Chapter 8

5.1K 430 12
                                    

Baekhyun menuruni tangga untuk ke lantai satu. Hari ini ia akan pulang bersama Luhan. Luhan sudah menunggunya di lantai satu yang saat ini sedang menatap smartphonenya sambil terkikik geli.

"Luhan! Ayo pulang." Panggil Baekhyun tersenyum menghampiri Luhan.

Luhan menoleh dan mematikan smart phonenya. "Ah ne. Kajja!" Kata nya sambil memasukan smart phonenya ke dalam saku jas seragam sekolah nya.

Mereka pun keluar dari gedung sekolah dengan berjalan beriringan.

Baekhyun berdehem untuk memulai percakapan.

"Lu." Katanya pelan.

"Hm?" Sahut Luhan merogoh saku jasnya dan mengambil HP nya kembali, kemudian memainkannya sambil berjalan.

"Kau tidak takut kalau Sehun tau bahwa kau yang mengupload video tersebut? Menurutku dia pasti marah. Karena video tersebut sudah tersebar di sekolah ini. Ia pasti akan mencari tau siapa pelakunya." Jelas Baekhyun mengingatkan.

Luhan mengibaskan tangannya. Masih fokus memainkan smartphone andalan nya.

"Tidak apa-apa. Sekali-kali dia merasakan malu. Manusia bisa gawat jika tidak punya malu." Kata Luhan masih menatap smartphone nya.

Baekhyun hanya mendecih.

Mereka berhenti sejenak di bawah pohon rindang di depan gedung sekolah. Luhan bilang, tiba-tiba ada jaringan wi-fi yang masuk ke HP nya. Berhubung gadis rusa itu tidak punya paket internet saat ini, jadi jaringan tersebut tak akan ia sia-siakan.

"Lu aku takut Sehun akan marah." Kata Baekhyun gelisah. Ia, tidak tenang. Padahal ini masalah Luhan.

"Ck Baek! Kau berisik sekali. Lagi pula kau tidak ada sangkut pautnya tentang video yang ku sebar. Jadi kau tak perlu khawatir."

"Terserah lah. Ya sudah aku pulang duluan. Kau juga sibuk dengan HP mu. Lagi pula aku masih punya urusan dengan si cempreng." Gerutu Baekhyun yang mendapat anggukan kepala dari Luhan.

Baekhyun pun melangkah pergi.

"Yah! Byun Baekhyun! Berhenti disana atau kau akan mati!" Teriak seseorang kencang yang agak jauh dari belakang Baekhyun.

Baekhyun mengangkat sebelah alisnya, belum berbalik badan.

Ayolah kawan. Di zaman sekarang ini, orang dewasa mana mungkin bermain polisi-polisian?! Baekhyun mendesah bosan di dalam hati.

Ia berbalik badan dengan malas. Dan terkejut menatap Sehun yang tepat dihadapan nya.

"Kau!" Kata Sehun pelan dan penuh penekanan. Baekhyun bisa melihat Sehun menggeretak, seperti menahan emosi. Wajah Sehun juga mengeras. Dadanya naik turun.

Ini bukan situasi yang bagus.

"A-ada apa?" Entah mengapa Baekhyun ketakutan. Jarang ia melihat Sehun begitu emosi seperti ini. Bahkan sepertinya hampir tak pernah.

Sehun semakin menajamkan matanya. Bagaikan elang yang ingin menghabisi mangsanya dengan brutal.

Baekhyun meneguk air liur nya dan mundur selangkah dengan langkah kecil nya.

Tiba-tiba Sehun mencengkram tangan Baekhyun dan menariknya dengan kasar. Membawa Baekhyun pergi dengan langkah besar dan cepat.

"Yah! Lepaskan aku! Kau ini kenapa? Kau dan aku punya urusan apa, huh? Katakan dan..dan lepaskan! Kau fikir cengkramanmu ini tidak sakit apa?!" Teriak Baekhyun sambil terus meronta.

"Berisik!! Tutup mulutmu!" Balas Sehun membentak Baekhyun dan masih terus mencengkram tangan Baekhyun sambil terus berjalan. Tidak sedikit pun tergoyah atas rontaan Baekhyun. Ia terus mencengkramnya.
.

Danger Strawberry | ChanBaek FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang