Sembilan Belas

4.6K 347 5
                                    

Afra menghempaskan badannya ke atas kasur nya. Mereka baru saja sampai sejam yang lalu di Korea. Ia benar-benar lelah kali ini. Untung saja tadi ia sudah sholat zuhur.

Ia kemudian beranjak dan menghadap ke kopernya yang penuh dengan oleh-oleh. Ia menatap boneka doraemon yang diberikan Chanyeol.

Oppa yang baik.

Ia tersenyum setelahnya, tak terasa ia akan berpisah dengan mereka semua. Ia sudah menganggap mereka semua keluarganya. Namun ada yang beda dengan D.O akhir- akhir ini semenjak mimpi itu.

Kenapa ia harus mengingat mimpi itu lagi? Afra masih bingung, tapi ia juga harus mengatakan maksud dari Akbar kepada papa dan kedua saudara kembarnya itu sebelum ia mengambil keputusan yang matang. Afra berdecih, ia semakin memeluk boneka yang empuk itu. Bagaimana tidak? Papanya pasti sangat menyetujui hal itu, tapi kalau dengan kedua saudaranya itu Afra belum tau.

Sebenarnya Afra tak memiliki rasa apa-apa pada Akbar. Ia berusaha menjauhi orang itu. Ia juga ingin menjaga hati kak Risni. Bukan, bukan karena gadis itu. Memang itulah kenyataan, Afra merasa semakin pusing saja. Tanpa ba bi bu lagi, Afra bersih-bersih, kemudian berwudhu dan setelah itu mendekati tempat tidurnya.

Setelah membaca doa tidur, tiga surah terakhir al-qur'an, dan ayat kursi, gadis itu mulai memejamkan matanya sambil beristighfar dan berzikir dalam hati.
***

Kali ini Afra berada di apartemen Exo bersama yang lainnya. Mereka akan mendiskusikan tentang tempat untuk merayakan perpisahan training Afra.

"Bagaimana kalau kita merayakannya di Sani's Food Indo?" usul Chanyeol.

"Apa kau ingin ke restorannya atau ingin bertemu pemiliknya?" interogasi Baekhyun.

Chanyeol cemberut, bibirnya maju beberapa senti, membuat yang lainnya gemas sendiri. Ia menatap D.O yang menatapnya datar. Namun dalam hatinya sudah tertawa terbahak bahak.

"Kenapa kau menatapku begitu?" tanya D.O.

"Ibu, mereka mengataiku, apa aku salah memberi saran?" ucap Chanyeol seperti anak kecil yang mengadu pada ibunya.

"Sabarlah nak, ini pasti cobaan." Jawaban D.O membuat mereka semua menganga tak percaya.

Tak hanya itu, mereka saling berpelukan yang kebetulan mereka berdua duduk bersampingan.

"Kita harus sabar, anakku, dengar kata ibumu." itu suara Kai, ia memeluk D.O. dan Chanyeol.

Entah angin apa yang membuat Kai menjadi gila seperti itu. Dan satu lagi, mereka masih duduk bersampingan. Afra yang melihat adegan itu hanya bisa beristighfar dalam hati. Namun, tawanya ikut pecah, ia tak tahan melihat itu semua.

"Sudah, aku tak tahan lagi dengan drama ini, hentikan semua!" ucap Baekhyun dengan gayanya sendiri dan dibuat sesedih mungkin.

Mereka benar-benar berbakat dalam berakting. Apalagi D.O, gilanya belum hilang juga. Astaghfirullah.  Pikir Afra.

"Sudah, perutku sakit." ucap Chanyeol sambil memegang perutnya.

"Kau yang memulai semua. Baiklah, biar ku putuskan saja, kita rayakan perpisahan training Afra di Sani's Food Indo." simpul Je Rim yang menengahi.
***

Matahari mulai menampakkan dirinya dari ufuk timur. Burung-burung berterbangan dilangit, terbang kesana kemari. Gadis itu masih duduk dibalkon apartemennya. Semalam ia membereskan sebagian barang dan oleh-oleh. Dan acaranya sesudah perayaan perpisahhan itu, pergi ke Mesjid Sentral Seoul. Sudah lama gadis itu ingin berkunjung ke sana dan sholat zuhur disana.

Ia meneguh teh hangat yang semakin menipis. Angin menyapa lembut jilbabnya yang melambai searah angin. Rasanya, baru kemarin ia datang ke tempat ini. Bertemu dengan orang baru, berteman baik, merasakan hangatnya pertemanan, sudah sangat terasa kekeluargaan disana.

Apalagi ia sudah bertemu dengan teman kecilnya. Ia sangat senang dan kaget waktu itu, saat dia mengetahui teman kecilnya itu telah menjadi idola para gadis remaja.

Aish, Afra jadi teringat lagi dengan mimpi itu, tadi malam ia juga memimpikannya. Afra jadi pusing, ia memutuskan untuk beranjak pergi ke dalam.










Afra kali ini sudah bersiap untuk pergi merayakan perpisahannya. Ia sudah memakai kemeja biru dan rok hitam dengan jilbab dua warna biru dan hitam. Tak lupa ia menyematkan kaca mata gayanya yang selalu dibawanya ketika ingin berjalan jalan. Ia meletakkan kacamata itu diatas kepalanya.

Ia kemudian bergegas ke apartemen Exo. Di depan apartemen Exo sudah sangat ramai. Mereka semua tampak sudah bersiap untuk pergi. Afra menghampiri Rae Sun yang melambai ke arahnya dengan membalas lambaian Rae Sun pula.

Di dalam mobil mereka bernyanyi bersama, bermain tebak lagu dan jenis tebak-tebakan lainnya. Tawa mereka pecah menggema di dalam mobil. Apalagi kalau bukan kegilaan Chanyeol yang menyebabkan beberapa member Exo terkena virus kegilaannya.
***

Assalamu'alaikum guyss, update update, yuhuuu, duh, gak terasa ya Afra mau berpisah. Gak rela adek kak, wkwkwk. Oalah ketular virusnya Chanyeol nih, haha. Mana fansnya Chanyeol Oppa...
Angkat hp and voment *modustralala...

Oh iya, sekalian promote gak apa apalh yh. Baca juga ya cerita baru aku "Kim Indri". Umh, lagi anget-angetnya tuh, ditunggu vomentnya yaaa...

Ya, segitu dulu, nanti lagi atau besok, atau kapan-kapan lagi.

Jangan lupa tinggalkan jejak 😁😘

Muslimah In SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang