex?'gumam Diva dengan senyum manis yang terukir di wajahnya,tak lama kemudian Alex pun bangun dari tidurnya itu.

"Lo udah selesai makan nya?maaf ya gua ketiduran."tanya Alex.

"Udah,oh iya Lex... Gue mau pulang aja deh,lo masih ada pertandingan kan?maaf ya gue gak bisa nonton pertandingan lo."Diva mengerucutkan bibirnya.

"lo mau pulang?biar gua yang anterin yaa."Pinta Alex dengan wajah memelas nya,Diva berdecak sebal,"gak! Lo harus ikut pertandingan futsal nya."jawab Diva.

"Terus lo pulang sama siapa Divaa?,gak usah ngelarang gua deh,biar gua aja yang anterin lo pulang."

"GAK-MA-U."

"Nanti siapa yang anterin lo pulang?Byan?awas aja kalo lo pulang bareng Byan."Tanya Alex,Ia menghela nafas kasar.

"Siapa bilang gue pulang bareng Byan,sok tau banget jadi orang ish."Diva melipat tangan nya di depan dada,Alex terkekeh kecil saat melihat kelakuan Diva kemudian Alex mengacak acak rambut Diva pelan.

"Tadi Kak Aldric nelpon terus bilang sama gue,katanya biar dia aja yang jemput."Lanjut Diva.

"Yaudah,beneran lo gak mau gua anterin?"Tanya Alex."Gak,lo harus ikut pertandingan."Jawab Diva mantap.

Alex bangkit dari duduk nya lalu menghembuskan nafas pelan,"Tapi,Gua yang anterin lo ke gerbang yaa?pliss,"Alex kembali memasang wajah memelasnya yang berarti Diva harus mengiyakan ajakan nya.

"Ok."

Diva mengenakan tas yang terletak disebelahnya,setelah itu ia memakai sepatu yang berada di bawah ranjang itu.saat Diva mencoba melangkah kan kaki nya,ia terjatuh yang membuatnya mengerang kesakitan,"AAW."yap tepat sekali,tubuhnya masih sangat lemas untuk di paksakan berjalan.

Alex yang melihat Diva terjatuh dengan cepat menghampirinya dan membantunya berdiri."cepet naik ke punggung gua,biar gua yang gendong lo."Ucap Alex seraya membungkuk kan tubuh nya di hadapan Diva.

"T-ta-tapi Lex,nanti lo--"

"Gak ada penolakan,cepet naik ke punggung gue."Alex memotong perkataan Diva.ia tersenyum senang saat Diva menuruti perintahnya.

"Pegangan yang kuat ya."Lanjut Alex.

Alex berjalan pelan (yang tentu nya) sambil menggendong Diva di punggungnya,menuju gerbang sekolah.sesekali,bisik bisik murid yang berlalu lalang di dekat mereka (Alex dan Diva) membuat Diva ingin cepat cepat turun dari gendongan Alex.

"Ih gila si Diva di gendong kapten team futsal."

"Dasar cabe."

"Sok cantik emang."

"Ihh mau dong di gendong Alex."

"Alex kok mau ngegendong cabe."

"Kapan gue di gendong Alex."

"Enak banget yaa jadi Diva."

Kira kira seperti itulah yang membuat Diva ingin cepat cepat turun dari gendongan Alex,sedangkan Alex hanya bisa tersenyum dengan bahagia.tetapi jauh di dalam hati Diva,ia sangat senang bisa di gendong oleh Alex.

"Div,"panggil Alex.

"Apa Lex?"

"Menurut lo,cowo idaman lo itu yang kayak gimana?"Tanya Alex yang sesekali menoleh ke wajah Diva yang ada di pundak nya,"co-cowo idaman gue?"Tanya Diva balik dengan nada suara yang terbata bata.

"Iya Divaa."

Diva terdiam sebentar lalu membuka mulutnya,"Cowo idaman gue itu,Lo Lex."Diva menghembuskan nafasnya pelan.ia menaruh kepala nya di pundah Alex.

Alex tersenyum mendengar jawaban Diva,ia melangkahkan kaki nya menuju mobil berwarna hitam milik Aldric yang tak jauh lagi jarak nya dari mereka.

"Div,"

"Iya Lex?"

"Gua cuma mau kasih tau,plis jangan pernah ngerasa kalo lo itu ngerepotin gua,lo gak pernah ngerepotin gua.lo itu cewe yang paling gua sayangin setelah mama gua.jadi jangan pernah mikir kalo lo ngerepotin gua,okay?"Jelas Alex yang membuat jantung Diva berdebar kencang.

Alex telah sampai di depan mobil milik Aldric,Aldric yang melihat Alex dan Diva di hadapan mobilnya pun membantu membuka kan pintu mobilnya.Diva pun turun dari gendongan Alex dan masuk ke dalam mobil kakak nya itu.

"makasih ya,Lex."Ucap Diva.

Alex tersenyum dan....

'Cupp'

Alex mencium pipi kiri Diva pelan,Diva kembali merasakan pipinya yang memanas dan berubah seperti lobster rebus.

"Thanks ya bro udah jagain adek gua."Ujar Aldric sambil tersenyum ke arah Alex yang juga tersenyum tulus.

Alex menutup pintu mobil milik Aldric pelan,lalu membalikan badan nya dan berjalan pelan menuju lapangan untuk meneruskan pertandingan kedua nya.

Sementara itu dari kejauhan,terdapan satu pasang mata yang dari tadi memperhatikan Diva dan Alex."Jadi itu yang disebut sahabat?lo ngerebut Diva dari gua Lex."

•••
Hay hay hayyy
Author yang php ini balik lagi yeay!maaf ya part nya pendek banget,soalnya gue lagi stuck gak ada ide banget.oh yaa coba tebak siapa yang merhatiin Diva sm Alex?? Hayoo tebakk

Jangan lupa berikan cerita ini voment sebanyak banyak nya yaaaa,biar gue cepet cepet update wkwk

Si Ketua KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang