Kenapa kelas ini menjadi menyeramkan? Apa ini hanya perasaannya saja? Astaga. Yein. Jangan bertindak bodoh.
"Kenapa menunduk terus?" Tanya seorang gadis disebelahnya. Yein tersenyum kecil.
"Ah,aku takut.." Jungkook memerhatikan Suga yang sedaritadi mencuri pandang ke arah Yein.
"Suga! Berhentilah begitu!" Suga mencibirnya lalu kembali menulis catatannya. Yein melirik Jungkook sekilas. Dan pandangan mereka bertemu.
Ia membuang tatapannya lalu beralih ke arah gadis disebelahnya. Gadis itu tersenyum simpul.
"Namaku Sujeong," ujarnya. Yein meraih tangan gadis itu saat ia mengulurkannya.
"Jung Yein." Ujarnya singkat. Gadis yang bernama Sujeong itu tersenyum simpul.
"Jangan sungkan untuk berteman. Kami disini tidak akan mem bully kok." Yein tersenyum senang lalu kembali menulis catatannya.
"Kau pindahan dari sekolah mana Yein?" Tanyanya. Yein mengetuk jemarinya.
"Isangdam Junior High School," jawabnya. Sujeong mengangguk mengerti.
"Saat istirahat nanti, kita makan siang bersama-sama ya," Yein tersenyum senang.
"Baiklah."
°°
Jungkook tak berhenti memerhatikan gadis yang tengah berbincang dengan teman-temannya itu. Ia bahkan tak konsentrasi saat makan siang."Padahal tadi kau yang menyentakku agar tak mencuri pandang padanya." Jungkook bergumam pelan saat Suga membuka suara.
Teman-temannya terkekeh.
"Kau tertarikkan pada gadis itu?" Jungkook menggeleng.
"Jangan munafik, Jungkook." Jungkook beranjak dari tempatnya menuju tempat menjual air mineral.
"Terserah." Ucap Jungkook meninggalkan mereka.
Jungkook berjalan tepat saat Yein berjalan ke arah yang ditujunya.
"Ahjumma, air mineralnya satu lagi." Sang Ahjumma memberi satu botol air mineral padanya. Jungkook melirik ke arah Yein.
"Ahjumma, air mineral." Ia mengambil langsung tanpa berterima kasih terlebih dahulu.
Yein lagi-lagi menunduk lalu berjalan menuju mejanya bersama teman-temannya.
Jalannya dihalangi oleh Jungkook. Membuat gadis itu gelisah saat berkali-kali menghindari Jungkook.
"Maaf, aku ingin kembali ke sana." Jungkook menghela nafas kasar lalu mengangkat dagu gadis itu. Membuat gadis itu mengerjapkan matanya.
"Kau melupakanku dan aku percaya itu." Yein melihatnya seksama.
"Maaf sebelumnya, anda siapa?" Tanyanya. Jungkook memutar bola matanya malas.
"Masih tak mengenalku?" Yein menjauhkan jaraknya saat tahu siapa orang dihadapannya.
"Oh? Kau pria yang ingin bunuh diri itukan?" ia meringis pelan.
"Sebelumnya aku ingin bilang.." Jungkook menggantung kalimatnya.
"Terimakasih karena telah menyelamatkan nyawaku waktu itu." Ucapnya dengan senyum simpul. Yein mengulum senyum.
"Yang minggu lalu itu aku benar-benar ingin.."
"Jatuh bersamamu." Ucapnya. Gadis itu berlalu sambil menunduk berlari kecil menuju mejanya dengan teman-temannya.
Jungkook memiringkan kepalanya. Tak mengerti apa maksud gadis itu.
"Itu gadis yang kemarin..?" Jungkook menoleh. Dilihatnya seniornya itu tersenyum miring.
"Menguntit aku lagi?" Lelaki itu tertawa lalu meneguk air mineralnya.
"Hari ini tidak. Tapi kebetulan aku melihat gadis itu." Ia menyipitkan matanya.
"Itu benar-benar gadis yang menyelamatkanmu 'kan?" Jungkook mengangguk. Ia melirik seniornya dengan sinis.
"Berhentilah menguntitku." Ucapnya. Taehyung menaikkan kedua alisnya.
"Aku hanya ingin ada satu kata yang muncul saat kau memanggilku,"
Taehyung tersenyum miring lalu meninggalkannya. Jungkook meliriknya tajam sebelum punggung lelaki itu pergi.
°°
maaf part ini sedikit. And agak ganyambung. But, thanks ya buat vomentsnya!

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
RandomJeon Jungkook lelaki egois, dingin, menang sendiri dan benci kehidupannya. Tidak pernah memberi tahu siapapun tentang dirinya. Lalu kemudian ia bertemu dengan seorang gadis. Yang membuat hidupnya perlahan berubah. Jung Ye In gadis manis, pendiam yan...