The Drugger

14.1K 235 0
                                    

Scarllet's POV

Hubunganku dan Luke mulai membaik. Malam ini aku berniat untuk membawa Neels ke rumah dan menyelesaikan masalah antara dia dan Luke. Sehingga aku bisa mengantongi restu dari Luke.

Sepulang sekolah, aku menarik Neels masuk ke dalam rumah. Aku terkejut ketika Luke dan ketiga kawannya sudah menungguku dibalik pintu.

"Welcome to the jungle."

Ucap Luke sinis. Ashton dan Michael segera memegang Neels, dan Calum memegangku. Wajah Luke seperti macan kelaparan melihat Neels. Aku masih tidak mengerti apa yang mereka masalahkan.

"Tell me, sudah kau apakan adikku?"

Neels tidak menjawab pertanyaan Luke, hal ini membuat wajah Luke semakin ganas. Dia mengayunkan tangannya dan memukul perut Neels dengan kencang.

"Luke apa apaan ini!" sontak aku berteriak dengan suara nyaring.

Luke tidak mengindahkanku. Dia malah tambah ganas pada Neels. Sekali lagi Luke bertanya dan Neels masih tidak menjawab. Luke kembali memukul perut Neels. Aku tidak tega melihat ini.

"Luke hentikan! Jangan siksa temanku!"

"Teman katamu?" Luke tertawa jahat diikuti oleh ketiga temannya.

Luke mulai meraba kantong Neels. Kulihat Neels menggeliat menolak tangan Luke. Tangan Luke keluar dengan bungkusan di tangannya.

"Kokain!"

Luke meraba lagi di kantong satunya.

"Morfim!"

Selagi lagi Luke masuk ke saku depan Neels dan keluar lagi.

"Obat perangsang!"

Tak lama sirine polisi datang dan mengepung rumahku. Aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Neela ditangkap polisi. Orang yang ku anggap dia baik ternyata dia bukan orang baik-baik.

Neels ditahan polisi. Dan sekarang rumahku terasa menjadi aneh. Calum, Ashton, dan Michael pamit pulang. Menyisakan aku dan Luke di ruang tamu. Aku menundukkan kepalaku dan seakan ingin pingsan saja. Aku tidak percaya sudah berteman dengan pecandu narkoba.

"Scarllet my cutiepie, are you okay."

Kata Luke sambil menunduk di depanku. Tangannya menyangga daguku agar aku menaikan wajahku dan menatapnya.

"I can't believe it! It just a lie it just a lie!" aku terus mengulang kalimat itu karena memang hanya itu yang dapat aku ucapkan.

Luke memelukku dengan erat. Dia mengusap keringat frustasiku. Aku benar-benar frustasi.

"Tenangkan dirimu. Jika sudah membaik, beritahu padaku apa yang sudah dia lakukan padamu."

Aku mengigit jariku yang gemetaran. Aku tidak bisa berpikir apa-apa lagi. Aku benar-benar ketakutan. Yang aku takuti adalah bila Neels sempat membuatku menjadi pecandu. Apalagi aku sudah hampir tiga kali berhubungan badan dengannya. Aku yakin ini dibawah pengaruh obat perangsang itu.

"Scarllet, let me take you on your room."

Luke menggendongku perlahan. Sepertinya dia tahu kakiku mulai lemas dan aku sudah tidak sanggup lagi berjalan.

Luke meletakanku perlahan ke kasurku. Dia melepaskan sepatuku dan bajuku. Aku tahu ini mimpi terburukku dan membuatku sangat ketakutan. Sebelum pergi Luke mengecup keningku dengan lembut.

"Nice dream, baby."

"Luke aku takut, temani aku Luke."

Luke tersenyum manis sambil mengangguk. Dia mulai tidur disebelahku. Aku memeluk Luke erat. Pria bermata biru ini menarik selimut dan menghangatkan tubuhku dan tubuhnya.

Dalam hati aku berbisik. Semoga ini adalah hal buruk yang terakhir dan tidak ada yang hal buruk lainnya.

Hold Me Down ↗ l.r.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang