Aftertaste

24.7K 451 3
                                    

Warning 18+!!
.
.
.
.
Luke's POV

Scarllet membalas pelukanku dan membuatku merasa tidak ingin melepaskannya. Pelukan Scarllet masih sehangat dulu.

Dan tanpa ku sadari muncullah hasratku untuk bercumbu dengannya.

Scarllet's POV

Luke terus memelukku, dan aku merasa pelukan ini bukan pelukan menghiburku dalam kesedihan lagi. Tapi pelukannya berubah menjadi nafsu.

Tangannya tiba-tiba mengusap punggungku dengan setunhan lembut. Aku berusaha lepas dari pelukannya, tapi dia semakin kencang memelukku.

Aku berusaha mendorong Luke menjauh, namun dia malah memegang kedua tanganku kencang dan mencium bibirku.

"Luke!" pekikku dengan menaikan nadaku.

Dia hanya tersenyum dan kembali mencium bibir bawahku. Aku tidak bisa menahannya, aku hanya menutup mataku dan merasakan bibirku dan bibirnya bertaut.

Tanganku menarik rambut Luke sambil berusaha menghentikan gerakan bibir Luke yang mulai membuat seluruh mulutku basah.

Kringgg....

Teleponku berdering. Luke seketika menghentikan semuanya dan kembali dalam posisi semula. Rupanya panggilan dari Mom. Aku menatap Luke dengan wajah yang acak-acakan.

"Angkat!" ujarnya sarkas.

"H-halo Mom?" jawabku gugup.

"Sweetie, Mom dan Dad sepertinya harus melanjutkan meeting hingga lusa. Kau baik-baik ya dengan Luke."

Belum sempat aku menjawab, Mom sudah mematikan teleponnya. Ya itu memang kebiasaan Mom saat menelpon.

Luke hanya terseringai dan mulai menyalakan mesin mobilnya, apa yang sedang dia rencanakan sebenarnya.
.
.
.
.
Hellooooo
Enjoyy the story yaaa
Keep vote and comments okeyyy

Silvermist (*'▽`)ノノ

Hold Me Down ↗ l.r.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang