Scarllet's POV
Setelah Luke pergi, Diana pun datang dengan mobil kunonya. Mobil kesayangannya yang sudah membawaku pergi dan melupakan sedikit tentang Luke saat aku dan dia putus waktu itu.
"Hey bitchy!" ujarnya setelah aku membukan pintu rumah.
"Diaaaannaaaa!!!!"
Hal yang biasa aku lakukan saat bertemu dengannya adalah meloncat dan memberikan koala hugku untuknya. Aku sangat suka melakukan ini untuk Diana.
"Tumben manggil princess ke sini."
"Aku sendirian di rumah dan aku...."
"Kau takut ya!"
Aku membulatkan mataku menatap Diana setelah dia mengatakn hal itu. Dan aku mulai tertawa. Aku dan Diana kini tertawa bersama dengan cukup keras. Persahabatanku dan Diana sudah sangat lama. Bahkan sebelum aku mengenal Luke.
Diana masuk ke kamarku dan demikian juga aku. Dia menyalakan laptopku dan mulai membuka-buka folderku. Aku tidak pernah keberatan dia melakukan hal itu. Bagiku rahasiaku adalah rahasianya juga.
Diana kemudian menyalakan lagu Trainning wheels - Melanie Martinez.
"Oke Sarca, apa yang harus aku dengar?"
"Disi, Luke menciumku lagi sore ini."
Diana terlihat tidak kaget dan pernasaran. Dia terlihat biasa saja.
"Itu bagus!" cetusnya asal. "Artinya kalian akan balikan kan? Aku adalah Larllet shipper!"
"Bodoh! Kau lupa statusku dan dia sekarang? Kita saudara bodoh!"
"Sutt sutt suttt... Jangan peduli dengan status. Asal kalian sama-sama puas, tidak masalahkan."
Aku mengerutkan bibirku dan meninggalkan Diana keluar. Tapi dia malah menariku dan melemparkan bantal padaku.
Shuffle playlist berubah menjadi Focus - Ariana Grande.
Aku dan Diana mulai menggila. Aku memukul pantatnya dengan bantal dia membalas memukul pantatku juga. Pukulan demi mulai terlempar.
Drttt drrrt
Selularku berdering di atas meja. Luke menelponku. Aku kira dia sedang bersenang-senang karena ini sabtu malam. Aku mengusap keringatku dan menyibakan rambutku yang bahas terkena keringat.
"Wassup?"
"Scar, Luke mabuk berat. Dia mungkin pulang pagi."
Aku kenal suara ini. Iya benar suara Calum. Gadis-gadis di kelas berusaha setengah mati untuk bisa mendengarkan suaranya. Dan aku tiba-tiba mendengarkan suaranya. Jujur aku adalah fans berat Calum. Aku tidak bisa berkata bila bertatap muka dengannya.
"B-baiklah."
Aku mematikan selularku. Dan melihat jam. Ternyata sudah pukul 11 malam. Dan Diana memutuskan untuk pulang.
Baiklah, aku akan menunggu Luke pulang di depan TV saja. Aku takut berada di kamar bila rumah kosong.
.
.
.
.
.
Maaf nggak klimaks
Keep vote and comments yaaaa
Jangan jadi sider okehhh
LaffyuSilvermist(゜-^*)/
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Down ↗ l.r.h
Fanfiction"When your ex became your brother" What will you do? Warning :mature, 18+ dettected