Im Fine

18.9K 282 4
                                    

Scarllet's POV

Suara pengering rambut berdengung di kamarku. Panasnya menghangatkan rambutku dan membuatnya kering. Aku sedang bersiap akan pergi ke sekolah pagi ini. Tidak ada yang spesial sepertinya. Hanya saja hari ini tidak ada yang membuatkanku sarapan seperti yang biasa Mom lakukan.

Tok... Tok... Tok....

Seseorang mengetuk pintuku dengan keras. Aku yakin dia adalah Luke. Pria besar ini pasti sedang kelaparan mencari sarapannya.

"Scar!" teriaknya dengan nada sarkas dari luar. "Mana sarapanku?"

Aku tidak ingin membuka pintu dan keluar membuatkan Luke sarapan. Memangnya aku ini ibunya.

"Buat saja sendiri!"

Luke menggebrak pintu kamarku yang membuatku mematikan pengering rambutku dan meletakannya di meja riasku.

"Fuck you bitch!"

Aku tidak keluar dari pintu. Terdengar langkah Luke menuruni tangga. Aku melihat keluar dari jendela. Luke pergi dengan mobilnya. Sialan! Seharusnya dia mengantarku ke sekolah.

Dengan kesal aku berjalan keluar rumah. Berniat menunggu bus sekolah dan berangkat dengan bus sekolah.

Aku melewati rumah Neels dan nampak sepi. Hanya saja tiba-tiba mobil dari garasi melaju pelan keluar. Kacanya terbuka dan terlihat Neels dengan senyum andalannya.

"Butuh tumpangan nona?" tanya sangat ramah.

Aku sangat malu. Tapi aku tidak bisa menolaknya. Aku tidak ingin pergi dengan bus sekolah. Mengingat aku sering di bully disana.

Aku hanya tersenyum dan menangguk. Neels mempersilakan aku masuk ke mobilnya dan dia berkendara dengan kecepatan sedang. Tidak seperti Luke yang selalu ngebut saat menyopir.

Aku dan Neels saling mengenal satu sama lain di dalam mobil. Karena kecepatannya yang sedang, jadi ada banyak waktu untuk kita saling mengenal.

Dalam percakapan itu aku semakin dapat menilai bahwa Neels adalah pemuda yang baik. Dia juga bercerita bahwa dia tidak berani menyentuh alkohol. Aku semakin nyaman berada di dekatnya.

Tak lama sampailah di sekolah. Sekolah yang sebentar lagi akan aku tinggalkan karena aku akan segera menyusul Luke ke universitas. Dan kenyataannya Neels adalah adik kelasku.

"Sarcccaaaa!!!!" suara nyaring Diana memanggilku ketika aku keluar dari mobil Neels.

Dia langsung memeluk dan tersenyum menggoda pada Neels. Dia biasa menggoda pria yang terlihat tampan seperti Neels. Tapi kenapa harus dia. Ketika aku mulai merasa nyaman di dekat Neels.

"Sarca, kau sudah bertemu Neels rupanya." bisik Diana sambil menarik tanganku menjauh dari mobil Neels.

"Kau kenal dia?"

"Tentu! Aku akan segera di jodohkan!"

Whattt?! Asdfghjkll??! Demi apa? Diana akan di jodohkan dengan pemuda yang membuatku nyaman. Dan tahun 2016 masih ada yang namanya perjodohan.

"Bitch! Kenapa kau tidak pernah cerita soal ini! Kenapa kau tidak bilang dari awal?" aku meninggikan nadaku dan membuat Neels mendengarnya.

"Hey, jangan bilang kalian membahas soalku dan Diana."

Aku tersenyum dan menangguk. Senyum palsu yang ku berikan pada Neels dan Diana agar mereka tahu bahwa aku baik baik saja.

"Tenang, Scar. Diana akan di jodohkan oleh sepupuku Cole. Bukan aku." jelasnya sambil menepuk pundakku.

"Hah?" aku bingung dan menatap kedua orang yang ada di dekatku. "Aku tidak mengerti."

"Dasar Sarca, aku belum selesai ngomong kau sudah terlalu cepat bereaksi. Jadi kau salah tangkap."

"Sudah ladies. Ada baiknya kalian segera masuk."

Aku masih tersenyum. Senyum palsu dan bingung. Tapi aku meyakinkan diriku bahwa aku baik-baik saja.

.
.
.
.
.
.
.
.
Heyyyy
Akhirnya update lagi
Btw itu foto Neels. Ganteng nggak?
Jangan lupa vote ya
Saran dong
Banyakin smut / kurangin smut?
Thankiess

Silvermist( ・ิω・)ノิิิ

Hold Me Down ↗ l.r.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang