Part 17

2.1K 42 1
                                    

Hari ini aku akan mengantar mommy untuk periksa kesehatannya. Bukan berarti aku tidak pergi kuliah tapi mungkin aku datang agak terlambat.

Daddy telah pergi dan aku akan berusaha menjaga mommy karena mommy hanya punya aku, aku anak satu-satunya yang dibanggakan daddy dan mommy dari dulu hingga saat ini meskipun sekarang daddy telah pergi namun aku yakin dia sangat bangga padaku. Aku berusaha memprioritaskan mommy dibanding urusanku sendiri.

Sesampainya dirumah sakit aku dan mommy duduk di ruang tunggu hingga tiba nama mommy dipanggil dan aku menemaninya masuk. Syukurlah keadaannya mulai membaik dan mommy sudah tidak perlu kontrol ke rumah sakit lagi namun mommy tetap harus minum obat agar suatu saat jantungnya tidak kambuh lagi.

Selesai menebus obat aku dan mommy bergegas keluar dari rumah sakit dan aku berpapasan dengan Viola mantan kekasih Fadli.

"Violaaaa." Sapaku kepadanya namun ia tidak menjawab.
"Mommy, mommy pulang duluan saja mommy aku ingin menjenguk temanku, aku nanti ke kampus akan naik taksi saja." Ucapku sambil membuka pintu mobil untuk mommy.
"Iyaah kamu hati-hati sayang, mommy sayang km." Jawabnya mencium keningku dari balik jendela mobilnya.
"Iyaah mommy aku juga sayang mommy, pak bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut yah ."
"Tenang saja non. Bapak akan berhati-hati." Ucap pak Bejo supir kami.

aku telah kehilangan jejak Viola aku akan mencari tau mengapa dia terlihat begitu sangat lemas? Apa yang dia katakan tentang penyakitnya itu benar? Jika benar, apa aku harus melepaskan Fadli yang kini mulai merasa aku cintai demi menyelamatkan hidup Viola. Tuhan ku mohon bantu aku." Ucapku dengan suara kecil beranjak pergi dari rumah sakit menuju kampus.

Sesampainya dikampus aku langsung menuju kelas ternyata pelajaran belum dimulai karena dosen mata kuliah bahasa kami sedang rapat dan mungkin sebentar lagi akan selesai.

"Entah dimana Fadli sekarang. Dia masih belum mengabariku juga. Bahkan saat terakhir daddy dia tidak datang. Apakah dia melupakan ku atau apakah dia bersama dengan wanita lain." Fikirku sesekali melihat ponselku.

Akhirnya mata pelajaran bahasa dimulai. 3 jam sudah Akhirnya mata pelajaran bahasa telah selesai dan aku segera pulang.

"Ris, kamu mau pulang?" Sapa Reno kepadaku 
"Iya Ren aku mau pulang. Aku mau menemani mommy karena sekarang dia sendiri." Ucapku menjawab Reno.
"Biar aku antar km pulang yaa." Ucap Reno
"Baik terimakasih Reno." Ucapku padanya

Dan kami berjalan beriringan menuju mobil lexus yang Reno bawa.

Clarisa pov
"Ternyata Reno sudah berubah, dia sudah seperti Reno yang aku kenal 5 tahun lalu. Dimana Fadli? Sampai saat ini masih belum ada kabar darinya. Apakah Fadli betul menyayangiku? Atau hanya sekedar menghiburku. Disaat aku sudah mulai mencintainya dia malah pergi tanpa meninggalkan kabar untukku." Gumam ku dalam hati.

Reno membukakan pintu mobilnya aku masuk dan disusul Reno masuk kedalam mobilnya.

Tiba-tiba ponsel ku berdering dan Fadli yang menghubungiku. Apa aku bermimpi? Atau ini benar bahwa Fadli yang menghubungiku. Aku bergegas mengangkatnya dan Reno mengalihkan pandangannya ke arah ku.

"Sayang maaf aku baru bisa menghubungimu. Disini aku sangat sibuk bahkan aku tidak sempat memegang ponselku. Aku baru tau jika daddy sudah tiada. Pekerjaan ku telah selesai dan aku sudah berada di bandara. Jika aku sudah sampai aku akan langsung kerumahmu. See you, aku menyayangimu." Ucap Fadli
"Aku juga menyayangimu. Hati-hati dalam perjalananmu yaa aku tunggu km dirumah. See you to." Jawabku dan bergegas mengakhiri telepon.

Reno memandangku dengan pandangan yang sangat tajam seakan dia sedang mengintrogasiku dengan 1000 pertanyaan yang sudah ia siapkan.

"Kenapa Reno km menatapku seperti itu? Apa ada yg salah dengan ku?"
"Tidak Ris km tidak salah hanya aku yg salah meninggalkan km demi wanita lain. Sekarang aku sudah merasakan sakit yang teramat dalam sakit yang dulu kau rasakan. Seandainya waktu bisa kuubah aku ingin bersamamu kembali. Mengisi hari-hari kita yang pernah hilang." Ucapnya dengan suara yang sedikit pelan. Namun aku masih bisa melihat matanya yang mencoba menahan tangisnya.

"Aku yakin tuhan akan mengirimkan mu kepada wanita yang betul-betul menyayangimu. Tapi jika nanti tuhan mengirimkan dia untuk mu jangan lakukan hal yg sama Reno. Lakukan yang terbaik aku percaya km bisa melakukannya." Ucapku memegang tangannya dengan lembut.

Akhirnya sampai juga aku dirumah dan Reno memutuskan untuk langsung kerumah karena banyak urusan yang harus dia selesaikan.

Tidak sabar rasanya menunggu Fadli mengetuk pintu rumahku. Akhirnya setelah 5 jam aku menungunggunya terdengar suaranya dibalik pintu rumahku.

"Clarisa. Aku datang." Suara Fadli dengan nada bersemangat.

Beregegas aku membukakan pintu rumahku dan hal yang tidak Terduga bahkan tidak pernah aku fikirikan. dihadapan mataku dia menyodorkan cincin berwarna putih dengan berlian kecil diatasnya seraya berkata
"will you marry me?"
Speechless aku tidak dapat berkata apapun hanya anggukkan kepala pertanda ia. dan sedikit air Mata yang jatuh membasahi pipiku. dan langsung memeluknya erat tepat dia antara pintu masuk.

Hari pun berlalu akhirnya keluarga Fadli datang kerumahku untuk membicarakan masalah pertunangan dan pernikahan kita yang akan diadakan 2 Bulan kedepan. Selain pernikahan ku dengan Fadli akhirnya Reno dipertemukan dengan seorang wanita cantik dan juga menurutku dia sangat baik Silfia Eka Putri dan mungkin sebentar lagi dia juga akan menyusul ke jenjang yang lebih serius.

Bahagianya jika hidup seperti ini mantan kekasih bukan seperti musuh melainkan seperti teman sendiri. Saling mendukung dan tentu saja perasaan kami berdua sudah hilang ketika aku mengenal Fadli dan dia pun begitu ketika dia mengenal Silfia. Kami berdua sudah sama-sama "moveon" dan lebih bersahabat baik seperti awal kami mengenal dulu.

~ending

Huaaaaa akhirnya selesai jugaaa_- cukup lama berenti nulis diganti dengan hobby yang baru jadi maaf yaa readers kalo ceritanya nggk jelas gini. Next time aku rilis lagi novel yang ke-2 yaa semoga ajalebih Bagus dr yang pertama.
Terimakasih readers tamvan dan cancii
Laff moree dear:*

MoveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang