Lima

11K 717 7
                                    

"...halo, Wawan, kamu dengar aku? Halo.."

D.O terpaku di tempat duduknya, ia tak percaya dengan apa yang baru di dengarnya barusan. D.O kemudian mematikan ponselnya dan memasukkan ke dalam kantong trainingnya.

"Kamu kenapa?" Tanya Afra.

"Oh, tidak apa apa" jawab D.O.

"Kalo gitu aku duluan yah, dahh.." kata Afra sambil melambaikan tangannya.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata memandang mereka berdua. D.O mengikuti Afra dengan setengah kesadaran, pikirannya melayang kemana-mana. Hingga masuk ke dalam lift pun ia masih menghiraukan sekelilingnya. Sedangkan Afra hanya memainkan ponselnya.
»»»

"...kalau aku sih pengen nya punya suami yang tampan, kaya, terus yang bertanggungjawab terhadap keluarganya. Kalo kamu gimana Ra?" Tanya Rae.

"Kalo kami ya sebagai muslimah itu yang pertama, pria itu mencintai tuhannya, Allah Swt. Kedua, mencintai Rasul-Nya, Nabi Muhammad Saw. Ketiga, Keluarganya, sahabatnya. Nah, setelah dia lebih mencintai tuhannya, Allah Swt. InsyaAllah, dia bakalan cinta karena Allah. Dia akan senantiasa menjaga cinta istrinya, bertanggungjawab terhadap istri dan anak-anaknya. Kalau dia juga mencintai Rasul, InsyaAllah dia juga akan menjaga pandangannya dari wanita lain. Dan selalu ingin membahagiakan keluarganya, serta setia dengan keluarganya dalam suka maupun duka. Semua di jalaninya karena Tuhannya, Allah Swt. dan Rasul-Nya. Gitu Rae" jawab Afra panjang lebar.

Diluar, D.O mendengar percakapan itu. Padahal tadi D.O ingin berencana untuk memberikan setuju dengan usulan pakaian yang akan mereka pakai nanti malam di SBS. Namun ia urungkan, ia kemudian kembali ke ruang latihan.

"Kau sudah mengatakannya ke Rae Sun Nuna?" Tanya Baekhyun.

"Sepertinya mereka sangat sibuk, jadi aku tidak mau mengganggu pekerjaan mereka. Aku sudah mengirim pesan ke Rae Sun Nuna." jelas D.O.
»»»

"Kalau pakaiannya sudah sampai, kamu suruh taruh di ruangan ini. Terus kamu bawa ke EXO Room. Suruh mereka pakai, kalau ada kekurangan, catat. Aku mau pergi dulu ke acara kelulusan adikku. Aku akan kembali sebelum jam 3 sore. Kamu bisa kan?" Kata Rae.

"InsyaAllah, bisa Rae" kata Afra sambil tersenyum.

"Aku pergi"

"Katakan selamat untuk kelulusan adik kamu Rae"

Rae hanya mengangguk dan menghilang di balik tembok. Afra kemudian kembali menyambung kerjanya.

Afra pov

Pakaian Exo sudah datang, aku kemudian membawa dua tas besar berisikan pakaian mereka ke ruang latihan untuk mencobanya.
"Hai.." sapaku sedikit canggung.

"Ini pakaiannya?" Tanya Suho, entahlah tetapi aku melihat di bajunya bertuliskan SUHO.

"Iya, kalau ada yang kurang, kalian tinggal datang ke ruangannya Rae Sun Eonni" jelasku dan meletakkan kedua tas itu, kemudian kembali ke ruanganku.

"Alhamdulillah ya Allah" kataku sesampainya di ruanganku.

Author pov

Tokk..tokk..
Seseorang membuka knop pintu, dan itu D.O, ia kemudian ia duduk di depan Afra.

"Apa ada kekurangan?" Tanya Afra.

"Tidak, ayo"ajak D.O dan menggenggam tangan Afra, sontak hal itu membuat Afra melepaskan genggaman D.O.

D.O menatap Afra heran. "Mian, aku bukan bermaksud untuk.."

"Iya, aku tau, ayo ke ruang exo sekarang" kata D.O berbalik menuju pintu.

"Kamu marah?"

"Nggak kok, ayo" kata D.O berjalan duluan.

Afra kemudian mengikuti D.O dari belakang. D.O langsung masuk ke EXO Room.

"Afra mana?" Tanya Xiumin.

"Di belakang" jawab D.O kemudian duduk di dekat Suho.

"Afra.." panggil Xiumin dan mendekati Afra.

"Jangan sentuh dia, dia tidak akan mau" kata D.O.

Kata-kata itu, Afra seperti tak percaya mendengarnya. Apa D.O marah? Pikir Afra.

"Maaf, tetapi aku punya alasan dari itu semua"

"Kalian kenapa? Ayo semuanya kumpul bentuk lingkaran. D.O kau ikut juga" kata Xiumin.

Afra menarik napas dalam kemudian melepaskannya.

"Maaf kalo aku membuat kalian salah paham. Tapi aku melakukan itu karena ada alasan, bukan karena sombong atau apa. Dalam ajaran agama kami, Agama Islam, seorang laki-laki dan perempuan itu di larang bersentuhan. Kecuali kalau itu mahramnya, maksudnya disini mahram itu adalah yang tidak bisa ia nikahi seperti saudara perempuan, ibu, ayah, dan saudara laki-laki. Termasuk disini larangan bersentuhan itu ialah berjabat tangan sebagaimana telah dicontohkan oleh nabi kami, Muhammad Saw, sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan wanita (HR.Malik, Tirmizi dan Nasa'i). Jadi begitu, aku hanya menjalankan perintah agamaku, memang bukan hanya yang tadi saja, banyak hadist yang menjelaskan tentang ini. Semoga kalian bisa memahaminya, dan aku bukan bermaksud sombong atau apa" kata Afra panjang lebar.

Mereka hanya menggangguk mengiyakan kalau mereka itu mengerti dan paham dengan penjelasan Afra.

"Bagaimana kalau ini?" Tanya Baekhyun menunjukkan ponsel dan tongsis miliknya.

"Kalau itu boleh, asalkan menjaga jarak"

"Ngomong-ngomong, Rae Sun Nuna mana?" Tanya Chanyeol.

"Dia tadi pergi ke acara kelulusan adiknya. Dia akan kembali sebelum jam 3 sore"

"Kenapa dia tidak mengatakannya kepadaku?" Kata Baekhyun dengan wajah kesal.

"Mungkin karena kamu lagi latihan, makanya dia nggak mau ganggu"

"Benar sekali, aku setuju dengan mu Afra" kata Xiumin.

"Sudahlah, ayo kita selfie. Afra kamu yang pegang tongsisnya, kita di belakang kamu" kata Chanyeol.

Mereka pun mulai bergaya, walaupun Afra selalu beristighfar dan berdzikir dalam hatinya.

Cekrekk..
»»»

Alhamdulillah, bisa nyelesain cerita bagian ini. Gimana nih ceritanya? Semoga cerita bagian ini lebih baik. Comentnya butuh juga nih.

Jangan lupa tinggalkan jejak :-)

Muslimah In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang