Chapter 6

5.5K 431 5
                                    

"Yah! hyung. Kau keren sekali." Puji Sehun sambil terus berjalan disamping Chanyeol dan terus menoleh menatap kakaknya dengan kagum.

"Aku sudah tau." Jawab Chanyeol pendek.

"Kau menjawab perkataan gadis itu dengan lancar, sarkatis dan..Wow, kau tau? Untuk pertama kalinya aku merasa bangga mempunyai kakak sepertimu." Kata Sehun bangga dan menonjok pelan bahu Chanyeol yang terus berjalan dengan langkah yang agak cepat.

Sehun terus mengikuti Chanyeol sambil terus menoleh menatap Chanyeol.

"Hyung gadis itu menarik, kan?" Tanya Sehun masih terus menoleh dan mengikuti Chanyeol

"Sehun disana aw.."

"Jangan mengalihkan pembicaraan, hyung. Kau tidak perlu mengancamku begitu. Pakai 'awas-awas' segala." Potong Sehun sambil terkekeh.

"Oh sehun jangan terus menatapku. Ku bilang aw-"

"Ck hyung. Ditatap adikmu sendri saja kau malu. Sekarang jawab, gadis tadi men-"

"Oh Sehun kubilang aw-"

"Ck beris-!"

DUKKK!!!!

"Kubilang awas didepanmu ada tiang." Kata Chanyeol terus berjalan tanpa sedikitpun menoleh melihat Oh Sehun yang jatuh ke lantai.

"Maaf jika aku berisik." Lanjutnya dengan nada mengejek dan masih terus berjalan tanpa melihat Sehun.

"Aish..telat hyung, telat! Akh..sakit sekali.." ringis Sehun gulang guling dilantai sambil menutup wajahnya.

Untungnya koridor tengah sepi. Karena semua siswa dan siswi sudah memasuki kelas untuk memulai pelajaran.

Sehun tidak bisa bayangkan, kalau saja koridor ini ramai dan semua pasang mata tertuju padanya, pasti ia akan melihat satu orang tertawa terbahak-bahak dan disusul yang lainnya juga tertawa terbahak-bahak.

Ia bisa mendengar suara Chanyeol yang tertawa super kencang menggelegar diujung sana.

"Akh..Sial. Siapa sih yang membangun tiang disini?! Apa tidak ada tempat lain?!" Umpat Sehun masih gulang-guling sambil menutup wajahnya.

"Siapa pun yang membangun tiang ini, sekali pun ia adalah anak raja, akh..terkutuklah dia!" Umpatnya lagi.
Kemudian dengan kesal ia menendang tiang di depan nya ini.

Berharap bisa segera runtuh.

Sehun yakin kalau saja tiang ini hidup. Mempunyai mata, hidung dan mulut, pasti tiang brengsek ini akan menertawainya habis-habisan.
.

.

.

.

"Luhan..kau masih marah?" Tanya Baekhyun dengan berbisik pada teman sebangkunya.

Luhan malah mengabaikannya dan mendengrkan penjelasan Khyuhyun songsaenim sambil mengangguk mengerti.

Cih! Aku tidak yakin dia benar-benar mendengarkan penjelasan Khyuhyun songsaenim, kata Baekhyun dalam hati.

Baru ingin membuka mulut untuk membujuk Luhan lagi, tiba-tiba...

"Yah Byun Baekhyun!" Panggil Kyuhyun yang membuat Baekhyun tersentak hebat.

Padahal Kyuhyun memanggilnya dengan suara sedang.

"N-Ne?" Sahut Baekhyun gugup.

Semua diam menatapnya.

Namun walau tubuh Baekhyun kini membeku tak berani bergerak. Telinganya masih bisa menangkap suara Chen yang duduk di belakang.

"Akhirnya do'a ku terkabul setelah sekian lama aku menunggu." Kata Chen sangat pelan pada dirinya sendiri.

Danger Strawberry | ChanBaek FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang