Secret

13.

Untuk memperjelas. Chapter ini hanya khusus untuk kisah Taehyung. Karena banyak yang penasaran makanya aku buat chapter ini.

Di cerita ini, Taehyung itu kakaknya Jungkook. So, marga Taehyung disini diganti jadi Jeon Taehyung ya.

This Chapt just for Taehyung POV.

Happy reading guys!

----

Flashback

"Hyung, ayo temani aku bermain!" Taehyung mendengus dengan kesal menatap adiknya yang masih kecil itu.

"Pergilah sendiri. Aku sudah besar. Mana mungkin bermain dengan anak kecil sepertimu!" Ia menolak Jungkook hingga terjatuh.

"Ya! Taehyung-ah! Kau tidak boleh kasar pada adikmu!" Bentak eomma. Taehyung hanya mendengus meninggalkan adiknya disana.

--

"Jadi Jeon Taehyung itu tak punya ayah?"

"Ayahnya sudah mati ya haha!! Taehyung bocah bodoh! Miskin!" Telinga anak bernama Taehyung itu memanas lalu memukul teman-temannya hingga berdarah.

Karena kasus itu, eomma Taehyung dipanggil ke sekolah. Dan ia diberi peringatan.

"Hyung, kau kenapa memukul teman-temanmu?" Tanya Jungkook. Taehyung tak menjawab dan pergi meninggalkan adiknya itu.

"Taehyung-ah, sebenarnya ada apa?" Tanya eomma. Taehyung menatap sinis ibunya.

"Mereka terus-terusan mengatakan bahwa aku adalah anak miskin yang tak mempunyai Appa!" Bentaknya. Eomma tersentak.

"Apasih yang kau lakukan pada Appa sehingga kalian berpisah?" Tanyanya kasar. Eomma menangis. Melihat Taehyung yang berubah menjadi kasar seperti itu.

"YA HYUNG! KAU TAK BOLEH MEMBENTAK EOMMA!"

"Kau juga adik yang tak tahu diri! Urus eomma-mu itu! Jangan cari aku lagi!"

"Taehyung-ah! Aku tak pernah mengajarimu kasar seperti itu!" Bentak eomma sambil menangis. Taehyung berdecih.

"Jelas saja tak pernah. Eomma yang mengajari anaknya sendiri tanpa Appa memang tak pernah sukses mengurus anak."

"Hyung!" Bentak Jungkook.

"Hahhh, aku pergi saja dari sini."

"Hyung! Kau kenapa!! Hyung! Eomma tak sadarkan diri" Taehyung berbalik lalu memeluk Jungkook.

"Maafkan aku. Aku harus mencari Appa. Aku janji setelahnya akan menjaga kalian." Jungkook menangis.

"Hyunggg... jebal..." Taehyung berlari meninggalkan Jungkook yang berteriak. Memanggil namanya. Memanggil Taehyung untui kembali.

Off

Jeon Taehyung.

Mimpi buruk itu lagi. Membuatku terbangun dari tidurku. Jungkook, eomma. Maafkan aku.

Aku terbangun saat itu. Jam dua pagi. Aku membasuh wajahku, menyegarkan pikiran ku yang sudah berbelit ini.

Sepertinya aku butuh udara pagi yang benar-benar awal. Benar-benar pagi.

Aku membuka pintu rumah lalu berjalan pelan menuju mini market di pinggir jalan. Ah. Aku kurang yakin kalau itu buka 24 jam.

Tapi yap. Mereka buka 24 jam. Dan mungkin aku pelanggan pertama hari ini. Oke. Lupakan bagian itu.