PROLOG

7.8K 418 12
                                    

#Hanbin pov#

Aku berjalan menelusuri koridor sekolah tanpa memperdulikan siapapun... Memangnya siapa yang harus ku perdulikan?? Tidak ada sama sekali... karena memang makna sebuah kehidupan bukan tenang sebuah keperdulian.... Hidup menurutku adalah tentang bagaiman caranya kita bisa bertahan tanpa melibatkan orang lain di dalamnya....

Aku duduk di bangku kebanggaanku, merapihkan almamaterku yang sedikit berantakan lalu kembali bangkit.... Tidak ada yang menarik, lebih baik aku keluar....

"Kim hanbin..." aku menoleh, menyadari asal suara itu ada di belakangku....

"Apa??" jawabku enteng karena ini masih terlalu pagi untuk hanya sekedar membuka mulut...

"Besok, temani aku makan malam.. oke"

"Aku sibuk... "

"Ohh ayolah... Aku sudah berbaik hati mengajak mu makan... Ayolah ayolah ayolah..."

"Aku tidak mau membuat seorang yeoja menjemputku dengan mobilnya... Apa kau mau aku memakai sepeda kumuh ku untuk mengantarmu makan??"

"Iishh... Belajarlah menggunakan kata kata yang baik, jangan terlalu kaku padak hanbin-aah.. Bukankah kita teman..."

"Ciih... Sejak kapan kita berteman??" Ucapku lalu pergi meninggalkannya tanpa menghiraukan teriakan ataupun umpatan yang ia berikan....


Sial!!.. Ini masih terlalu pagi untuk berdebat dengan seekor bakteri, bahkan mataku saja masih mengantuk.... Tenangkanlah dirimu Kim hanbin... Lebih baik aku melihat sesuatu yang bisa membuatku bahagia...

....

Lama berjalan, akhirnya aku sampai di parkiran sekolah... Kulirik deretan sepeda di samping kiri parkiran lalu tersenyum lega... Itu di sana, sepeda berwarna hitam biru kesayanganku... Satu satunya harta berharga yang ku miliki... Aku hanya ingin melihatnya lalu kemudian berbalik menuju kelas karena pelajaran akan segera di mulai....



.....





#author pov#

Hanbin berjalan beriringan dengan sepedah usangnya... Menepaki beberapa kilometer jalan menuju apartemen tua miliknya untuk kembali bekerja....

Kim hanbin bukanlah seorang namja dari kalangan elit dan terpandang, meskipun memiliki apartemen luas dan mewah, hanbin tetaplah golongan bawah... Apartemennya hanyalah apartemen tua dan usang, meskipun terlihat lebih baik namun itu sama sekali tidak berarti apa apa.... Setiap pulang sekolah, kegiatannya hanyalah bekerja untuk mencukupi kehidupannya sendiri... Apalah arti hidup tanpa orang tua, hanbin kehilangan orang tuanya beberapa puluh tahun lalu karena suatu kesalahan... Hanbin bekerja di salah satu caffe di dekat sungai han sebagai kasir dan merangkap sebagai pelayan....

Setelah mengganti seragam sekolahnya, hanbin kembali mengayuh sepedah untuk pergi ke tempat biasa ia bekerja.... Dengan setelan T-shirt biru muda dengan celana jeans hitam yang sedikit di gulung, hanbin terlihat begitu sempurna, tak lupa juga sepatu kest putih yang melekat di kakinya semakin menambah kesan mascoolin dari diri seorang Kim hanbin...

Baru setengah jalan menuju tempat kerja, hujan tiba tiba saja turun dengan deras membasahi jalanan... Hanbin membelokan sepedah nya di sebuah persinggahan di tepi sungai han untuk berteduh...

"Ahh sial.. Kenapa hujan harus turun di saat seperti ini..." gumam hanbin di sela sela kegiatannya mengeringkan rambut...

"Ohh astaga... Apa itu??" Tanya nya panik dan mungkin sedikit takut... Dilihatnya sesosok manusia sedang terkulai tak berdaya di dekat pohon besar yang tak jauh dari tempatnya berdiri...

Dengan ragu ia mendekat, membiarkan dirinya terguyur hujan hanya untuk sekedar memastikan...

Sosok berbalut pakaian putih dengan celana jeans hitam itu tampak begitu menyedihkan... Wajahnya pucat dan mungkin akan segera membeku jika terus di biarkan terkena air hujan...

Hanbin merengkuh tubuh sosok asing yang lebih mungil darinya itu dan membawanya ke tempat yang lebih kering....

"Hey..." Hanbin mengguncang bahu pemuda itu dengan sedikit takut... Takut kalau yang berada di dipannya sekarang adalah seorang penjahat yang menyamar atau malah sesosok mayat yang mati mengenaskan disini...

Hanbin memutar otak nya ketika mendapati beberapa kabel yang menjuntai di bagian tubuh pemuda asing itu... Dengan tangan bergetar, hanbin perlahan membuka pakaian putih yang pemuda asing itu kenakan...

Dan betapa terkejutnya ia saat dua retinanya menangkap pemandangan yang luar biasa anehnya pada tubuh sosok mungil yang kini berada di pangkuannya... Ini bahkan terkesan lebih aneh dari pada film harry potter yang sering ia liat saat kecil dulu...

"Ohh astaga!!! Dia bukan manusia!!" Pekik hanbin tertahankan....

Tbc****

Yeeeyyyy... Pologue nya update maaf author datang cman bawa prologue doang... Dan kayanya ni ff bakal gak sama kaya teaser deh jalan ceritanya, tp ttp sad sad sad wkwkwk bahkan mungkin ini akan LEBIH sad dari rencana awal... Bagaimana nih reading?? Jangan lupa voment nya ya *bow*


Next or delete??

_gisung_

WHO [BINHWAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang