part 1

11.6K 245 8
                                    

Namaku Clarisa Zeofany Putri
aku biasa dipanggil Risa atau Clara. Aku adalah mahasiswa jurusan management dan aku memiliki laki-laki spesial ku ialah Reno Sebstian Mukhti ialah laki-laki yang sangat kucintai dan kusayangi. Bahkan aku tidak pernah berfikir bahwa dia akan melakukan hal yang sangat amat menyakiti hatiku. Ia tega mengkhianati aku dan ia lebih memilih selingkuhannya yang tidak lain adalah sahabat ku sewaktu SMA dulu ialah Virginia Ananda Teresya. Padahal aku dan Reno telah menjalin hubungan 5 tahun lamanya entah apa yang membuatnya seperti itu aku seperti tak pernah mengenal Renoku yang dulu aku pun tidak menyangka Renoku tega melakukan ini kepadaku bahkan aku merasa bahwa aku tidak pernah menyakitinya.

"Hentikan Clarisa apa yang kau pikirkan lupakan dia hapus dia dalam ingatanmu berhentilah menangis"ucapku untuk menenangkan diriku yang sedari 3 jam lalu tidak henti-hentinya menangis. Entah mengapa aku tidak dapat berhenti menangisinya.

Menangisi laki-laki yang dengan mudahnya mengngatakan kata-kata yang menyayat hatiku, laki-laki yang dengan gampangnya melupakan 5 tahun yang lalu saat kita bersama melewati setiap hari bersama,

Bahkan keluargaku sudah sangat mengenal Reno. Karena dia sering datang kerumah ku untuk sekedar mengantarkan martabak atau makanan lain kesukaan papah dan mamahku tentunya dengan maksud untuk dapat bertemu denganku.

"Apa yang kau lakukan Reno? Apa salah ku padamu? Mengapa kau melakukannya padaku? Apakah selama ini aku hanya permainan mu? Kau tau Reno aku sangat menyayangi mu aku sangat mencintaimu dapatkah kau merasakan semua itu? Dapat kah kau merasakan sakitnya hatiku ketika kau lebih memilih wanita itu dari pada aku wanitamu yang sejak 5 tahun lalu bersamamu dalam keadaan apapun?" Caciku kepada foto Reno yang sedari tadi ku pegang dan ku remuk sampai terlihat begitu lusuh dan basah karena terkena air yang mengalir dari mataku.

Setelah seharian mengurung diriku di kamar Aku berniat mencari udara segar hanya sekedar untuk merefreshingkan fikiran dan hatiku agar tidak terus memikirkannya dan menangisinya. Aku hanya berjalan disekitar rumahku kebetulan rumahku berdekatan dengan taman kota jadi aku memutuskan untuk pergi ke taman kota.

Sesampainya di taman kota aku hanya duduk diayunan gantung yang terbuat dari besi dan kayu. aku benar-benar mencoba merilexsasikan fikiranku. Bayangan Reno masih mencoba keluar dari ingatanku. Dan seketika aku berusaha menenangkan diriku, bukan karena aku alay karena terus memikirkannya namun karena waktu dan hari yang km jalani bukan hari yang singkat namun hari dan waktu yang sangat lama bagiku.

Aku duduk terdiam diayunan gantung taman kota. Sampai ketika ada suara yang memanggil namaku.

"Risa? Apakah km Risa?" Sapa seseorang disebrang taman kota

"Iyah, aku Risa. Aku seperti pernah mengenalmu tapi entah dimana mungkin aku lupa dimana aku mengenalmu" jawabku kepada laki-laki yang menyapaku tadi.
Bagaimana aku ingat laki-laki lain saat ini dibayangan dan fikiran ku hanya ada satu nama yang ku ingat yaitu Reno bisikku dalam hati.

"Aku Fadli Ris. Fadli Joynathan. Apa km ingat aku? Kk kelas mu sewaktu kita SMA dulu? Aku yang jadi kk pembibingmu saat km sedang MOS apa km ingat Ris?"

"Oh iyah aku ingat ka kk itu kk osis yang paling baik padaku dulu"

"Km bisa saja Ris, oh ya sedang apa km disini?"

"Hanya cari angin saja koq ka. Sekedar merefrsehingkan pikiranku saja, kk sedang apa disini ka?"

"Aku hanya rindu rumah nenek ris. Kebetulan aku baru saja menyelesaikan studyku di Jerman Ris, jadi aku memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan akan mencari pekerjaan disini"

Tak terasa Waktu menunjukkan pukul 17.00 dan aku berpamitan untuk pulang kerumah.

"maaf Ka aku harus pulang hari sudah mau gelap" ucapku memotong pembicaraan ka Fadli

"Baik, akan kuantar kau pulang ra. Tidak keberatan kan jika aku mengantar mu?"

"apa itu tidak akan merepotkanmu? Rumahku dekat koq Berjalan kaki paling hanya sekitar 25 menit saja" jawabku sambil menaikan pundak ku keatas

"Tidak, jadi aku bisa tau rumahmu siapa tau kita bisa dinner nonton atau jalan berdua" canda ka Fadli sambil tersenyum manis padaku.

Aku pun hanya menjawab candaan ka Fadli dengan senyum termanis di wajahku. Ka Fadli itu tampan bahkan sangat tampan, matanya yang sedikit kecil, bola mata indah berwarna coklat bulat besar, hidung yang mancung mempesona, alis mata tebal berwarna hitam, bulu mata yang lentik, ia juga memiliki sedikit kumis yang sangat menggoda, bibirnya yang tipis membuat banyak wanita ingin memilikinya ditambah lagi dengan postur badannya yang tinggi dengan dada bidangnya yang sering ia tutup dengan baju kemeja panjang namun tetap saja terbentuk dari luar pakainnya, kulitnya yang berwarna kuning langsat membuat setiap wanita tidak berhenti untuk memandangnya.

Sepanjang perjalanan kami berbicara. Ternyata ka Fadli sangat asyik untuk diajak berbicara bahkan tak sesekali ka Fadli mengucapkan bercandaaya padaku seolah-olah ia menggoda ku. Dan aku hanya bisa menjawab senyuman manis padanya. Berbicara dengan ka Fadli membuat ku sejenak melupakan Reno. Tak terasa akhirnya aku telah sampai didepan rumah ku dan aku segera membuka safety belt ku dan bergegas turun dari mobil honda jazz berwarna hitam milik ka Fadli.

"Ka fadli terima kasih telah mengantar ku pulang" ucapku melalui kaca jendela mobil ka fadli

"Iya Ris sama-sama, nanti malam kalo km enggak keberatan mau enggak km antar aku berkeliling kota? sudah lama aku tidak melihat indahnya kota pada malam hari" tanya ka Fadli dengan wajah memeles agar aku menerima tawarannya.

"Baik ka aku mau" jawabku tersenyum manis padanya

"Terima kasih yah Ris, nanti jam 8 aku jemput km yah" jawab ka Fadli dengan wajah bersemangat karena aku menerima permintaannya untuk menemaninya berjalan-jalan.

Jangan lupa vote yaah dan minta kritikannya. Maaf kalo ceritanya enggak bagus ini pertama kalinya aku buat cerita:)

terimakasih:)
*happy reading yaah:D

MoveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang