Oh tuhan, mengapa ia sangat menggemaskan seperti ini sekarang. Akan lebih sulit untukku, untuk berpaling darinya.' keluh ku dalam hati. Saat aku sedang sibuk dengan fikiran ku, tiba-tiba saja Ravy menarik tanganku yang akhirnya membuat tubuhku lebih dekat dengan tubuhnya. Lalu Ravy berbisik kepada ku, "tetep kayak gini untuk berapa menit sebelum film selesai ya fi" ujarnya dengan suara yang sangat lembut dan tatapannya yang sangat dalam. Aku hanya bisa membeku dan tak berkutik apapun.Setelah kejadian tersebut, aku sama sekali tak bisa fokus kepada film yang sedang ku tonton sekarang. Dan akupun merasa seperti menonton film romance bukan lagi menonton film horor. Tak lama film telah selesai, aku dan Ravy pun keluar untuk mencari makan. Saat aku dan Ravy sedang mencari tempat makan di mall tersebut, aku dan Ravy melihat seseorang yang kita kenal. Ternyata dia adalah Alicia dan teman-temannya.
Aku dan Ravy bertemu dengan Alicia dan teman-temannya yang sangat membenciku. Dari kejauhan saja mereka sudah memelototi ku, dan tatapan itu seolah-olah mengancamku karena aku sudah jalan dengan Ravy. Aku dengan spontan berkata kepada Ravy "Vy, gue balik duluan ya? lo urusin deh tuh cewe lo. Gue udah capek di pelototin. Awas lah nanti itu mata copot." ledekku kepada Ravy. Lalu Ravy menghampiri Alicia, sedangkan aku? jelas saja aku langsung pergi tanpa berbicara lagi. Karna jika tidak, sepertinya aku tidak akan selamat saat pulang nanti haha aku hanya bercanda. Saat dalam perjalanan tentu saja aku bergumam sendiri, mengapa Alicia harus datang dan merusak rencana ku dengan Ravy? namun setelah ku fikirkan dengan baik Alicia tak salah, karena Ravy memang mendekatinya lebih dari teman. Tidak seperti hubungan ku dan Ravy yang hanya sebatas teman. Yah wajar saja kalau Alicia membatasinya untuk berdekatan dengan perempuan lain atau lebih tepatnya, wajar kalau Alicia tak suka kepadaku.
Aku berjalan menuju depan mall untuk mencari kendaraan umum, dan tiba-tiba saja aku tak sengaja melihat Ravy dan Alicia melewati ku. Ravy pun tak sama sekali menegur ku, padahal ia melihat ku. Yasudahlah, haruskah aku sepeduli itu antara hubungan ku dan Ravy yang tak jelas ini? jawabannya tidak. Seharusnya aku melupakan Ravy saja agar semuanya baik-baik saja. Namun aku terlalu bodoh dan tetap menyukainya seperti sekarang ini.
Keesokan harinya
Ravy menjauhiku. Lagi. Aku tidak mengerti apa yang ada didalam fikirannya. Kemarin ia bertindak seolah-olah aku bukan temannya, lalu tiba-tiba saja ia bertindak seolah-olah aku hanya temannya, dan sekarang tiba-tiba saja ia bertindak seolah-olah aku dan dia tak saling kenal satu sama lain. Aku lelah dengan permainan tarik ulur ini, namun disatu sisi aku juga menyukai permainan ini.
Waktu telah berlalu begitu cepatnya, tak terasa sekarang aku sudah menjadi seorang mahasiswa. Apakah kalian bertanya bagaimana hubungan ku dengan Ravy sekarang? yah saat aku kelas 2 sma, hubungan ku dan Ravy masih sama seperti kelas 1 sma. Permainan tarik ulur itu masih terjadi. Namun saat kelas 3 sma dan sampai sekarang, aku tak pernah lagi berkomunikasi dengannya. Bahkan berteman saja tidak, jika kita berpapasan kita selalu melihat mata satu sama lain dan setelah itu dalam hitungan ke 5 aku dan dia membuang pandangan secara bersamaan. Aku sudah tak peduli lagi dengannya. Itu yang aku fikirkan saat itu, namun kenyataannya saat aku mengetahui bahwa ia berpacaran dengan adik kelas ku yang bernama Melody, dada ku masih terasa sesak dan berat. Ternyata aku masih menyayanginya dan masih peduli tentang hal apapun yang bersangkutan dengannya, walaupun mungkin ia sudah menganggap bahwa kita sudah tak saling kenal.
Aku dan Ravy memasuki universitas yang berbeda. Ia berada di daerah Bandung dan aku berada di daerah Jakarta. Kita tidak pernah bertemu? tentu saja tidak pernah. Sekalipun aku datang kesekolah lama ku untuk menyelesaikan berkas-berkas penting untuk kuliah, aku tak sekalipun pernah bertemu dengannya. Mungkin kita tak berjodoh. Itu fikir ku saat ini, karna bagaimana tidak? hubungan ku denganya sekarang benar-benar tak ada. Kita hanya seperti seseorang yang satu sekolah namun tak pernah kenal antara satu sama lain. Namun disatu sisi, aku tetap menyayanginya hingga saat ini. Walaupun perasaanku sia-sia, aku tak apa dengan semua itu. Yang terpenting adalah, aku tetap bisa melihat aktivitasnya melalui snapgram yang ia update dan foto-foto yang ia post melalui akun media sosialnya.
Hingga saat ini, aku tetap mencintainya dalam diam. Aku sudah berfikir untuk memberi tahunya mengenai perasaanku saat graduation sekolah, namun saat itu ia sudah memiliki kekasih dan aku mengurungkan niat ku saat itu untuk memberi tahunya tentang perasaanku yang sebenarnya. Tetapi aku yakin, ada saatnya dimana aku akan lelah memendam dan akan memberi tahunya tentang perasaan ku. Entah kapan waktunya itu, aku hanya akan menunggu waktu itu datang.
*
*
*
*
*
*
*P.S HAAAIII.... Gimana chapter 11 nya?? Maaf ya kalo pendek atau gimana,bingung nih jalan ceritanya mau gimana lagi hehe. Maaf kalo update nya lama karna aku lagi rada sibuk ujian. Ayo comments dibawahhh!!! Jangan lupa di vote yaaa
Love,
Susumilo✖️✖️

KAMU SEDANG MEMBACA
INTO YOU (COMPLETED)
Fiksi RemajaSesekali lihatlah, aku ada. Disini, menunggumu Menunggu semua penjelasan Menunggu semua rasa ini terbalaskan olehmu. I'm still into you Abraham Ravry Hermawan