5. Menggali Memori

2.8K 190 16
                                    

Jadwal check-up mu dengan Madam Audy mulai nanti sore jam 6, Ginny. Persiapkan anak-anak terlebih dahulu agar tak repot nanti. Jika kau ingin mencari tongkatmu, ada di laci bawah meja rias. Aku letakkan di sana. Maaf, aku lupa memberitahumu. Sampai jumpa.

Harry.

Isi pesan dari secarik perkamen yang tergulung datang bersama burung hantu hitam Kementerian. Ginny tersenyum membaca isi pesan itu mengingat Harry adalah sang pengirim.

"Mummy, ada Rosie datang!" teriak Al dari ruang keluarga.

Memang Ginny sempat mendengar suara perapian mendesis keras setelah ia selesai membaca pesan Harry. Dahinya mengerut tak paham. "Siapa Rosie?" tanyanya.

"Hermione!" Ginny memperhatikan seorang wanita yang sedikit gemuk sedang mengendong seorang bayi berambut merah tipis. Serta seorang gadis kecil seumuran Al yang lebih dulu berlari di depannya. Ginny kenal wanita itu. "Tapi, berbeda sekali—"

"Ginny, bagaimana kabarmu? Sudah membaik?" tanya Hermione.

Ginny tersenyum, ia lebih tertarik melihat perubahan badan Hermione dibandingkan menjawab pertanyaan itu. "Kau—maaf jauh lebih gemuk. Ah, sorry—"

"Begitulah, Ron pandai sekali membuatku sampai segemuk ini. Ah, memang pada dasarnya semua lelaki sangat pandai membuat istrinya gemuk sampai keluar anak-anak seperti mereka. Walaupun sudah keluar, badan ini susah juga untuk kembali turun," tunjukknya pada James, Al, dan Rose yang sudah asik bermain lego. "Salah satunya Harry juga, kan? Bahkan kau dibuat tiga kali gemuk. Haha—"

Hermione begitu kegirangan bercanda bersama dengan Ginny. Sejenak, ia mulai diam ketika ekspresi Ginny tidak mendukung leluconnya itu. Hermione lupa jika ingatan Ginny tidak mampu bekerja baik seperti dulu. "Sorry, aku—"

"Tak apa, Mione. Jadi, kau sudah menikah dengan Ron?" tanya Ginny. Ia lupa.

"Iya, aku menikah satu tahun setelah pernikahanmu dengan Harry. Em—" Hermione berusaha merogoh sesuatu dari dalam saku jaketnya. Sedikit kesusahan karena menggendong, Ginny berinisiatif untuk mengambil alih bayi lelaki yang sejak tadi bersandar lemas di dada Hermione, "oh, thanks, Ginny! Ah, ya.. namanya Hugo. Usianya lebih tua lima bulan dari Lily," ujar Hermione sambil menyerahkan putra bungsunya pada Ginny.

Ginny mengamati wajah Hugo yang tampak mirip dengan Ron ketika kecil. "Dia duplikat Ron, Mione," katanya.

"Bahkan sampai sifat-sifatnya juga, Ginny," tambah Hermione ikut tersenyum. Di tangannya kini ada sebuah handphone berlayar cukup lebar. Beberapa kali nada ponsel terdengar mengiringi sentuhan jari Hermione pada permukaan layar itu.

Sampai akhirnya, Hermione selesai dengan sebuah foto pernikahan tampak di depan layar ponselnya. "Lihat, Ginny! Ini foto kita," tunjuk Hermione. Ginny mengalihkan perhatiannya sejenak dari Hugo pada foto pernikahan Hermione dan Ron.

Ada foto dirinya, begitu juga Harry. Namun, dalam foto tersebut ada yang berbeda dengan dirinya. "James sudah ikut foto bersamamu, Ginny, itu di dalam perutmu," tunjuk Hermione.

Dalam foto pernikahan itu baik Harry dan Ginny berada di posisi mendampingi Ron dan Hermione yang berada di tengah. Ginny mengenakan gaun berwarna merah dengan ban pinggang berwarna hitam sedikit berenda. Sedangkan Harry, menggunakan jas lengkap berwarna hitam dengan inner putih. Satu hal yang memang membuat Ginny tersadar jika ada yang berbeda dengan perutnya, "James?" ulangnya.

"Kau sedang mengandung James saat pernikahanku dulu. Kalau tak salah ingat, kau sedang hamil lima bulan," cerita Hermione. Ia mengambil alih Hugo lagi.

Guinevere (a Hinny Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang