Baddest News

14.3K 247 1
                                    

Warning 18+
Maafin baru update hehehe
.
.
.
.

Scarllet's POV

"Good Morning Sunshine!" Luke membangunkanku dengan mencium bibirku.


"Luke agh.."

Tiba-tiba Luke merangkak ke atasku dan membuatku benar-benar terbangun. Dia mencium bibirku dan mulai melumatnya. Tanganku melingkar di leher Luke sambil menikmati ciuman Luke yang makin liar dan makin panas ini.


Aku membiarkan lidah kecil Luke masuk dan menjelajahi rongga mulutku. Tangannya menjelajahi area bawahku dan membuatku melayang di pagi hari.

"Lukkkkkkkeeeee ahhhhhh...."

"Call me baby."

"Lukkkkeeeehhhhh."

"Harder!"

Luke memintaku mendesah lebih keras ketika jarinya tiba-tiba masuk ke dalam lubangku. Bibirnya terus melumat bibirku dan membuatku ingin terus mendesah dipagi hari ini.

"Lukkkeeee ahhh akuuuu ahhh sekolahhhh shh."

Luke tidak menghentikan aktifitasnya. Malah jarinya yang masuk ke lubangku bertambah satu. Membuatku semakin ingin mendesah. Namun aku mencoba untuk tidak memperkeras desahanku.

Perlahan Luke menghentikan aktifitasnya.

"Ready to--"

"Jangan Luke jangan sekarang! Aku sekolah!"

"No bukan itu. Dasar gadis mesum. Ready for tell me your story?"

Aku tertawa malu mendengar Luke. Aku baru tahu ini cara dia membangunkan gadis yang tidur dengannya semalam.

Setelah mandi aku mulai duduk di sofa ruang keluarga dan menceritakan semuanya tentang Neels.

"Dia menawariku permen dan membuatku menjadi panas. Lalu kami berhubungan badan. Sepertinya sudah empat kali."

Luke mengangguk.

"Dan aku baru tahu itu yang namanya obat perangsang."

"Scar, jadi sebenarnya masalahku berkelahi dengan bajingan itu karena dia membawa obat-obatan. Dan ketika aku akan melaporkannya dia malah memukuliku. Jadi aku tidak pernah berhenti untuk menghajarnya."

"Tapi bagaimana kau bisa tahu itu obat perangsang? Jangan-jangan kau pernah memakaikannya pada Arzay."

"Tidak, waktu aku mencarimu aku masuk ke kamarmu. Dan aku melihat kau bercumbu dengannya di kamarnya tanpa menutup jendela. Diam-diam aku menahan cemburu dan--"

Drrtt... Drttt...

Selular Luke berdering memotong pembicaraanku dan Luke.

"Its unknown.."

"Angkat!"

"Hallo?"

"Dengan Luke dan Scarllet Hemmings?"

Namaku Leithold bukan Hemmings batinku.

"Ya kami disini."

"Kami dari kepolisian ingin memberitahukan sebuah kabar."

"Tentang apa?"

"Tentang orang tua kalian."

"Ada apa dengan mereka?"

"Mereka meninggal dalam perjalanan pulang, dan jenazahnya akan di kirim lusa."

Luke meletakan selularnya. Aku mendengar suara polisi jelas mengatakan bahwa Mom dan Dad tewas. Nafasku tiba-tiba berhenti dan aku kehabisan kata-kata.

"Ter-terimakasih, pak."

"Baik, sama-sama."

Luke langsung memelukku. Aku tidak bisa menahan air nataku lagi. Kedua matakky langsung banjir dan aku memangis begitu kerasnnya. Hanya saja aku tidak mendengar Luke menagis sedikit pun. Kurasa dia berusaha tegar.

"Mommmmm!!!!!"

Aku tidak bisa membayangkan hidupku sebatang kara tanpa Mom dan Dad. Aku memukuli Luke yang berusaha menenangkanku. Aku benar-benar frustasi.

"Calm down baby!"

Semakin Luke mencoba menenangkanku, semakin keras aku memukulnya.

Luke terus memelukku tanpa memperdulikan berapa banyak pukulan yang aku lemparkan.

"Aku sungguh tidak percaya, pertama Neels sekarang Mom dan Dad. Selanjutnya siapa lagi? Siapa? Aku benar-benar jatuh Luke! Who will hold me now?"

"I will! I will hold you!"

"But you have Arzaylea! Fuck all of this shit!" aku tak percaya aku memecahkan vas bunga kesayangan Mom yang membuatku mematung.

Kurasakan kakiku semakin lemas dan aku mulai terpuruk dan memangis. Luke kembali datang dan memeluku.

"I say, I'll hold you, baby."

Bisikan Luke itu sedikit membuatku tenang setidaknya akan membuat mentalku pulih sedikit untuk hari pemakaman Lusa.

"And Scar, aku sudah membatalkan moddestku dengan Arzay sejak aku melaporkan Neels ke polisi."

.
.
.
.
.
.
So.. Gimana nih?
Masih dapet vomments nggak?

Silvermist(★^O^★)

Hold Me Down ↗ l.r.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang