The plan

4.8K 261 9
                                    

Author POV
7:45

Hari ini adalah hari pembagian hasil pembelajaran atau yang biasa di sebut Rapor,Classmeeting SMA JIS sudah di laksanakan dua hari lama nya.Diva menyisir rambut panjang yang berwarna kecoklatan miliknya itu dengan pelan.ia sengaja menggerai rambut nya.

Diva menatap pantulan dirinya di cermin,seperti nya ia sudah siap untuk berangkat.ia menarik tas yang berada di bawah bantal nya,lalu ia berlari keluar dari kamarnya menuju meja makan.

"Pagii Ma,pa,kak."Sapa Diva sambil melangkah cepat ke arah meja makan."pagi juga Diva."jawab mereka kompak.

"Diva sarapan dulu kan? Nanti maagh kamu kambuh lagi loh,"Tanya ibu Diva,Aldric pun membuka mulut untuk menambahkan perkataan ibunya dengan perkataan yang sangat menyebalkan."tuh dengerin,makanya kalo di omongin tuh nurut.nyusahin ae lu."

"Aldric",ucap Ibu mereka berdua tertahan,Aldric hanya tersenyum jahil saat mendengarnya.

•••

Mata berwarna hijau nya menyapu pandangan di lapangan sekolah,tadi saat di perjalanan memang ia sudah berjanjian dengan Sarah dan Agatha untuk bertemu di lapangan.

Diva mendecak beberapa kali dengan mata yang sesekali melirik jam tangan nya,tiba tiba saja...

'DAR'

Agatha dan Sarah dengan jahil nya menepuk pundak sahabanya itu yang membuat ia kaget setengah mati.Diva menatap kesal kedua sahabat nya itu."digituin aja marah."celetuk Agatha sambil menoel pipi Diva.

"Ayo cepetan ke kelas,kita udah telat tau."Diva berjalan mendahului Agatha dan Sarah dengan perasaan yang masih kesal,tapi tenang saja karna perasaan kesal nya itu akan mereda beberapa menit lagi.

Setelah sampai di kelas 11 IPA 5 dengan nafas yang tak beraruan karna mereka -Diva,Agatha,dan Sarah- berlari kencang agar tidak telat mengambil rapor mereka.untung saja kelas mereka belum kedatangan wali kelas.

Diva berjalan ke arah tempat duduk yang terletak di sebelah Alex,atau lebih tepat nya lagi tempat duduk itu terletak di sebelah tempat duduk Alex.kaki nya melangkah dengan pelan,senyum nya terukir di wajah saat melihat Alex tersenyum manis ke arah nya.

Saat Diva terduduk di bangku nya,ia baru sadar bahwa bangku nya juga terletak di samping bangku Byan.Ya tuhan,cobaan macam apa lagi ini.Diva merutuki dirinya,karna tentu saja ia masih merasa canggung kepada Byan.

"Div,mau tukeran tempat duduk gak?"Tanya Alex yang membuat Diva memasang wajah heran se heran heran nya.

"What?"

"Tukeran tempak duduk,"Alex mengulang tawaran nya,Diva menoleh ke arah Byan sekilas dan mendapatkan Byan sedang menatap sinis--menatap sinis?! Tapi sesungguhnya ia menatap kepada Alex.

"O-ok-okay."Jawab Diva terbata bata saat melihat kedua cowo di samping nya ini saling melemparkan tatapan sinis satu sama lain."Okay,lo boleh duduk disini.Princess."Ucap Alex seraya bangkit dari tempat duduk nya.

"Uh,not now Lex."Diva tersenyum canggung,yaah kalian bisa pikir saja.Alex (calon pacar) memanggil nya 'Princess' di depan mata kepala Byan (mantan gebetan).Okay persetan dengan sebutan calon pacar dan mantan gebetan.

Baru saja Diva berpindah duduk,masuk lah seorang wanita setengah baya yang membawa tumpukan kertas kertas dan map yang sangat banyak di kedua tangan nya pun masuk dan duduk di kursi 'wali kelas'.yap! Sang wali kelas yang ditunggu tunggu pun datang.

"Selamat pagi anak anak,disini saya akan membagi kan hasil pembelajaran kalian selama satu semester ini.mari kita mulai dengan berdo'a menurut kepercayaan masing masing agar tuhan memberikan yang terbaik kepada kita semua."jelas sang wali kelas panjang lebar,semua murid yang berada di kelas itu pun hanya bisa menuruti permintaan nya.

Si Ketua KelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang