Jungkook menatap lekat wajah gadis yang tertidur pulas dibahunya.
"Mempercayaiku?" Jungkook tersenyum.
"Kau bisa mempercayaiku, Yein. Dengan semua luka yang kau alami." Ntah perasaannya saja atau mungkin memang kenyataan.
Ia melirik mata Yein yang basah. Gadis itu menangis didalam tidurnya?
Jungkook hendak meninggalkan gadis itu dan merebahkan tubuh gadis itu dikursi panjang halaman.
Tapi kemudian tangannya ditahan gadis itu.
"Kau disini saja." Ucap Yein. Yang membuat Jungkook bertahan disana.
"Aku belum benar-benar tertidur." Ujarnya dengan suara serak. Jungkook menoleh karena suara parau gadis itu.
"Kau sedang sakit Yein. Kenapa sekolah?"
"Tadinya kukira aku akan tenang dan dapat melupakan semuanya yang terjadi." Gadis itu terisak. Dan Jungkook segera memeluknya.
"Jungkook~ssi, kenapa aku diperankan untuk tak mengetahui segalanya.." ia terisak dan membuat Jungkook memeluknya erat.
"Jungkook..aku.." ia terisak.
"Sstt..sudah. menangis saja." Ujarnya. Yein menangis sejadi-jadinya.
"Jungkook aku.. aku.." ia terbata-bata dengan bibirnya yang bergetar.
"Yang benar saja. Aku terlalu bodoh Jungkook..aku bahkan tak tahu kenapa ia ingin bunuh diri waktu ituu..
"Aku egois memikirkan diriku saja..""Aku ingin mati.." kata terakhir yang gadis itu ucapkan. Pernah ingin ia lakukan.
Lalu gadis itu menyelamatkannya.
Sekarang gadis itu menyerah. Mengucapkan apa yang diucapkannya kemarin lalu.
"Jungkook~ssi.." ia menggenggam tangan Jungkook dengan erat.
"Ayo bunuh diri bersama." Matanya dikatup rapat. Bibirnya bergetar, wajahnya memerah.
Jungkook menggeleng.
"Shirreo. Hidupku dan hidupmu berharga." Ia membalas genggaman gadis itu.
"geunyang.." Yein menitikkan air matanya.
"Aku tidak ada gunanya hidup Jungkook~ah."
"Aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya untuk melanjutkan hidup.."
"Aku bahkan tak tahu apa-apa tentang keluargaku Jungkook~ah.."
Jungkook tahu rasanya seperti itu. Gadis ini hanya kehilangan sebuah sandaran dan memerlukan itu sekarang.
"Hei, kau tahu," Jungkook tersenyum menyentuh hidung gadis itu.
"Tidak baik menangis saat dihukum seperti ini." Yein berhenti menangis sambil mengusap wajahnya lucu.
"Ayo lanjutkan hukuman kita Jungkook!"
"Kalau dilakukan bersama-sama pasti menyenangkan!" Ujarnya sambil memberi senyuman cerahnya.
Jungkook menghela nafas lalu tertawa kecil sejenak. Ia bangkit lalu mengambil sapunya.
Ia memerhatikan raut wajah Yein yang sedikit membaik. Namun Jungkook tahu, Yein masih terluka.
Tapi ia bisa berbuat apa? Yein hanyalah kenalannya yang menyelamatkan nyawanya. Tidak lebih.
Tapi menatap luka dimata gadis itu, seperti menatap dirinya yang malang saat itu.
Yein, seberpengaruh itu padanya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
AléatoireJeon Jungkook lelaki egois, dingin, menang sendiri dan benci kehidupannya. Tidak pernah memberi tahu siapapun tentang dirinya. Lalu kemudian ia bertemu dengan seorang gadis. Yang membuat hidupnya perlahan berubah. Jung Ye In gadis manis, pendiam yan...