Part 3

3.4K 78 1
                                    

Clarisa pov

Aku berjalan dengan langkah kecil ku  masih memikirkan apa yang terjadi didalam mobil tadi, laki-laki yang memelukku dengan sangat erat dan menyatakan perasaan yang telah lama ia pendam dan ia sangat berharap dengan jawaban yang aku berikan. Lalu apa yang aku katakan? Aku menyakitinya hanya karena Reno menyakitiku. Apakah ini adil untuknya? Aku belum mencobanya tapi mengapa aku yakin bahwa ia akan menyakitiku! Apa yang kau lakukan Clarisa? Apakah kau sudah gila? Apa kau terlalu bodoh hingga kau ucapkan itu?." Batinku dalam hati dengan perasaan yang amat menyesel karena telah menyakiti ka Fadli

Authorn pov

"Sudah lah Ris jangan kau pikirkan lebih baik kita nikmati malam ini." Ucap ka Fadli mengandeng tangan ku dengan erat

"Iyah li, aku sedang tidak memikirkannya koq. Aku hanya sedang menikmati indahnya malam ini bersamamu." Jawab ku dengan senyum termanis yang terpancar dari raut wajahku.

Clarisa pov

"Kami berjalan menyusuri keheningan malam di lautan. Berjalan diatas pasir putih dengan tangan ka Fadli yang terus memegang erat tangan kecil ku ini, seakan tak ingin ia lepaskan gengamannya dari tanganku ini. Hingga kami sampai pada tempat yang dituju ka Fadli, dibawah sinar rembulan, diantara taburan bintang, hembusan angin yang seolah mengikuti irama, dan hamparan pohon kelapa yang menjuntai tinggi seolah-olah sampai ke langit membuat semakin indah saja pemandangan yang telah tuhan siapkan untuk kami. Kami pun duduk diatas hamparan pasir putih dengan tangan ka Fadli yang masih tetap memegang erat tanganku dan kepalaku yang menyandar di bahu kanan ka Fadli. Seolah aku ingin terlelap dipangkuannya rasa nyaman yang aku dapatkan ketika aku bersamanya" Batinku bahagia dalam hati.

"Hey Ris apa yang sedang kau pikirkan dalam lamunan mu? Apa kau memikirkan ku? Sudahlah Ris kau tak perlu memikirkan aku, aku sedang duduk disamping mu bukan?" Ucap ka Fadli dengan memegang daguku dan menatap tajam kedua bola mataku.

"Tttiiiidddakk aku tidak melamun li, aku hanya bahagia karena tempat ini begitu sangat menakjubkan" jawabku gugup dan aku pun perlahan melepas tangan ka Fadli dari dagu ku.
Dan kembali bersandar di bahu ka Fadli, ia pun segera merangkul ku. Betapa indahnya malam ini membuat aku tidak ingin cepet berlalu.

Tak terasa waktu menunjukan pukul 00.00 aku dan ka Fadli bergegas meninggalkan laut yang indah ini dan akan segera pulang. Tangan ka Fadli terus memegang tangan ku dengan erat hingga sampai pada tempat ia meletakan mobilnya. Dan bergegas membukakan pintu mobilnya untukku.

Akupun masuk kedalam mobil dan segera memasang safety belt ku. Lalu di lanjutkan dengan ka Fadli masuk kedalam mobil dan mengenakan safety beltnya.

"Ris kalau ka mengantuk tidurlah, nanti jika sudah sampai aku akan membangunkan mu." Ucap ka Fadli dengan memegang erat tanganku dan menatap wajahku yang sedari tadi terlihat sangat mengantuk.

"Baikalah li aku akan memejamkan mata ku." Jawabku dengan membalas genggaman erat dari tangan ka Fadli.

Tak butuh waktu lama akupun tertidur didalam mobil milik ka Fadli . Karena perjalanan yang dibutuhkan untuk sampai kerumah lumayan lama yaitu sekitar 2 jam perjalanan.

Fadli pov

"Betapa cantiknya Clarisa jika ia sedang tertidur, bahkan mata pun tak dapat berhenti untuk memandang wajahnya yang begitu sangat cantik. Aku berjanji padamu Risa aku akan terus mencintaimu dan menyayangimu dan aku akan membuktikan itu semua kepadamu. Lupakan lah masa lalumu dan beranjak lah pergi menuju masa depan bersamaku. Kau adalah wanita ku dan kau adalah impian ku Clarisa Zeofany Putri." Ucapku dengan nada yang pelan karena takut membangunkan wanita ku yang sedang terlelap dalam tidurnya itu.

MoveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang